Mohon tunggu...
novia triastuti
novia triastuti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Novia

Nikmati proses, tanpa protes!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mitigasi Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Musim Penghujan

12 Januari 2021   10:05 Diperbarui: 12 Januari 2021   10:32 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi -Banjir (sumber foto KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Seperti diketahui sejak akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021 masyarat di Tanah Air telah diberkahi dengan hujan diberbagai daerah. Seiring dengan datangnya musim penghujan, tampaknya musibah banjir seolah sudah menjadi langganan di beberapa daerah Ibukota. 

Namun, belakangan terakhir musibah banjir tak hanya berlangsung di Jakarta saja. Beberapa daerah di pedesaan, akhir-akhir ini juga mengalami musibah tersebut. Bahkan di beberapa daerah dataran tinggi tak sedikit banjir disertai dengan musibah longsor.

Hal ini dikarenakan debit air yang dibawa awan hitam cukup membludak serta cuaca ekstim yang tiba-tiba menimpa berbagai daerah. Tetapi, musibah ini tentunya saja tak serta merta faktor alam saja. Kurang lebih penduduk bumi ikut berperan atas musibah-musibah yang tengah terjadi.

Yaps, tersunbatnya aliran karena sampah yang dibuang sembarangan, akhirnya menjadikan debit air yang meluap tak bisa mengalir dengan lancar. 

Alhasih, debit air pun membajiri pemukiman warga. Selain itu, penggundulan hutan yamg terjadi di berbagai daerah pun menjadi faktor penyebab lainnya. 

Sebab dengan hilanngnya pohon-pohon di hutan, tentu saja akar yang seharusnya bisa mengikat tanah semakin berkurang jumlahnya. Lantas tanah gembur yang tak kuat menampung air ikut rontok terbawa arus.

Sementara itu, melansir informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) perkiraan cuaca ekstrem ini masih akan terjadi di berbagai daerah  hingga pertengahan Februari mendatang.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam dua pekan mendatang cuaca harus lebih diwaspadai. Sebab menurutnya aliran udara basah dari Timur Afrika diperkirakan menuju wilayah Indonesia dan dapat mengakibatkan potensi hujan ekstrem pada 10-15 Januari.

Selanjutnya, pergerakan aliran udara basah juga masih akan berlanjut dari Januari akhir hingga pertengahan Februari 2020.

"Aliran udara basah masuk ke Indonesia diperkirakan pada tanggal 10-15 Februari 2020 dan siklus berulang pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2020, ungkap Dwikorita di kutip penulis dari Tirto.id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun