Terutama dari budaya masyarakat di sekitar sekolah ini yang berada di lingkungan pesantren. Ada sisi-sisi menarik ketika berbagi pengalaman tentang sekolahnya. Salah satunya adalah adanya penolakan dari masyarakat ketika anak-anaknya akan mendapatkan Imunisasi campak dan rubella MR. Penolakan yang bersifat arogansi...So, itu hanya salah satu hal saja.
Pak Yani mengatakan bahwa beliau sedang membenahi perpustakaan sekolah. Hal ini terkait dengan program Gerakan Literasi Sekolah yang sedang booming dan merupakan salah satu tuntutan dari kecakapan abad 21. Pak Yani dengan guru-guru beserta para siswa sedang bahu-membahu berbenah perpustakaan, buku-buku sedang proses penataan meskipun banyak buku yang sudah menjadi santapan rayap-rayap yang meranggas.Â
Saya mengapresiasi setinggi-tingginya buat ibu guru dibantu siswa-siswanya bersemangat membenahi ruang perpustakaan agar bisa dijadikan sarana yang layak untuk kegiatan berliterasi meskipun belum bisa dikatakan memadai..
Kedua adalah kantin sekolah, ketika beberapa saat lalu saya beserta kepala sekolah lain bahkan Pak Yani sendiri mengikuti BIMTEK tentang Kantin Sekolah yang ramah anak... Hemmm...saya hanya bisa bergumam setelah menyimak kondisi ideal sebuah kantin sekolah dengan memperhatikan kondisi riil di sekolah tempat saya bertugas. Masih jauh dari kondisi ideal.Â
Namun ketika saya mendatangi langsung kantin sekolah dimana Pak Yani bertugas, berbincang dengan ibu yang punya warung, sambil memperhatikan dan bertanya jajanan apa yang biasa dijual buat anak-anak sekolah, semakin merenunglah saya, betapa sekolah ini memiliki PR yang sangat banyak. Sangat dibutuhkan energi yang cukup tinggi dalam berbenah disertai keikhlasan, semata-mata mencari ridho Allah SWT.
Mereka juga punya hak yang sama untuk menerima pendidikan yang layak meskipun ada di pelosok negeri ini. Mereka bagaikan "Permata yang tersembunyi di balik bukit" yang kita tidak pernah tahu di kemudian hari di antara mereka adalah calon Pemimpin Bangsa yang kita cintai ini.Â
Salut dan bangga tiada terkira bagi para pejuang pendidikan yang dengan segala dedikasinya mengabdikan diri di ujung negeri. Cuaca panas bukan berarti harus malas. Hujan tak membuat surut langkah untuk terus berjalan. Tetap semangat dan jangan pernah lelah untuk berjuang membangun generasi bangsa yang berkarakter.
Cirebon,10082018
Novi Nurul Khotimah