Mohon tunggu...
Novia Farika
Novia Farika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mata Uang Bergoyang, Ekonomi Bergetar: Dampak Kurs Valas pada Kehidupan Kita, dan Strategi Menghadapi Fluktuasi Pasar

14 April 2024   17:50 Diperbarui: 14 April 2024   17:50 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum ke pembahasan mengenai Dampak Kurs Valas, sebaiknya teman-teman memahami terlebih dahulu apa itu Kurs dan Pasar Valuta Asing?

Kurs Valas adalah harga suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lain, atau dalam pengertian lain Kurs valas yaitu jumlah mata uang domestik yang harus dikeluarkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

Contoh:

  • Kurs USD/IDR 15.000 berarti 1 dolar AS (USD) sama dengan 15.000 Rupiah (IDR).
  • Kurs EUR/IDR 17.000 berarti 1 euro (EUR) sama dengan 17.000 Rupiah (IDR).

Sedangkan, Pasar Valas(Valuta Asing) atau disebut juga dengan Foreign Exchange Market (Forex) adalah tempat perdagangan mata uang dunia secara elektronik yang beroperasi selama 24 jam sehari selama hari kerja. Para pelaku pasar valas membeli dan menjual mata uang dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari fluktuasi nilai tukar.

Setelah mengetahui sedikit mengenai pengertian Kurs dan Pasar valuta asing, mari kita simak dampak dan strategi menghadapi fluktuasi pasarnya.

Kurs Valas(nilai tukar) memiliki dampak atau pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, mulai dari profesi, kegiatan ekonomi, dan pola konsumsi individu baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut beberapa dampaknya:

Dampak pada Perdagangan Internasional

  • Harga Barang dan Jasa: Fluktuasi kurs valas dapat menyebabkan perubahan harga barang dan jasa yang diperdagangkan secara internasional. Jika nilai mata uang kita melemah terhadap mata uang asing, maka harga barang impor akan menjadi lebih mahal, dan sebaliknya. Hal ini dapat memengaruhi daya beli masyarakat dan inflasi.
  • Ekspor dan Impor: Fluktuasi kurs valas dapat memengaruhi daya saing produk ekspor dan impor. Jika nilai mata uang kita menguat, maka produk ekspor kita menjadi lebih murah di pasar internasional, sehingga berpotensi meningkatkan ekspor. Sebaliknya, jika nilai mata uang kita melemah, maka produk impor menjadi lebih mahal, sehingga berpotensi menurunkan impor.

Dampak pada Investasi:

  • Nilai Investasi: Nilai investasi yang dilakukan di luar negeri dapat terpengaruh oleh fluktuasi kurs valas. Jika nilai mata uang negara tujuan investasi melemah terhadap mata uang kita, maka nilai investasi kita akan turun. Sebaliknya, jika nilai mata uang negara tujuan investasi menguat terhadap mata uang kita, maka nilai investasi kita akan naik.
  • Aliran Modal: Fluktuasi kurs valas dapat memengaruhi aliran modal asing. Jika nilai mata uang kita menguat, maka investor asing akan tertarik untuk berinvestasi di negara kita, sehingga meningkatkan inflow modal. Sebaliknya, jika nilai mata uang kita melemah, maka investor asing akan cenderung menarik modalnya dari negara kita, sehingga menyebabkan outflow modal.

Dampak pada Pariwisata:

  • Harga Paket Wisata: Fluktuasi kurs valas dapat memengaruhi harga paket wisata ke luar negeri. Jika nilai mata uang kita melemah terhadap mata uang asing, maka harga paket wisata ke luar negeri akan menjadi lebih mahal, sehingga berpotensi menurunkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke luar negeri. Sebaliknya, jika nilai mata uang kita menguat terhadap mata uang asing, maka harga paket wisata ke luar negeri akan menjadi lebih murah, sehingga berpotensi meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke luar negeri.

Dampak kurs valas terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti yang dijelaskan sebelumnya, dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:

1. Faktor Internal:

  • Kondisi Ekonomi Negara: Pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, dan neraca perdagangan merupakan faktor internal yang penting dalam menentukan dampak kurs valas.
    • Pertumbuhan ekonomi yang tinggi: umumnya akan mendorong penguatan mata uang, karena meningkatkan daya tarik investasi dan permintaan terhadap mata uang tersebut.
    • Inflasi yang tinggi: umumnya akan melemahkan mata uang, karena menurunkan daya beli dan daya saing produk ekspor.
    • Suku bunga yang tinggi: umumnya akan menarik investasi asing dan memperkuat mata uang.
    • Neraca perdagangan surplus: menunjukkan bahwa negara mengekspor lebih banyak daripada mengimpor, sehingga meningkatkan permintaan terhadap mata uangnya.
  • Kebijakan Pemerintah: Kebijakan fiskal dan moneter pemerintah dapat memengaruhi dampak kurs valas.
    • Kebijakan fiskal ekspansif: umumnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi, sehingga dapat melemahkan mata uang.
    • Kebijakan moneter kontraktif: umumnya akan menaikkan suku bunga dan menarik investasi asing, sehingga dapat memperkuat mata uang.
  • Kondisi Politik dan Sosial: Stabilitas politik, peristiwa geopolitik, dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dapat memengaruhi dampak kurs valas.
    • Kondisi politik yang stabil: umumnya akan meningkatkan kepercayaan investor dan memperkuat mata uang.
    • Peristiwa geopolitik yang negatif: seperti perang atau krisis politik, dapat memicu spekulasi dan melemahkan mata uang.
    • Tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi: terhadap pemerintah dan kebijakannya dapat meningkatkan stabilitas mata uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun