Bagi penyuka tanaman buah silakan menanam buah, mau di tanah secara langsung atau tabulampot alias tanaman buah dalam pot. Beberapa bahkan memanfaatkan bagian atas selokan untuk jajaran pot nan rapi.Â
Bagi penggemar tanaman hias silakan bercocok tanam bebungaan. Beberapa menanam dengan model verti culture alias bercocok tanam secara susun mengingat keterbatasan lahan. Ada pula aneka tanaman obat alias jejamuan di halaman masyarakat.
Berjalan mengelilingi pemukiman baik di RT 01 maupun RT 03 kampung iklim Togaten, mata disuguhi dengan kawasan hijau nan bersih. Tepian selokan di jalan relatif sempit di RT 01 olala tampil cantik dengan cat warna-warni yang semakin menonjolkan kebersihan lingkungan. Sampah berserakan atau genangan air yang menghadang? Membakar sampah dengan menyisakan asap dan abu? No way silakan menyingkir. Setiap rumah penduduk tampil cantik dan resik.
Beberapa instalasi pengolah sampah menjadi pupuk cair memperlihatkan deretan kran di dasar dekomposter untuk memanen pupuk cairnya dan siap digunakan untuk memupuk tanaman buah, tanaman hias maupun tanaman sayur. Secara berkala panen kompos dapat dilakukan. Sinergi luar biasa dengan mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos meningkatkan program kebersihan dan penghijauan di lahan terbatas.
Lalu bagaimana dengan sampah anorganik? Warga menyisihkan sampah organik di pekarangan, lalu secara rutin berkala pengurus akan mengundang pemulung untuk mengangkutnya. Secara bergurau kami saling menggoda, di negara maju pengambilan sampah non degradable dilakukan pada hari tertentu lah di kampung iklim Togaten, sampah non degradable diambil alih oleh pemulung yang didatangkan pada hari tertentu, klop.
Kampung Iklim Togaten Sarana Belajar dan Rekreasi