Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wirausaha

Fobia pada mantan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Tidak Berhenti Bersyukur Setelah Dijauhkan dari Cowok Mokondo

22 September 2025   18:45 Diperbarui: 22 September 2025   18:45 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pexels.com 

Semakin ke sini, Tuhan semakin membukakan mata hati saya. Satu persatu ditunjukkan sifat asli lelaki itu. Dia yang tampak alim dan pendiam, ternyata memang "agak lain".

Sejak saya sadar dia memfitnah teman-teman di grup, saya sudah berhenti mencari tahu kabar tentangnya. Saya ingin hidup tenang, tapi sayangnya, ada seorang teman yang mengirim chat pada saya, memberitahu kabar terkini tentang dia.

Satu kesimpulan yang saya tarik, diam-diam dia suka dengan jenis wanita yang "menggoda". Oke, jadi artinya dulu itu saya "salah cara" pendekatan.

Memang, saya yang naksir duluan. Saya berusaha bersikap apa adanya, tidak pernah "menggoda" dengan sikap dan kalimat, saya tetap menjaga sisi kehormatan wanita meskipun saya naksir duluan.

Ternyata oh ternyata, tak disangka. Biarlah saya terkesan kalah dengan wanita itu. Maklum, saya tidak jago dalam urusan "goda-menggoda".

Hanya saja, sewajarnya jika lelaki yang tampak rajin beribadah dan tidak suka berperilaku macam-macam, kita akan menduga bahwa pasti dia menyukai wanita yang alim dan menutup aurat. Tapi nyatanya, astaghfirullah...

Saya tak berhenti mengucap syukur atas perlindungan Tuhan kepada saya. Hari ini ada seorang teman lagi yang mengatakan pada saya, "Beruntung Mbak dijauhkan dari cowok mokondo itu."

Betul, saya katakan, "Cowok model begitu, bahaya kalau jadi suami. Di depan kita, dia pendiam. Tapi diam-diam kita bisa dikadalin."

Maka wajar, jika saya tak berhenti mengucap syukur atas itu. Dia pikir, dirinya sudah sehebat apa? Justru saya yang terlalu berharga untuk dimiliki oleh lelaki seperti dia. Dia terlalu beruntung untuk mendapatkan ketulusan dari saya.

Pesan saya untuk pembaca, kita sebagai wanita, sekalipun naksir duluan dengan si lelaki, kita tetap harus menjaga kehormatan. Mendekati duluan tidak apa-apa, tapi tetap dengan kata-kata dan sikap yang sopan.

Kalau akhirnya tidak berlanjut, tidak masalah, yang penting kita tidak pernah merendahkan harga diri kita di hadapannya dengan kata-kata dan sikap yang "menggoda".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun