Mohon tunggu...
Novita Fitri
Novita Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Pusing

Novita Fitri IAIN PALANGKA RAYA, PERBANKAN SYARI'AH

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ekonomi Indonesia Siap Lompat di 2021

11 Mei 2021   16:28 Diperbarui: 11 Mei 2021   16:47 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tahun 2020 kemarin meninggalkan kesan yang tak terlupakan, yaitu datangnya wabah COVID-19 selain itu ada juga hal lain yang belum bisa dilupakan yaitu resesi ekonomi. (PDB) INDONESIA  2020-2021.

1. BANK DANAMON mengatakan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2020 yaitu -1,78% (YOY), tapi pada tahun 2021 secara (YOY) ia akan bertumbuh hingga 3,46%.

2. Lalu juga dari MIRAE ASSET yang yang kedua di tahun 2020 katanya lebih dalam lagi bahkan sampai -1,96% (YOY), tapi di tahun 2021 pertumbuhannya lebih tinggi menurut MIRAE ASSET sampai 4,15%.

3. Lalu berikutnya ada MYBANK INDONESIA lebih dalam lagi kontraksinya si seluruh 2020 sampai -2,1% (YOY), koreksinya tapi di 2021 pertumbuhannya jauh lebih tinggi bahkan sampai 4,4%.

4. BNI SEKURITAS lebih ringan di 2020 koreksinya -1,92 (YOY), dan di 2021 sepertinya bisa naik sampai dengan 3,52%.

5. BANK MANDIRI kalau menurut BANK MANDIRI ini di tahun 2020 -2,2% (YOY), di 2021 akan melompat sampai 4,43%.

Tentunya ini tidak hanya 5 Institusi ini, masih ada belasa institusi lainnya yang juga ikut di surpei, tapi kalau di rata-rata institusi di Indonesia  mengatakan sepanjang 2020 pertumbuhan ekonomi mencapai -2,1% dan pertumbuhannya di 2021 bisa mencapai 4,15% (YOY).

Tentu proyeksi ini mengacu pada kondisi terkini, kalau kita lihat seperti apa penyebaran kasus COVID-19 di dalam negeri yang kurvanya belum terus melandai dan bahkan terus naik, dan untuk menekan kurva ini pemerintah menetapkan pembatasan sosial.

Inilah faktor yang menjadi penekan roda perekonomian sekaligus juga menekan optimisme para pelaku pasar, tapi dengan angka pertumbuhan 4,15% yang menjadi proyeksi institut didalam negeri ini, ini juga memperlihatkan meski didalam situasi yang masih tertekan dan belum bisa keluar dari belenggu pandemi, sebenarnya masih ada optimisme dikalangan isntitusi kalau di 2021 ini akan lebih baik dari 2020 kemaren.

Bahkan disaan institusi dunia juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

PROYEKSI IMF DAN BANK DUNIA UNTUK EKONOMI INDONESIA 2021

1. The Word Bank (Bank Dunia) yang dirilis pada pada 17 Desember 2020 memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh positif 4,4% (-0,2%) memang masih fositif tapi angka ini lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang menyebut ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga 4,7% yang artinya artinya ini sudah terpangkas (-0,2%). 

Nah proyeksi ini mencerminkan pemulihan yang lebih lambat bagi Indonesia akibat pembatasan sosial dan kasus COVID-19, memang akan membaik dan menguat tapi baru akan terlihat justru di tahun 2022 didukung pemulihan konsumsi swasta dan pembatasan sosial yang semakin longgar

2. IMF selain Bank Dunia diakhir Januari kemaren ini juga IMF alias Dana Moneter Internasional merilis laporan proyeksi ekonomi global ditahun 2021 dan 2022 secara global IMF merevisi pertumbuhan ekonomi akan lebih baik.

FAKTOR PEMULIHAN EKONOMI INDONESIA DI 2021 

Ada beberapa faktor pendorong yang menjadi motor percepatan pertumbuhan ekonomi yang langsung disampaikan oleh Presiden Joko Widodo Desember 2020 lalu, ada 4 faktor pendukung disini:

1. Vaksinasi COVID-19 dimulai di januari  yang dilakukan meskipun tahapnya penuh dengan kontropersi, namun pemerintah masih harus mencoba untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin.

2. Penerapan Undang-Undang Cipta Kerja, dengan adanya undang-undang ini juga berpotensi untuk meningkatkan investasi, jika investasi banyak yang masuk ini juga berpengaruh terhadap lapangan kerja yang hilang akibat Pandemi.

3. Perjanjian Keringanan BEA Masuk Produksi Ekspor Indonesia ke AS.

4. Indonesia Investment Authority.

Keempat hal ini dinilai oleh presiden menjadi faktor yang mampu mendorong dan membangkitkan optimisme Indonesia bahwa ekonomi Indonesia akan segera pulih dari Pandemi.

Namun beberapa lembaga juga sempat menyampaikan kalau dalam prakteknya nanti juga akan ada faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

1. Pungutan Liar.

2. Isu Struktural.

3. Keterbatasan Vaksin.

4. Pengendalian COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun