Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Permata Tersembunyi di Balik Bukit

10 Agustus 2018   17:49 Diperbarui: 10 Agustus 2018   17:53 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang hari ini, berasa mimpi namun nyata. Berarti bukan mimpi betulan. Itulah kesan awal yang saya dapatkan. Bahwa hari ini, satu lagi perjalanan telah saya lakukan sehingga dapat memberikan pengalaman yang sarat kesan. 

Tidaklah berlebihan jika saya mengatakan bahwa "Hari Jum'at Membawa Berkah." Dan keberkahan itu adalah ketika saya diberi kesempatan oleh Bapak Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Harjamukti untuk ikut serta berkunjung ke sekolah yang konon katanya berada di ujung bahkan paling ujung di wilayah Kota Cirebon ini dan terima kasih saya sampaikan kepada beliau. Sekolah yang sebelumnya memang sudah ingin saya kunjungi ketika saya diberi tugas di Harjamukti ini. 

Mengingat saya sering mendengar tentang keunikan sekolah tersebut dari segala sisi. Rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang kuat akhirnya menuntun saya menuju SDN Lebak Ngok. Namanya saja sudah unik khan? Ikut pula dalam perjalanan ini Bapak Kasubag, staf UPT dan sahabat saya Kepala SDN Kedungkrisik.

Dimulailah perjalanan ini dari tempat yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Mengingat medan untuk menuju lokasi sekolah tersebut sangat curam, menaiki bukit-bukit yang sangat rentan terkena longsor ketika musim hujan. 

Dengan kedua kaki saya beralaskan sandal jepit meskipun hasil pinjam dari seorang sahabat (terima kasih buat Bapak Entis Sutisna Kepala SDN Kedungkrisik..)..karena untuk menuju lokasi sekolah tersebut tidak disarankan menggunakan sepatu high heel, yang kebetulan saya gunakan hari ini. 

Wah....perjalanan yang seru nih..itulah kata-kata yang terlontar dari bibir saya ketika melihat lokasi jalan setapak yang naik ditengah-tengah pepohohan super lebat dan tinggi tetapi terasanya amatlah gersang. 

Sepintas jika melihat apa yang ada di depan saya sepertinya tidak percaya jika di atas sana ada sebuah kehidupan masyarakat yang notabene masih termasuk wilayah Kota. Dan di antaranya ada satu sekolah yang akan saya singgahi. Tidaklah salah jika saya mengatakan "Sekolah tersembunyi di Balik Bukit". Subhanallah....

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Hal pertama yang terbersit dalam benak saya ketika langkah kaki ini tiba di lokasi SD Lebak Ngok adalah "Salut" kepada guru-guru dan Kepala Sekolah yang mengabdi di tempat ini. Lokasi yang sangat jauh dari hingar bingarnya kehidupan kota.

Lalu,,,kurang bersyukur apa jika kita yang ditempatkan di wilayah pusat kota dengan segala fasilitas tersedia, informasi mudah diakses namun belum bisa memaksimalkan daya yang kita punya, kinerja yang kita beri untuk negeri ini belumlah dioptimalkan sedemikian rupa, sibuk mengeluh dengan kendala yang ada...(itulah kira-kira perdebatan yang berkecamuk dalam benak saya.). 

Dan hal itupun menjadi bahan introspeksi bagi diri saya sendiri, agar tidak mudah menyerah ketika berhadapan dengan berbagai permasalahan di sekolah.

Meskipun hanya beberapa saat bercengkrama dengan Bapak Moch. Ahmad Yani Kepala SDN Lebak Ngok, rasa penasaran yang ada mulai terkikis. Memang sekolah ini memiliki karakter yang unik bahkan menarik untuk dikaji lebih jauh. 

Terutama dari budaya masyarakat di sekitar sekolah ini yang berada di lingkungan pesantren. Ada sisi-sisi menarik ketika berbagi pengalaman tentang sekolahnya. Salah satunya adalah adanya penolakan dari masyarakat ketika anak-anaknya akan mendapatkan Imunisasi campak dan rubella MR. Penolakan yang bersifat arogansi...So, itu hanya salah satu hal saja.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Hal lain yang lebih menarik untuk dijadikan bahan tulisan saya adalah tentang sarana dan prasarana sekolah. Dua hal yang saya bidik yaitu perpustakaan dan kantin sekolah. Pertama adalah perpustakaan sekolah. 

Pak Yani mengatakan bahwa beliau sedang membenahi perpustakaan sekolah. Hal ini terkait dengan program Gerakan Literasi Sekolah yang sedang booming dan merupakan salah satu tuntutan dari kecakapan abad 21. Pak Yani dengan guru-guru beserta para siswa sedang bahu-membahu berbenah perpustakaan, buku-buku sedang proses penataan meskipun banyak buku yang sudah menjadi santapan rayap-rayap yang meranggas. 

Saya mengapresiasi setinggi-tingginya buat ibu guru dibantu siswa-siswanya bersemangat membenahi ruang perpustakaan agar bisa dijadikan sarana yang layak untuk kegiatan berliterasi meskipun belum bisa dikatakan memadai..

Kedua adalah kantin sekolah, ketika beberapa saat lalu saya beserta kepala sekolah lain bahkan Pak Yani sendiri mengikuti BIMTEK tentang Kantin Sekolah yang ramah anak... Hemmm...saya hanya bisa bergumam setelah menyimak kondisi ideal sebuah kantin sekolah dengan memperhatikan kondisi riil di sekolah tempat saya bertugas. Masih jauh dari kondisi ideal. 

Namun ketika saya mendatangi langsung kantin sekolah dimana Pak Yani bertugas, berbincang dengan ibu yang punya warung, sambil memperhatikan dan bertanya jajanan apa yang biasa dijual buat anak-anak sekolah, semakin merenunglah saya, betapa sekolah ini memiliki PR yang sangat banyak. Sangat dibutuhkan energi yang cukup tinggi dalam berbenah disertai keikhlasan, semata-mata mencari ridho Allah SWT.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Itulah kiranya perjalanan yang bisa saya tuliskan untuk hari ini. Perjalanan yang sarat pesan bahwa masih banyak di negeri ini  generasi bangsa yang masih membutuhkan perhatian ekstra khususnya dalam bidang pendidikan.  

Mereka juga punya hak yang sama untuk menerima pendidikan yang layak meskipun ada di pelosok negeri ini. Mereka bagaikan "Permata yang tersembunyi di balik bukit" yang kita tidak pernah tahu di kemudian hari di antara mereka adalah calon Pemimpin Bangsa yang kita cintai ini. 

Salut dan bangga tiada terkira bagi para pejuang pendidikan yang dengan segala dedikasinya mengabdikan diri di ujung negeri. Cuaca panas bukan berarti harus malas. Hujan tak membuat surut langkah untuk terus berjalan. Tetap semangat dan jangan pernah lelah untuk berjuang membangun generasi bangsa yang berkarakter.

Cirebon,10082018

Novi Nurul Khotimah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun