Mohon tunggu...
novy khayra
novy khayra Mohon Tunggu... Penulis - Aspire to inspire

Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalur Pesepeda Perlukah Dibongkar?

19 Juni 2021   21:18 Diperbarui: 19 Juni 2021   21:33 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur sepeda (sumber : minews.id)

Bersepeda bentuk substutusi untuk lingkungan yang lebih sehat 

Kita ketahui bersama bahwa Jakarta adalah kota dengan tingkat polusi yang tinggi  dengan data terbaru perhari ini dari iqair yaitu menenmpati unrutan ranking 4 sebagai paling berpolusi sedunia. Ranking ini diraih setelah Dhaka Bangladesh, Krasnoyark Rusia, dan Dubai Uni Emirat Arab. Prestasi yang tidak terlalu membanggakan ini terntu saja sebagian besar karena kontribusi kendaraan bermotor baik mobil, motor, angkot, bus, maupun bajai.

Kondisi udara seperti ini tentu bukan pertanda baik bagi warganya mengingat data kenaikan penularan covid yang makin meningkat. Karena tidak kita pungkiri bahwa udara yang bersih adalah salah satu syarat untuk paru-paru yang sehat dan kuat termasuk menangkal virus. Seharusnya dengan ramainya gaya hidup bersepeda perlu diapresiasi dan dikembangkan secara masiv. Bayangkan jika semua pengendara kendaraan bermotor menggunakan sepeda, bukankah akan sangat berdampak bagus pada udara di Jakarta?

Merumuskan hal yang lebih Penting dan urgent

Alih-alih hanya memperhatikan Jakarta atau studi bandiing keluar negeri, kenapa tidak turun ke pelosok Indonsia yang masih perlu banyak diperbaiki. Misalkan pwerumusan kebijakan perusakan hutan, akses jalan yang sulit bagi sebagian rakyat Indonesia, listrik dan akses internet yang belum merata disebagian daerah, gizi buruk, perusakan laut, ketidaktersediaan lapangan kerja sehingga harus urbanisasi, perkawinan dini karena kemiskinan, stunting karena kurang pendidikan, fasilitas kesehatan yang hanya berpusat di kota besar, kurangnya tenaga medis, mahalnya biaya pendidikan bidang medis, pengaturan kebijakan ekspor-impor untuk meningkatkan kemakmuran rakyat, membangun pengembangan kota ekonomi baru, penanggulangan dan deteksi dini gempa, dan masih banyak lagi masalah dipelosok negeri ini ang butuh perhatian dari DPR RI.

Menurut hemat saya karena biasa tinggal di Jakarta, DPR RI jadi rasa DPRD Provinsi Jakarta. Padahal di Jakarta sendiri sudah ada DPRD, jadi akan lebih baik melaksanakan tugas sesuai jobdesknya masing-masing.  Untuk itu langkah baiknya sebagai wakil rakyat memperhatikan kehidupan rakyat di seluruh Indonesia agar tidak terjadi kesenjangan yang terlalu besar.

 Tak ada salahnya untuk studi banding keluar negeri, tapi bukankah lebih perlu blusukan ke pelosok negeri? Agar paham penderitaan rakyat di luar Jakarta dan diluar Jawa. Agar paham mengapa ada gerakan-gerakan separatis. Karena kemakmuran yang tidak merata adalah akan membuat sakit hati rakyat yang jauh dipelosok sana. Terlebih hanya dihibur siaran tv yang hanya memamerkan keglamoran selebiritis.

Meski demikian, saya tidak pro terhadap pesepeda yang melanggar aturan termasuk juga yang sombong-sombongan. Jalur pesepeda juga ada baik tidak hanya diperuntukkan sepeda-sepeda mahal dan sepeda lipat yang mahal. Bahkan saya sarankan agar becak sebagai transportasi umum juga diadakan biar Jakarta serasa di Jogja yang ramah dan saling menghargai antar pengendara dan pengguna jalan.

Wallahu a'lam Bisshowab

Referensi : 

Iqair.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun