Mohon tunggu...
Novel Dwi Budiliana
Novel Dwi Budiliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Teknologi Digital

Saya Novel Dwi Budiliana merupakan mahasiswa semester akhir jurusan Manajemen di Universitas Teknologi Digital. Konsentrasi jurusan saya merupakana Manajemen Keuangan. Saya memiliki ketertarikan dalam auditor dan pajak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Gaya Hidup dan Literasi Keuangan terhadap Pengelolaan Keuangan Tenaga Kerja Muda di Kota Cimahi

13 Mei 2024   21:23 Diperbarui: 13 Mei 2024   21:27 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Setiadi dalam (Saputra, 2020)

Gaya Hidup

Definisi Gaya Hidup

     Gaya hidup memiliki banyak artian dan diartikan sesuai dengan bidang ilmu pengetahuan masing-masing tokoh yang mengemukakannya. Gaya hidup merupakan cara hidup mencakup sekumpulan kebiasaan, pandangan, dan pola-pola respon terhadap hidup, terutama perlengkapan untuk hidup (Sucihati, 2021). Perilaku yang telihat di dalam gaya hidup merupakan campuran dari kebiasaan, cara-cara yang disepakati bersama dalam melakukan sesuatu, dan perilaku yang berencana (Kusnandar & Kurniawan, 2020).

     Selain itu gaya hidup menurut Kotler dan Keller (2016:187) adalah pola hidup seseorang sebagaimana diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendaat ini menggambarkan orang seutuhnya berinteraksi dengan lingkungannnya. Gaya hidup terkadang dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan yang diperoleh serta cara mengelolanya. Masyarakat yang berpenghasilan besar cenderung lebih mudah mengalokasikan uangnya untuk kesenangan dan kemewahan tanpa memikirkan nominal, sedangkan masyarakat yang berpenghasilan rendah cenderung lebih efektif dalam mengelola keuangannya   meski   ada  juga  yang  memiliki penghasilan rendah tetapi gaya hidup yang lebih tinggi (RS. Octaviano, 2023).

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaya hidup merupakan pola hidup seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup, menggambarkan diri sendiri dan juga untuk berinteraksi dengan lingkunganya.

Dimensi Gaya Hidup

     Cara untuk mengukur gaya hidup disebut psikografis, yang meliputi pengukuran dimensi-dimensi penting di dalam gaya hidup (Zulaikah, 2022). Adapun dimensi gaya hidup menurut Setiadi dalam (Saputra, 2020)  yang meliputi :

Dimensi Gaya Hidup AIO (Activity, Interest, Opinion)


     Gaya hidup menurut Sutisna dan Heru Suprihadi (2017) akan berkembang pada masing-masing dimensi activity, interest, opinion atau dapat disingkat menjadi AIO. AIO menurut Setiadi (2019) dapat didefinisikan sebagai berikut :


a. Activities (kegiatan) merupakan tindakan nyata seperti berbelanja di toko, menonton, serta menceritakan kepada tetangga mengenai pelayanan yang baru.

Walaupupn tindakan ini biasanya dapat diamati, alasan untuk tindakan tersebut jarang diukur secara langsung.

b. Interest (minat) merupakan tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun terus menerus kepadanya.

c. Opinion (opini) adalah jawaban lisan atau tertulis yang diberikan untuk respon sebuah situasi stimulus dimana semacam pertanyaan akan diajukan. Opini digunakan untuk mendekripsikan penafsiran, harapan, dan evaluasi seperti kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan peristiwa masa yang akan datang, dan penimbangan konsekuensi yang diberikan ganjaran atau hukuman dari jalannya tindakan alternatif.

Indikator Gaya Hidup

      Indikator dari dimensi gaya hidup ada 3 yaitu activity, interest, dan opinion. Dari dimensi activity terdiri dari pekerjaan, hobi, kegiatan sosial, liburan, hiburan, keanggoaan klub, komunias, belanja, dan olahraga. Dari dimensi activity, peneliti akan menggunakan indikator pekerjaan, hiburan, keanggotaan klub, komunitas, belanja. Alasan penulis memilih indikator pekerjaan karena disini peneliti akan meneliti para perkerja muda, selain itu pekerjaan adalah branded dengan harga yang cukup tinggi sehingga target pasar yang dituju adalah pasar menengah atas (Ivan, 2019). Sedangkan alasan untuk penggunaan indikator hiburan, keanggotaan klub, komunitas adalah karena banyak orang memiliki komunitas atau club pecinta barang branded yang memiliki hobi mengoleksi barang branded demi kepuasan dan hiburan bagi dirinya sendiri. Sedangkan untuk indikator belanja karena adanya kenaikan pada penggunaan e-commerce menurut statitista.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun