Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Buah Lokal, Mendulang "Emas" dari Kebun

5 Maret 2019   22:27 Diperbarui: 6 Maret 2019   13:55 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pepaya, Mangga, Pisang,Apel Manalagi..Buah Lokal (dok pri)

Maraknya buah dari Bangkok, Thailand muncullah pepaya Bangkok atau pepaya Thailand dengan karakter mirip pepaya lokal jingga. Layaknya trend mode, pepaya berukuran besar menjadi tergeser dengan pepaya ukuran relatif mungil, sekali makan habis.

Lahirlah pepaya California yang kini marak di pasaran. Import dari Amerika kah? Srikandi ilmuwan dari Pusat Kajian Buah Tropika, Institut Pertanian Bogor (IPB), alm. Prof. Dr. Ir. Sriani Sujiprihati yang merakitnya. Tanaman asli berasal dari kebun petani, Pak Okim yang bermukim di Bogor.

Sang pemulia tanaman merekayasanya menjadi tanaman yang relatif pendek, berbuah lebat dan berukuran mungil sesuai permintaan pasar. Buah dengan kode riset IPB-9 ini dilepas ke pasar dengan nama Callina. Ooh lidah pembeli dan penjual mencapai kesepakatan dengan nama California hingga kini. California yang buah lokal.

Pepaya California (sumber tribunnews.com)
Pepaya California (sumber tribunnews.com)
Yuuk.. kita lihat buah durian alias duren yang menjadi raja buah di Indonesia. Buat saya, durian dari Indonesia is the best, perpaduan rasa manis, pahitnya oke banget. Kala dibandingkan dengan durian import semisal monthong, para penikmat durian fanatik pasti memilih durian lokal.

Durian lokal menggoda (dok pri)
Durian lokal menggoda (dok pri)
Konon pasangan buah durian adalah buah rambutan. Alam menata musim panenan durian bersamaan dengan rambutan. Konsumsi buah rambutan mampu menetralkan dampak kelebihan makan durian. Aneka buah rambutan tersaji di gerai pasar dengan favorit rambutan rapiah yang gundul dan kesat.

Untuk ratu buah mari simak tampilan manggis. Tak hanya buahnya yang manis, perburuan kulit manggis untuk obat herbalpun marak sekali. Untuk suguhan juga tampil eksotik dengan belah tengah memunculkan buah putih bersihnya.

Lumayan gregetan kepengin meniru keberhasilan negara tetangga yang memajang buah manggis tampil mulus tanpa gangguan getah kuning.

Manggis lokal Kaligrsing, Wonosobo (dok pri)
Manggis lokal Kaligrsing, Wonosobo (dok pri)
Jambu air? iya loh ingat masa kecil tidak ada orang berjualan jambu air, panenan yang berlebih jatuh berhamburan di bawah pohon. Kini kios buahpun memajang jambu air. Tak hanya pantura, semisal Demak yang kaya jambu air Citra dan Delima, jambu air dari pantai Depok renyah segar dengan warna merah tua menggoda.
Jambu Air, buah lokal yang segar (dok pri)
Jambu Air, buah lokal yang segar (dok pri)
Buah sawo, siapa suka? Rasa manis khas buah sawo tak tertandingi loh. Bila para sahabat jalan-jalan ke Gunung Kidul jangan lupa mencicipi sawo yang manis wangi. Variasi buah sawo yang bulat telur hingga bentuk memanjang.
Buah Sawo, rasa lokal eksotik (dok pri)
Buah Sawo, rasa lokal eksotik (dok pri)
Geser sedikit ke Wonosobo... silakan coba carica khas Wonosobo. Pepaya mini alias carica yang segar disajikan sebagai manisan. Tumbuh subur di dataran tinggi Dieng.

Alam menata dengan baik, tanaman carica tumbuh di pematang lahan kentang. Berperan sebagai pematah angin atau wind breaker sekaligus menjadi pengisi pundi-pundi petani pengusahanya.

Buah Carica flora Dieng Wonosobo (dok pri)
Buah Carica flora Dieng Wonosobo (dok pri)
Luar biasa mangga Indonesia. Variasi bentuk buah dan rasanya luar biasa. Dari mangga golek yang tampil eksotik hingga arum manis dengan rasa manis khas.

Namun harus diakui tak mampu berjaya ekspor kecuali jenis mangga gedong gincu. Pembeli manca kurang suka dengan tampilan mangga matang berkulit hijau, nah Thailand memasok mangga berkulit kekuningan.

Sirsak madu (dok pri)
Sirsak madu (dok pri)
Buah sirsak dengan rasa segar asam manis belum tentu disukai semua orang. Apalagi yang agak enggan dengan rasa asam. Belakangan ini harga sirsat melambung karena diburu pembeli untuk mengiringi khasiat air rebusan daun sirsat. Nah, memenuhi harapan penikmat dirakit sirsat madu dengan dominansi rasa manis.
Srikaya Jumbo (dok pri)
Srikaya Jumbo (dok pri)
Yang ini saudaranya sirsat yaitu buah srikaya. Enggan ah makan buah srikaya, kurang sabar dengan banyaknya biji nan kecil-kecil. Pemulia bekerja keras menghasilkan srikaya dambaan pembeli. Tersedia loh srikaya jumbo yang bersifat seedless alias biji jarang.

Pisang, aneka jenis pisang dengan ragam ukuran tersedia sepanjang musim. Buah lokal pisang lazim disajikan sebagai buah meja. Pisang raja bulu, pisang barangan maupun pisang ambon menjadi incaran. Untuk ukuran mini tersedia pisang mas.

Buah Alpukat (dok pri)
Buah Alpukat (dok pri)
Buah alpukat. Banyak diburu dengan rasa manis gurih legit, apalagi kalau mendapat jenis mentega dengan daging buah tebal, warna kuning keemasan dengan tekstur pulen, woo nikmatnya. Kabupaten Semarang, khususnya kecamatan Bandungan memiliki varietas unggulan yaitu alpukat Wina.

Langsat Punggur. Mengunjungi kota Pontianak di bulan Oktober kita akan disuguhi hasil panen raya buah langsat. Tampilannya menarik, ukuran beragam dari sedang hingga besar, kulit buah tipis, rasa sangat manis segar berair dengan aroma yang khas. Penghasil buah langsat adalah daerah Punggur di Kabupaten Kubu Raya, tak heran hampir semua pedagang memajang tulisan langsat punggur asli.

Langsat Punggur, Pontianak (dok pri)
Langsat Punggur, Pontianak (dok pri)
Untuk daerah Sumatera dan Jawa, rasanya hampir semua pedagang memasang penanda duku Palembang untuk dagangannya. Klaim Palembang menjadi jaminan rasa manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun