Babak perang (laga), merupakan babak seru yang dinanti penonton. Melibatkan banyak pemain dengan tampilan seni beladiri. Dalam lakon ontran-ontran Jalakumara, perang saudara antar 2 negara sahabat hanya ada dalam harapan Senapati Jalakumara. Skenario mengail di air keruh dengan ambisi kekuasaan.
Pembelajaran 4. Perang dapat ditiadakan. Gejolak pertikaian atas nama menjaga kehormatan dikendalikan oleh dengar-dengaran suara kenabian. Ditingkah chek recheck kebenaran melalui kekuatan telik sandi. Â
Masa depan ketoprak
Terbatasnya gerak ketoprak disebabkan oleh beberapa hal. Pelaku seni ketoprak makin terbatas. Begitupun penonton, didominasi oleh generasi sepuh. Seluruh dialog dilakukan dalam bahasa daerah, peningkatan kecintaan berbahasa daerah akan menerabas hambatan ini. Digitalisasi koleksi naskah juga membantu membangun kecintaan kepada ketoprak.
Sekali pentas ketoprak dibutuhkan penggalangan dana yang cukup. Sarana pentas baik panggung, dukungan karawitan, kelengkapan kostum dan curahan waktu tenaga pemain dalam latihan. Sebagai contoh untuk pagelaran kemarin, kami ratusan penonton sama sekali tidak berkontribusi bahkan mendapat bonus suguhan.
Terbayang zamannya ketoprak tobong. Rombongan pemain ketoprak berkeliling dari satu tempat ke tempat lain dengan seluruh properti dan pemainnya. Hingga era kejayaan ketoprak di Surakarta, terhormat manggung di Taman Balekambang.
Terima kasih para sedulur yang nguri-uri kelestarian seni ketoprak ini. Paguyuban kethoprak GKJ Salatiga. Kepada Bapak Amrih Gunarto, SSn., MPd. selaku sutradara Ontran-ontran Jalakumara. Keseharian beliau juga berkiprah di Sanggar tari Sekar Rinonce. Masa depan ketoprak ada pada kita semua.
Kesenian Ketoprak, Media Pembelajaran Tanpa Menggurui. Bagaimana pengalaman sahabat Kompasiana dengan seni peran daerah setempat?