Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Seribu Cinta untuk Kali Blongkeng, Magelang

22 Maret 2020   05:00 Diperbarui: 22 Maret 2020   19:00 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bawah jembatan Blongkeng, rumah canguk penjaga sungai (dok pri)

Melintasi Magelang, persis di perbatasan Kecamatan Salam dan Kecamatan Muntilan, kita melewati jembatan Kali blongkeng. Menoleh ke kiri (dari arah Salam) terlihat taman nan cantik. Bertajukkan Taman Seribu Cinta.

Menelisik sejenak, tatanan taman apik, sungai dengan aliran jernih. Sungguh seribu cinta untuk Kali Blongkeng. Mari simak narasi dari sisi penikmat sungai. Merangkum aspek keindahan, peran dalam aliran lahar dingin hingga mitos penyertanya.

Taman Seribu Cinta
Tak tersisa wajah jembatan Blongkeng yang dulunya tempat pembuangan sampah nan kumuh. Onggokan sampah awalnya memenuhi bantaran sungai hingga delta, daerah endapan pasir di tengah sungai.

Kerja keras Dinas Lingkungan Hidup dan warga sekitar mengubah wajah kumuh menjadi taman indah. Sinergi luar biasa dari aspek teknis fisik dan sisi sosial budaya masyarakat lokal.

Taman Seribu Cinta di Jembatan Blongkeng (dok pri)
Taman Seribu Cinta di Jembatan Blongkeng (dok pri)
Begitu masuk kawasan taman dari sisi Kecamatan Salam, pengunjung disambut lansekap taman di tebing sungai. Menuruni tebing dari gerbang masuk berupa lengkung hati tanaman rambat. Ooh terlihat tebaran bentuk hati membingkai kelompok tanaman hias.

Fokus pandangan terarah ke bawah jembatan Blongkeng. Aliran sungai melewati DAM dengan dua tingkat. Aliran dari hulu dihambat oleh penghalang datar, dicurahkan melalui terjunan pendek. Diterima lagi oleh aliran datar dan dilanjutkan dengan terjunan.

DAM sebagai penata kecepatan aliran sungai agar daya gerusnya berkurang hingga batas lebih aman. Dari aspek lansekap taman, bangunan terjunan ini dimanfaatkan sebagai salah satu fokus keindahan.

Tersedia aneka formasi tempat duduk di bagian tebing yang ditata berundak ini. Pengunjung juga dapat menikmati aneka tanaman hias. Terlihat aneka warna Coleus si daun iler. Portulaca si krokot hias aneka warna.

Pandangan ke arah hilir kali Blongkeng (dok pri)
Pandangan ke arah hilir kali Blongkeng (dok pri)
Memandang ke arah hilir, terlihat kawasan berbentuk perahu di tengah sungai. Terdapat jembatan lengkung penghubung dari sisi bantaran. Bagian ini yang terlihat awal oleh pelintas jembatan Blongkeng dan mengundang rasa penasaran.

Taman di tebing sungai berteras di Kali Blongkeng (dok pri)
Taman di tebing sungai berteras di Kali Blongkeng (dok pri)
Masih hendak bereksplorasi? Sila turun ke teras lebih bawah. Persis di tepian sungai. Terdapat aneka taman, kursi santai juga spot swafoto "Love". Terdapat wahana mini mandi bola, terapi ikan hingga air tumpah.

Batang sungai Blongkeng (dok pri)
Batang sungai Blongkeng (dok pri)
Tergoda mencelupkan kaki ke aliran sungai? Terlihat aliran tenang, jernih dan dangkal dengan beberapa sebaran batuan alami berukuran besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun