Mohon tunggu...
Novika Enggar
Novika Enggar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Jurusan Akunntansi

Mahasiswi Jurusan Akuntansi di Universitas Pamulang, memiliki minat untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Usaha Manajemen demi Kelangsungan Hidup Perusahaan saat Pandemi Covid-19

17 Januari 2022   13:23 Diperbarui: 17 Januari 2022   13:41 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandemi Covid 19 yang terjadi di Indonesia tidak terasa sudah  dua tahun terjadi. Kita akan sedikit mengulang kembali bagaimana Covid-19 berdampak sangat parah terhadap perekonomian Indonesia. Sekitar tahun 2020 pemerintah Indonesia mengeluarkan banyak sekali kebijakan guna mencegah penyebaran Covid 19.

Salah satu kebijakan untuk mengurangi covid 19 yaitu pemerintah mengambil kebijakan physical distancing atau work from home. Otomatis, masyarakat dihimbau untuk mengurangi aktifitas di luar rumah dan bekerja dari jarak jauh.

Banyak perusahaan yang bingung dan hilang arah, bagaimana harus bersikap untuk bertahan di tengah pandemi. Pandemi ini mempunyai dampak yang sangat besar terutama di sektor bisnis, salah satunya terdapat dampak negative karena perusahaan mengalami kerugian yang besar dan  menyebabkan terjadi banyak perubahan.

Dampak utama yang harus dihadapi perusahaan adanya Pemutusan hubungan karyawan (PHK) besar besaran, penurunan produktivitas perusahaan dan yang terakhir adalah perusahaan mengalami kebangkrutan yang disebabkan ketidakmampuan perusahaan untuk bertahan di tengah pandemic.

Salah satu yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan adalah manajer TOP, karena tanpa adanya stategi dan ide-ide cemerlang dari manajer TOP sulit untuk perusahaan terus bertahan di masa pandemi.

"Satu kata yaitu bertahan, dalam pandemi mau tidak mau perusahaan harus bertahan. Sudah pasti sulit dengan situasi setiap hari nya WFH dan WFO, kita punya company yang besar cultute company ini bukan culture yang siap untuk full WFH. Saat kita full WFH benar- benar keputusan yang harus di ambil untuk bertahan." Ujar Pak Gerard Martin Thema manajer Top di PT Karunia Indo Alam.

Kami mengikuti kebijakan pemerintah melakukan wfh untuk bertahan menghadapi krisis dan melakukan pencegahan covid 19.

"Perusahaan sangat kaget dan tidak siap akan datangnya pandemi. Saya juga sudah menyiapkan beberapa surat PHK untuk karyawannya tapi setelah rapat direksi dilakukan mereka sepakat tetap mempertahankan karyawan mereka dengan risiko  gaji yang didapat tidak full dan ada beberapa yang dirumahkan sementara waktu. Di beberapa divisi perusahaan terdapat 12 orang positif covid dan dinyatakan sembuh, namun ada pula 3 orang yang berpulang dikarenakan covid. Memikirikan kondisi emosional dan psikis karyawan pihak perusahaan memberikan insentif berupa uang" Ujar Pak Gerard Martin Thema manajer Top di PT Karunia Indo Alam.

Jika kita perhatikan kembali perusahaan ini terlalu mengeluarkan banyak biaya untuk karyawannya. Lalu bagaimanakah perusahaan bertahan dan mempertahankan konsumen jika cost yang dikeluarkan lebih besar dari benefit yang didapat?

Perusaan ini juga bergerak dibeberapa  bidang termasuk hotel. Menurut pihak manajer TOP mereka membuat keputusan yang tepat dengan tidak menutup hotel. Manajer TOP memanfaatkan perusahaan yang mau mengkarantina karyawannya yang berpergian, sehingga itu membuat perusahaan sedikit demi sedikit naik.

Pihak perusahaan telah memastikan bahwa hotel yang mereka punya sudah aman dan nyaman untuk para tamu yang akan menggunakan fasilitas hotel. Pihak perusahaan juga cepat tanggap dalam merespon ajakan pemerintah untuk memasang barcode scan peduli lindungi. Mereka juga melakukan beberapa audit sehingga mendapat sertifikat dari departemen kesehatan karena menerapkan standar protokol kesehatan yang sesuai dengan standar pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun