Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia yang Kembali Ketika Fajar Tiba

4 November 2018   17:04 Diperbarui: 4 November 2018   17:28 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cahaya redup matahari di sore itu mulai berganti senja. Cakrawala lambat laun berubah warna jingga merona. Tiada tampak mendung satu goresanpun sebagai pertanda hujan akan turun. Meskipun tetesan air langit itu, kini sedang banyak dinanti oleh seluruh penghuni bumi. Namun kehadirannya belum datang jua. Entah harus menunggu berapa lama lagi untuk hadir ke bumi memberikan kesejukan.

Senja itu, dengan terburu-buru Ibu Marwah mengambil sepatu sandal dari lemari sepatu. Tangannya meraih kunci mobil yang tergantung di tempat khusus penyimpanan kunci di rumah itu. "Mbak Nur, Ibu pergi jemput Safa dulu di tempat les yah, tolong pintunya di tutup kembali nih,"kata Ibu Marwah sambil mukanya menoleh ke lantai atas.Tanpa menunggu jawaban dari Mbak Nur, Ibu Marwah segera bergegas menuju garasi.

"Iya Bu, sebentar saya turun," jawab Mbak Nur tergesa-gesa menuruni anak tangga setelah mengecilkan volume setrika terlebih dulu. Mbak Nur adalah asisten rumah tangga yang setia membantu pekerjaan di rumah itu sejak dulu sebelum Safa lahir. Safa merupakan putri bungsu Ibu Marwah yang masih duduk di kelas 6 SD. Dan hari itu merupakan jadwal les Safa dari 3 kali jadwal setiap minggu yang sudah ditetapkan oleh pihak bimbel dimana Safa belajar. Sesekali Mbak Nur membawa serta anaknya saat bekerja di rumah itu. Keluarga itu sangat menyayangi  Mbak Nur dan anaknya. Mereka memperlakukan Mbak Nur seperti anggota keluarganya sendiri. Sehingga Mbak Nur awet bekerja di rumah keluarga Ibu Marwah sampai saat ini.

"Kring...kring...kring...,"suara panggilan telepon Ibu Marwah berbunyi. Ibu Marwah segera meraih ponsel dari tasnya dengan tangan kiri, sementara tangan kanan tetap mengendalikan setir mobilnya.

"Assalamu'alaikum,,,Bundaaaa,,,cepetan Safa jemput,"suara Safa putrinya tidak sabar segera minta dijemput, sampai-sampai Ibu Marwah tidak diberi kesempatan menjawab dengan leluasa.

"Jangan pake lama ya Bunda," sahut Safa kembali dengan nada suara yang kurang bersemangat.

"Iya sayang, Bunda sedang on the way nih," jawab Ibu Marwah sambil meletakkan handponenya di jok mobil sebelah kiri.

Ibu Marwah melanjutkan perjalanan menuju lokasi di tengah kota dimana Safa mengikuti les setiap tiga kali dalam seminggu. Ibu Marwah menyadari kenapa putrinya beberapa hari ini sangat bad mood. Safa kurang ceria, sering murung, dan nggak betah berlama-lama di luar rumah, di sekolah ataupun di tempat les. Oleh karena itu Ibu Marwah berusaha tidak telat saat menjemput Safa. Eh,,,karena sesuatu hal yang membuat Ibu Marwah harus pulang dulu sehingga terlambat menjemput. Biasanya pulang kantor Ibu Marwah langsung menjemput Safa. Jadilah bad mood Safa semakin jadi.

"Bunda,,,kenapa jemputnya telat sih,,," ujar Safa sambil menutup pintu mobil, mukanya tampak cemberut ketika Ibu Marwah tiba di halaman tempat bimbel Safa.

"Eh,,,anak bunda yang sholehah bukannya salam dulu usai belajar itu, koq malah bunda dapat omelan sih,"Ibu Marwah tersenyum menatap lembut putrinya yang cemberut.

"Eh,,iya maaf bunda, habisnya kesel nunggunya kelamaan,"Safa mencium tangan serta mencium pipi  kiri kananIbu Marwah. Dan Ibu Marwah pun menjalankan mobilnya kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun