Saya harus berpikir dua kali. Malahan, ribuan kali - kalau harus menyeberangi jurang untuk berjumpa dengan kekasih hati. Apalagi jika untuk menyeberanginya saya hanya bisa bergantung pada seutas tali. Tapi Levi melakukannya tanpa berpikir dua kali. Cinta Levi pada Drasa terlalu dalam.
Levi adalah mantan marinir dan Drasa adalah pembunuh bayaran. Yang satu orang Amerika, yang lainnya orang Lithuania. Di film The Gorge, Levi bertugas di west tower, dan Drasa di east tower. Kedua bangunan yang menjulang itu dipisahkan oleh jurang yang dalam. Di dasar jurang, ada lembah yang kelam. Penghuninya, The Hollow Men, beberapa kali memanjat dinding jurang. Mencoba untuk keluar dari sana. Tugas Levi dan Drasa adalah menghalanginya.
Aturan melarang Levi dan Drasa saling berkomunikasi. Tapi asmara tidak mengenal lokasi. Seringkali asmara juga tidak mengenal situasi. Setelah awalnya tidak saling kenal, hubungan Levi-Drasa justru berubah jadi LDR.
Zach Dean menulis skenario film ini dengan hampir sempurna. Plot cerita The Gorge lumayan tebal oleh emosi. Dean merajut hubungan Levi dan Drasa pelan-pelan sebelum keduanya bertarung dengan penghuni lembah. Karenanya, The Gorge dihiasi oleh banyak gimmick cantik. Saling sapa dan bercanda lewat tulisan diatas kertas, bermain catur di jarak yang jauh, hingga beradu ketepatan menembak.
Tidak tahan LDR berlama-lama, Levi mendatangi Drasa lewat seutas tali. Romantis. Di dalam kedekatan, keduanya menikmati Rabbit Pie dibawah sinar matahari senja, lalu berdansa diiringi Spitting of The Edge of The World nya Yeah Yeah Yeahs. Sekali lagi, romantis. Sampai akhirnya Levi jatuh ke dalam jurang.
Dean dan sutradara film ini, Scott Derrickson, menghabiskan hampir separuh durasi untuk mem-bonding Levi dan Drasa (baca: menciptakan bonding antara penonton dan emosi yang ditawarkan oleh plot cerita). Usaha Dean dan Derrickson tidak sia-sia. Saya tidak ingin salah satu atau keduanya mati di dasar jurang. Di saat yang sama, saya ingin tahu rahasia apa yang terpendam di dasar jurang. Saat tubuh Levi melayang ke bawah, Drasa mengambil parasut dan senapannya, menyusul Levi ke dalam lembah. Lagi-lagi., romantis.
Seringkali menyutradarai film horor, Scott Derrickson menggarap The Gorge dengan tone temaram. Dengan setting area dan tata cahayanya Derrickson menciptakan jarak dan kesendirian di atas tower. Pun demikian, temaram memperindah gambar-gambar di film ini. Terutama di adegan-adegan dimana Levi dan Drasa merajut asmara mereka.
Satu hal yang menarik perhatian saya adalah cara Derrickson membalut romansa dengan adegan aksi (atau membalut adegan aksi dengan romansa?) di film ini. Ditengah-tengah coretan puisi Levi, sutradara yang pernah membesut Doctor Strange itu tetap memperhatikan fungsi, detail dan orisinalitas 'perlengkapan perang' nya. Teropong, ranjau, cloaker dan senapan mesin. Perhatikan bagaimana kedua jenis senapan mesin di film ini bekerja saat Hollow Men memanjat dinding jurang. Keren., sekaligus romantis.
Di dasar jurang, temaram berubah jadi kelam. Di dasar jurang juga, film ini berubah menjadi Mr and Mrs. Smith, Alien dan Alice in Wonderland, dicampur jadi satu. Sah-sah saja. Selama tidak berlebihan., dan Derrickson tidak menjadikannya berlebihan.