Mohon tunggu...
Novel Abdul Gofur
Novel Abdul Gofur Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan di Bidang Kepemerintahan yang sudah pengalaman di sektor / isu pembangunan berkelanjutan selama 20 tahun

Lahir di Jakarta 28 Maret 1975 dan menempuh pendidikan S1 di UI Jurusan Adm Negara (FISIP) 2000, dan S2 di Makati, Phillipine, Asian Institute of Management (AIM), jurusan Development Management, 2005. Bekerja di sektor kepemerintahan untuk pembangunan berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tidak Pedulinya terhadap Sampah, Telah Menjadikan Sungai Citarum Sungai Terkotor di Dunia

11 Februari 2020   15:19 Diperbarui: 11 Februari 2020   16:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selain itu, Sungai Citarum juga tercemar dari limbah pabrik. Limbah pabrik yang dibuang ke sungai amat sangat merusak kualitas air sungai dan mahluk hidup lainnya yang amat bergantung dengan kualitas air sungai yang bersih. Limbah cair pabrik ini begitu sangat membahayakan apabila terpapar atau bahkan apabila airnya dikonsumsi oleh manusia.

Kualitas buruk air Sungai Citarum juga sudah terjadi dibagian hulu sungai, yaitu banyaknya penduduk yang mempunyai keranda ikan -- aquaculture/budidaya ikan, dengan jumlah keranda ikan melebihi kapasitas danau (menjadi sumber air di daerah hulu Sungai Citarum). Kegiatan budidaya ikan yang over excessive ini telah menghasilkan limbah (dari pakan serta kotoran ikan), yang berujung pada perusakan kualitas air.

Lebih ke hulu lagi, isunya adalah berubahnya fungsi lahan, antara lain melalui maraknya perusakan hutan / deforestation, dan setelahnya berubah fungsi menjadi lahan pertanian, juga telah menyebabkan debit air Sungai Citarum menjadi berkurang dan tercemar limbah. Ini terjadi karena sedimentasi (sisa / residu pupuk pestisida terbawa ke sungai karena aliran air yang dihasilkan hujan), dan fungsi hutan yang menyediakan air telah menyusut drastis.

Berbicara tentang jumlah angka, berikut jumlah polusi penyebab sumber utama Sungai Citarum tercemar dalam angka yang antara lain:

1. Domestic Waste: A) Sampah Perkotaan: 204,000 ton sampah / hari yang 71 % dari sampah ini tidak terangkut ke TPA, B) Kotoran Manusia dan Hewan Ternak: 35 ton dan 65 ton / hari.

2. Industrial Waste: terdapat 236 industri pertextilan yang hampir 90 % tidak mempunyai pengelolaan limbah cair, serta ditambah dengan 280 ton limbah kimia per-harinya yang ini termasuk limbah medis/rumah sakit.

3. Natural Waste: perubahan fungsi lahan, perusakan hutan, sedimentasi yang disebabkan erosi, serta lahan kritis di wilayah hulu sekitar 80,000 ha.

Disebutkan diatas bahwa kerusakan Sungai Citarum di wilayah hilir disebabkan karena land-based waste (domestic waste terutama) yang tidak dikelola dengan baik oleh pemerintahan daerah, provinsi serta kabupaten dan kota yang dilewati oleh aliran Sungai Citarum. Menjadi catatan penting pada acara ini adalah, kurangnya kesadaran warga serta para pemangku kepentingan lainnya, telah mengakibatkan sungai menjadi tempat sampah. Kesadaran yang dimaksud adalah membuang sampah pada tempatnya, yaitu TEMPAT SAMPAH bukan SUNGAI.

Catatan dari para pembicara di acara ini sepakat bahwa pencegahan sangatlah penting, yang diawali dari perubahan perilaku dari para penduduk/warganya. Kegiatan untuk membuat warga/penduduk, serta para pemangku kepentingan lainnya untuk sadar untuk tidak membuang sampah di Sungai amatlah penting.

Sama dengan topik diatas bahwa perubahan perilaku menjadi nian penting untuk dikerjakan secara holistik, dimulai dari hal kecil dan sedini mungkin (pengenalan kebersihan ke anak-anak TK dan SD), hingga ke spektrum yang lebih luas, yaitu kampanye kebersihan secara umum (dewasa dan anak-anak), baik ditempat umum maupun wilayah-wilayah private (perumahan dan perkantoran).

Usulan penggunaan aplikasi daring pada gawai juga disampaikan oleh WALICILIK -- yang hadir di acara ini (merupakan upaya WALICILIK untuk terlibat di kegiatan Sungai Bebas Sampah) -- untuk pengelolaan sampah Sungai Citarum khususnya, dan ini merupakan opportunity yang dapat dikembangkan berbagai pihak saat ini dan kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun