"Tempatnya luas dan bersih," dikutip dari google ulasan.
Dari arena pertandingan olahraga hingga gerbang pertama kehidupan kampus, GOR Pertamina UB telah membuktikan dirinya lebih dari sekadar fasilitas fisik. Tempat ini adalah monumen hidup dari sebuah kolaborasi produktif yang dampaknya terus dirasakan oleh mahasiswa, alumni, dan masyarakat luas hingga hari ini.
Perlu diketahui, GOR Pertamina UB diresmikan pada 2 Desember 2009 oleh Direktur Keuangan PT. Pertamina (Persero) saat itu, Ferederick ST Siahaan, bersama Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito.
Pembangunan GOR yang menelan dana sekitar Rp 6 Miliar ini merupakan hibah dari Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Pertamina sebagai wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan dan olahraga.
Fasilitas dengan kapasitas ratusan penonton ini menjadi sebuah arena indoor modern yang dilengkapi digital scorer, ruang ganti, dan tribun yang representatif.
Kerja sama antara Pertamina dan UB tidak hanya berhenti pada pembangunan infrastruktur. Kemitraan ini meluas hingga ke program sosial kemasyarakatan.
Seperti pada 2013, keduanya bersinergi dalam kegiatan bakti sosial di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, yang meliputi penghijauan dengan 5.000 bibit pohon, pembagian 15.000 benih ikan, hingga layanan sosial lainnya.
"Tentunya kerjasama yang terjalin antara UB seperti dengan Pertamina atau pihak lainnya selama ini berjalan positif, telah memberikan manfaat baik untuk mahasiswa, maupun masyarakat umum, juga sosial dan kemasyarakatan," kata Kepala Humas Universitas Brawijaya Malang, Tri Wahyu Basuki.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI