Masalahnya buat konsumen yang memanjakan mata, masih menarikkah buah ini? Biasanya mengikuti dari mata turun ke hati. Terpikat dengan warna, mencium aroma dan berkehendak mencicip rasa. Tarik menarik antara alergi dan tampilan rupa.
Apakah sahabat Kompasiana termasuk alergi terhadap buah stroberi? Berkenan berbagi pengalaman?
Catatan: link artikel jurnal saya sertakan agar pembaca bisa menelaah lebih detail, mengingat biokimia medis diluar kemampuan saya. Menuliskannya karena ikatan rasa dengan kerabat yang alergi terhadap stroberi. Salam sehat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!