Mohon tunggu...
Novie Dwi Niafitri
Novie Dwi Niafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Assalamu'alaikum, saya merupakan Mahasiswi Sosiologi semester 3. Saya tertarik mengenai hal yang berkaitan dengan kegiatan sosial dan agama Islam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Integrasi Sosial Karl Mannheim: Kelompok Terorganisir

1 November 2023   19:50 Diperbarui: 1 November 2023   21:32 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sosiolog asal Jerman bernama Karl Mannheim kelahiran Budapest, Hongaria 27 Maret 1893. Ia kemudian menetap di London seusai di usir Hitler keluar dari Jerman pada tahun 1933. Saat berada di London ia memutuskan untuk mengajar di "London School of Economics". Berdasarkan materi yang dikuliahkan pada Perguruan Tinggi tersebut, menghasilkan karya buku yang berjudul "Sosiologi Sistematis", dan "Struktur Sosial". 

Dalam buku "Sosiologi Sistematis" terdiri dari empat bagian. Bagian pertama hasil dari manuskrip materi perkuliahan pada tahun akademis 1934-1935 yang banyak mengalami perubahan pada tahun akademis selanjutnya. Pada bagian keempat hasil dari materi perkuliahan mengenai struktur sosial pada masa perang.

Pernyataan Karl Mannheim bahwasannya pokok persoalan yang dianalisa dalam karya "Sosiologi Sistematis" adalah bentuk kebersamaan hidup. Dalam bagian ketiga "The Sociology of Integration" fokusnya pada problema integrasi manusia dan berisikan uraian sistematis mengenai berbagai bentuk kehidupan bersama manusia seperti perkembangan psikologis manusia yang ada dalam bagian pertama dan proses integrasi sosial pada bagian kedua. Penutup, pada bagian keempat Mannheim menganalisa kekuatan sosial dan pranata sosial yang dapat menciptakan stabilitas sosial serta terdapat pembahasan teori yang berkaitan dengan faktor perubahan sosial.

Mannheim menganalisa kehidupan kelompok ke dalam unsur pokok dan ia menyangkal bahwa unsur pokok tersebut merupakan individu-individu yang berdiri sendiri secara terpisah satu sama lain. Ia menganalisa kelompok-kelompok sosial sebagai akibat dari kekuatan dan proses sosial yang berbeda. Dalam menganalisa berbagai proses pembentukan kelompok, ia mempraktekkan peralatan analisa psikologi dinamis modern seperti jejak pionir George Simmel sosiolog asal Jerman dan C.H Cooley sosiolog asal Amerika.. Dalam aspek psikologis dari kontak mendalam yang berlangsung dalam kelompok-kelompok primer seperti keluarga, kelompok pertemanan, kelompok pelajar sekelas yang memunculkan dorongan hati serta sentimen yang kuat dalam antar hubungan.

Pada bagian ini, saya mencoba menghubungkan relevansi antara teori Karl Mannheim dengan status saya sebagai bagian dari kelompok sosial (kelompok keagamaan). Saya merupakan anggota dari organisasi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Yang melatar belakangi adanya organisasi IPPNU adalah karena perlunya wadah bagi pelajar putri Nahdlatul Ulama dengan harapan bisa mencetak generasi mandiri, kreatif, inovatif, berakhlakul karimah, dan berprinsip ajaran ahlussunnah wal jamaah (ASWAJA).

Saya sebagai pelajar sangat membutuhkan tempat dimana bisa mengembangkan diri. Dalam organisasi IPPNU terdapat bidang-bidang yang mempunyai fokus masing-masing. Bidangnya antara lain : Departemen Jaringan dan Komunikasi, Departemen Kaderisasi dan Pengembangan SDM, dan Departemen Dakwah. Fokus bidang dept jarkom adalah pengembangan media sosial dan publikasi, kemudian fokus bidang dept kaderisasi adalah perekrutan anggota-anggota baru, sedangkan yang terakhir fokus bidang dept dakwah adalah dengan mengadakan kajian-kajian rutin. 

Saya sebagai anggota organisasi harus bertanggung jawab dan patuh terhadap aturan dan kebijakan yang ada dalam organisasi tersebut. Saya masuk dalam bidang Departemen Kaderisasi, fokus kegiatannya antara lain : Rutinan lapanan setiap satu bulan sekali, ziarah pendiri diadakan satu tahun sekali atau saat sebelum mengadakan event, MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) setiap satu tahun dua kali, BBM (Bersih-bersih Masjid), Infaq Wajib berupa uang koin, Lapanan Hadroh, Makrab/ Liburan anggota IPPNU. Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi kebiasaan/ rutinitas pada setiap periode kepengurusan IPPNU.

Saya termasuk ke dalam "Kelompok Terorganisir" menurut teori Karl Mannheim. Kelompok ini memiliki tipe integrasi sosial yang cukup kekal dari sejumlah orang tertentu yang memberikan reaksi terhadap stimuli dari luar maupun stimuli dari dalam antara mereka satu sama lain menurut seperangkat kekuatan sosial. Ciri-ciri utama tipe kelompok ini adalah : a. Relatif Tetap, b. Teratur (pembagian menurut derajat tertentu). c. Institusi sosial berdasarkan kebiasaan tradisional, d. Terdapat norma-norma atau standar tertentu, e. Terdapat ide-ide subyektif dari anggotanya, f. Mempunyai kepentingan kolektif, g. Mempunyai kekuatan organisasi yang berkembang dan sistem pembagian kekuasaan, h. Menciptakan situasi khusus sendiri sesuai (derajat ketegangan, penekanan, dan konflik).

Kesimpulannya bahwa organisasi yang saya ikuti termasuk dalam bentuk integrasi kelompok. Ditandai dengan adannya sikap kolektif yang dibagi menjadi dua. Pertama, integrasi kelompok yang bersifat relatif permanen; yang disebut sikap intitusional. Kedua, sikap non institusional. Contoh nyata sikap institusional pada organisasi IPPNU ada pada adat istiadat/ kebiasaan seperti pelaksanaan Mujahadah, Ziarah dan Tahlil, Rutinan Hadroh (Maulid Simtudurror), Pembacaan Asmaul Husna dan Ratib Al-Haddad.

Sumber : Karl Mannheim (1959). Sosiologi Sistematis. Jakarta : Bina Aksara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun