Mohon tunggu...
Novia Ramadani
Novia Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa Teknik Elektromedis Poltekkes Kemenkes Jakarta II

menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Etika Profesi dan Profesionnalisme dalam Prkatik Teknik Elektromedik: Pilar Utama Layanan Kesehatan Modern

23 Mei 2025   10:57 Diperbarui: 23 Mei 2025   10:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pendahuluan

Pelayanan kesehatan modern semakin bergantung pada teknologi canggih untuk diagnosis, terapi, dan monitoring pasien. Di balik keberhasilan penggunaan teknologi medis tersebut, terdapat peran penting dari para tenaga teknik elektromedik yang memastikan alat kesehatan berfungsi dengan baik, aman, dan sesuai standar. Tanpa dukungan dari tenaga profesional ini, pelayanan kesehatan berisiko mengalami gangguan signifikan dalam operasionalnya. Meskipun keberadaan tenaga teknik elektromedik sangat penting, sering kali peran mereka masih belum banyak dikenal atau mendapat sorotan publik seperti profesi dokter atau perawat. Padahal, tanggung jawab yang mereka emban sangat besar karena menyangkut keselamatan pasien dan keberhasilan prosedur medis. Oleh karena itu, tenaga elektromedik tidak hanya dituntut memiliki kemampuan teknis yang tinggi, tetapi juga harus menjunjung tinggi etika profesi dan sikap profesionalisme dalam setiap praktik kerjanya.
Di tengah transformasi digital dalam bidang kesehatan, tantangan etis dan profesional juga semakin kompleks. Penggunaan kecerdasan buatan (AI), integrasi Internet of Medical Things (IoMT), dan sistem informasi rumah sakit berbasis digital, membuka ruang bagi kemudahan, namun juga memunculkan dilema baru, seperti privasi data pasien, kesalahan teknis otomatis, serta tanggung jawab hukum dalam pemeliharaan alat. Maka dari itu, diperlukan peneguhan nilai-nilai moral, integritas, dan profesionalisme untuk mengantisipasi berbagai risiko dan tantangan tersebut. Artikel ini hadir untuk mengangkat pentingnya etika profesi dan profesionalisme dalam praktik tenaga teknik elektromedik sebagai pilar utama layanan kesehatan modern. Dengan kajian multidisiplin yang mencakup aspek teknis, etis, hukum, serta studi kasus lapangan, artikel ini diharapkan dapat memberikan panduan komprehensif bagi para tenaga profesional, institusi kesehatan, pengambil kebijakan, dan akademisi.

Peran Strategis Teknik Elektromedik dalam Pelayanan Kesehatan

Definisi dan Lingkup Teknik Elektromedik


Teknik elektromedik adalah bidang keahlian yang berfokus pada pengelolaan peralatan medis, yang mencakup perancangan, pemeliharaan, kalibrasi, perbaikan, hingga pengawasan mutu alat-alat kesehatan berbasis teknologi. Profesi ini menjadi penghubung antara dunia teknik dan dunia medis, menjembatani kebutuhan medis dengan dukungan perangkat teknologi yang akurat dan aman.
Lingkup kerja teknisi elektromedik mencakup berbagai peralatan, seperti:
* Alat diagnostik (ultrasonografi, EKG, MRI, CT-Scan)
* Alat monitoring (monitor pasien, pulse oximeter)
* Alat terapi (defibrillator, ventilator, infus pump)
* Alat laboratorium medis
* Perangkat software pendukung (sistem informasi, PACS, HIS)

Kontribusi dalam Keselamatan Pasien

Kesalahan pada alat kesehatan dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, teknisi elektromedik memegang peran penting dalam memastikan bahwa semua alat berfungsi sesuai spesifikasi dan dalam kondisi aman. Kontribusi mereka dalam menjaga keselamatan pasien adalah bentuk nyata dari etika profesi yang mereka jalankan. Contohnya, alat defibrillator yang tidak dikalibrasi dengan baik dapat gagal memberikan kejutan listrik yang dibutuhkan dalam kondisi henti jantung. Dalam kasus lain, kesalahan pada mesin ventilator dapat menyebabkan cedera paru-paru serius. Semua ini memperlihatkan bahwa pekerjaan teknisi elektromedik menyentuh langsung aspek kehidupan dan kematian.

Peran dalam Sistem Kesehatan Digital
Transformasi digital di sektor kesehatan memperluas peran teknisi elektromedik. Kini, mereka tidak hanya bekerja dengan alat fisik, tetapi juga bertanggung jawab terhadap sistem digitalisasi rumah sakit seperti integrasi HIS (Hospital Information System), sistem PACS (Picture Archiving and Communication System), dan interoperabilitas antar alat medis.
Peran ini memperkuat pentingnya keterampilan teknis dan kemampuan untuk beradaptasi, namun sekaligus memperbesar risiko pelanggaran etika jika tidak didasari oleh nilai-nilai profesionalisme dan tanggung jawab.

Pengertian Etika Profesi dan Profesionalisme
Etika Profesi: Landasan Moral dalam Dunia Kerja
Etika profesi adalah cabang dari etika terapan yang mengatur perilaku anggota suatu profesi dalam menjalankan tugasnya secara benar, adil, dan bertanggung jawab. Etika ini tidak hanya berasal dari nilai moral umum, tetapi juga dibentuk oleh kesepakatan kolektif dari komunitas profesi untuk menjaga martabat, kepercayaan, dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Dalam konteks teknik elektromedik, etika profesi mencakup hal-hal seperti:
* Menjaga kerahasiaan pasien.
* Tidak memanipulasi data alat atau hasil kalibrasi.
* Memberikan informasi teknis secara jujur kepada tenaga medis lain.
* Tidak melakukan pekerjaan di luar kompetensinya tanpa pelatihan atau sertifikasi.

Profesionalisme: Sikap, Kompetensi, dan Integritas
Profesionalisme merujuk pada sikap dan perilaku yang mencerminkan:
1. Kompetensi teknis yang tinggi dan mutakhir.
2. Integritas moral, yaitu menjunjung tinggi kejujuran, tanggung jawab, dan tidak menyalahgunakan wewenang.
3. Komitmen pelayanan, yaitu menjadikan kesejahteraan pasien dan kepentingan publik sebagai prioritas utama.
Dalam praktiknya, profesionalisme terlihat dari bagaimana seorang teknisi:
* Memastikan alat yang digunakan aman sebelum prosedur medis dilakukan.
* Menolak tekanan dari pihak rumah sakit untuk "meluluskan" alat yang belum layak pakai.
* Melakukan update pelatihan secara berkala meskipun sudah lama bekerja.

Relasi Etika dan Profesionalisme
Etika profesi dan profesionalisme adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Etika menjadi fondasi moral, sementara profesionalisme adalah manifestasi konkret dari nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata. Seseorang tidak bisa disebut profesional jika tidak memiliki etika, dan etika dalam dunia kerja tak dapat dipisahkan dari konteks profesional.

Prinsip Etika Profesi dalam Konteks Elektromedik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun