Mohon tunggu...
Nurul Latifah
Nurul Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Minat Siswa SMP Masuk SMK

29 Mei 2021   00:29 Diperbarui: 29 Mei 2021   00:33 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sekolah Menengah Kejuruan( Sekolah Menengah Kejuruan(SMK)) yakni lembaga pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kompetensi, ialah melatih partisipan didik buat memahami keahlian yang diperlukan di dunia kerja( spesialnya di bidang bisnis dan industri), membagikan pembelajaran tentang kewirausahaan, serta membentuk kompetensi hidup. 

Pavlova( 2009, 5) menarangkan pemikiran Sanders serta Stevenson terhadap pembelajaran kejuruan, kalau pembelajaran kejuruan terpaut erat dengan keahlian memakai perlengkapan ataupun mesin, serta pembelajaran kejuruan didasarkan pada dikotomi ide sehat serta pengetahuan spesial.

Berdasarkan sudut pandang sekolah menengah kejuruan yang kompetitif maka perlu dipahami alasan, tujuan dan hal-hal yang melatarbelakangi siswa sekolah menengah pertama yang berencana memilih sekolah menengah kejuruan, salah satunya minatMenurut Slameto (2010), "Minat adalah preferensi, rasa keterikatan pada satu atau lebih aktivitas, tidak ada yang menyuruh kita melakukan ini.

Menurut Buhler dalam Sobur (2003, 131), pubertas termasuk tahap tentatif (usia 9-19 tahun) memasuki tahap "eksplorasi", memasuki tahap keempat dan kelima pubertas, di mana faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah kebutuhan, minat. , Kemampuan dan nilai peluang. Pilihan awal ini harus dibuat dan diuji dari fantasi, diskusi, kursus atau pekerjaan.

Pada sesi percobaan, anak mulai menyadari jika mereka mempunyai atensi serta keahlian yang berbeda satu sama lain. Beberapa orang lebih tertarik pada teknologi, sementara yang lain lebih tertarik pada bisnis dan manajemen serta seni dan olahraga, demikian pula anak-anak mulai menyadari bahwa kemampuan mereka berbeda satu sama lain. Beberapa orang lebih baik di bidang matematika dan sains, sementara yang lain di bidang bahasa dan IPS atau bidang lain. Untuk mencapai cita-cita karir anak, pertama-tama kita harus mulai dengan memilih dan menentukan jenis pendidikan yang berkaitan erat dengan bidang profesinya.

Gumbiner (2003, 18) menyatakan bahwa saat ini siswa SMP IX telah mengalami perkembangan dan mencapai kematangan fisik, psikis, emosional, dan sosial, karena berada dalam masa transisi dari masa kanak-kanak hingga dewasa,. Pemahaman ini juga ditekankan oleh Semiawan DKK, ia menjelaskan bahwa siswa SMP IX berada pada masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak hingga dewasa.

Sebagian besar peserta didik SMP untuk melanjutkan ke SMK  beranggapan  bahwa SMK merupakan  sekolah kelas dua di bawah SMA sehingga mereka lebih tertarik masuk SMA. faktor yang mempengaruhi kurangnya minat masuk SMK adalah kemauan, karena sebagian peserta didik yang ingin  melanjutkan ke SMK tetapi dari lingkungan  keluarga tidak memberikan dukungan, begitu pun sebaliknya. 

Banyak faktor yang terjadi di lingkungan keluarga, misalnya faktor ekonomi karena banyak yang harus dibayarkan seperti Uang Praktek, uang kejuruan, dan lain sebagai nya. Penyebab lainnya ialah teman sebaya, karena kebanyakan teman sebaya nya memilih untuk melanjutkan ke SMA sehingga ia tertarik juga untuk melanjutkan pendidikan ke SMA.

Minimnya pihak sekolah SMK yang melakukan sosialiasi langsung ke SMP seperti mengadakan seminar tentang apa itu SMK dan jurusan apa saja yang ada didalam SMK tersebut, ataupun apalagi melaksanakan serangkaian aktivitas misalnya perakitan buat jurusan otomotif, membuat media pendidikan untuk jurusan pc serta lain- lain, cocok dengan bidang kemampuan yang bisa diiringi langsung oleh siswa SMP, sehingga siswa SMP memiliki pengalaman yang menyenangkan dengan hal- perihal yang ber- ikatan dengan Sekolah Menengah Kejuruan( Sekolah Menengah Kejuruan(SMK)), dan meginginkan buat turut dan langsung di dalam Sekolah Menengah Kejuruan ( Sekolah Menengah Kejuruan(SMK)) itu sendiri.

Saat ini Pemerintah hanya gencar mempromosikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di media cetak ataupun elektronik nasional dengan harapan warga lebih tertarik buat menyekolahkan anaknya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari pada di SMA. Buat tingkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) antara lain dengan lewat iklan tv, media masa, radio dengan selogan SMK. 

Sosialisasi yang telah dilakukan pemerintah melalui media masa sudah cukup buat membetulkan citra Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) meski masih belum sampai menyentuh pada sasaran SMK yang sesungguhnya. Iklan dengan bintang ternama yang disiarkan di media tv masih terasa kurang memegang sebab siswa SMP ataupun orang tuanya tidak menguasai dengan Sekolah Menengah Kejuruan( Sekolah Menengah Kejuruan(SMK)) yang mana, program apa dan sebagainya.  Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya minat siswa untuk memilih sekolah ke SMK antara lain merupakan uraian diri, ialah faktor yang melekat pada diri seseorang yang senantiasa dibawa oleh manusia tersebut kapanpun dan dimana pun dia terletak. Tiap orang mempunyai ciri raga serta psikis yang berbeda dalam individual yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun