Malang -- Tim peneliti yang terdiri dari Novian Candra Kurniawan, Neni Wahyuningtyas, dan Khusnul Khotimah berhasil mengembangkan media pembelajaran digital bernama "Digigeolearn". Inovasi ini dirancang untuk membantu siswa memahami keanekaragaman sumber daya alam dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT), yaitu metode pembelajaran yang relevan dengan latar budaya siswa. Pengembangan dilakukan melalui model ADDIE (analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi). Produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran berbasis website dengan berbagai fitur, mulai dari materi interaktif, video, peta digital, hingga evaluasi berbentuk kuis online.
Hasil uji kelayakan menunjukkan media ini dinilai "sangat layak" digunakan. Validasi konten memperoleh skor tertinggi 100% pada aspek presentasi, sementara validasi media mencapai 91% pada aspek implementasi. Uji coba kepada 40 siswa SMPN 30 Malang juga menghasilkan respons positif, dengan skor tertinggi pada aspek afektif (81%), yang menandakan siswa merasa termotivasi dan antusias menggunakan media tersebut.
"Digigeolearn tidak hanya memberikan materi tentang definisi dan pengelolaan sumber daya alam, tetapi juga menghadirkan peta digital interaktif yang menampilkan potensi sumber daya di Malang Raya. Informasi yang disajikan disertai kearifan lokal sehingga siswa lebih mudah mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan sekitar mereka," ujar Novian Candra Kurniawan, salah satu peneliti.
Dengan fitur tampilan 360 derajat, peta digital interaktif, dan menu refleksi materi, media ini dinilai mampu meningkatkan keterlibatan siswa sekaligus menumbuhkan apresiasi terhadap kekayaan alam serta budaya lokal di sekitarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI