Mohon tunggu...
Nova Putra
Nova Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tri Hita Karana dalam Kehidupan Sehari Hari

17 Desember 2023   09:30 Diperbarui: 17 Desember 2023   09:34 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Konsep ajaran Hindu bahwa kebahagiaan hanya terwujud jika adanya hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Ajaran ini disebut Tri Hita Karana (tiga faktor penyebab terwujudnya kebahagian). Manusia memiliki peranan utama dalam mewujudkan keharmonisan antara ketiga faktor tersebut. Dalam kehidupan ini semua aktivitas memiliki aturan. Semua yang ada di alam bebas maupun di dunia harus mengikuti aturan dalam pergerakannya. Jika aturan ini tidak diikuti maka pasti akan terjadi kehancuran. Alam semesta memiliki aturan/hukum tersendiri dalam pergerakannya yang disebut Rta (hukum alam). Contohnya bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari. Tuhan menciptakan Rta (hukum alam) untuk kehidupan. Jika salah satu bagian alam ini tidak mengikuti aturan maka akan terjadi kehancuran.

Tri Hita Karana adalah konsep kehidupan yang berasal dari Bali, Indonesia. Secara harfiah, Tri Hita Karana berarti "tiga penyebab kesejahteraan" atau "tiga sebab kebahagiaan". Konsep ini mencakup hubungan harmonis antara manusia (pawongan), alam (palemahan), dan Tuhan (parhyangan). Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan Tri Hita Karana sangat penting untuk menciptakan keseimbangan dan keharmonisan dalam masyarakat.

  • Hubungan Manusia dengan Tuhan (parhyangan)

Parhyangan merupakan bagian pertama dari Konsep Tri Hita Karana, Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan Parhyangan dapat dilihat melalui praktik keagamaan dan spiritualitas. Manusia diingatkan untuk menjaga keseimbangan spiritualnya dengan beribadah, merayakan upacara keagamaan, dan menghormati tempat-tempat suci. Keberadaan Parhyangan membantu manusia menjalani hidup dengan penuh arti dan memberikan pegangan moral dalam setiap tindakan mereka.

Contoh penerapan parhyangan dalam kehidupan sehari hari, setiap pagi melakukan persembahyangan dengan menghaturkan canang sari sebelum melanjutkan kegiatan, dan melakukan persembahyangan pada saat hari raya agama hindu juga merupakan salah satu penerapan Tri Hita Karana (parhyangan), pada intinya penerapan parhyangan yang bisa di terapkan adalah menjalin hubngan yang harmonis kepada tuhan yang maha esa dengan cara melakukan persembahyangan di setiap hari dan juga pada saat ada hari raya agama hindu.

  • Hubungan Manusia dengan Manusia (pawongan)

Pawongan merupakan bagian kedua dari Konsep Tri Hita Karana, yang menggambarkan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Dalam konteks ini, konsep saling menghormati satu sama lain, toleransi, dan gotong royong menjadi kunci dalam menciptakan keharmonisan antarindividu atau pun kelompok. Penerapan Pawongan dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam lingkup keluarga, komunitas, dan juga masyarakat luas.

Contoh penerapan pawongan dalam kehidupan sehari hari, saling tolong menolong merupakan salah satu contoh penerapan pawongan dalam kehidupan sehari hari, dala video ini merupakan salah satu penerapan pawongan yaitu membantu orang lain mendorong motor yang sedang mogok atau pun kehabisan bensin, melakukan hubungan yang baik dengan orang lain di sekitar kita merupakan salah satu penerapan pawongan dalam kehidupan bermasyarakat.

  • Hubungan Manusia dengan Alam (palemahan)

Palemahan merupakan bagian ketiga dari Konsep Tri Hita Karana yang menekankan hubungan manusia dengan alam. Dalam era modern ini, di mana tantangan lingkungan semakin mendesak, penerapan konsep Palemahan menjadi semakin penting. Palemahan mendorong manusia untuk hidup secara seimbang dengan alam, menjaga kelestarian lingkungan, dan menghormati keberadaan semua makhluk hidup.

Contoh penerapan palemahan dalam kehidupan sehari hari, dalam video merupakan salah satu penerapan palemahan dalam kehidupan sehari hari yaitu menyiram tumbuhan dan rumput di sekitar lingkungan rumah, Palemahan tercermin dalam perilaku yang ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik, menghemat sumber daya alam, dan mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Saat manusia mampu menjaga keharmonisan dengan alam, bukan hanya mereka yang mendapat manfaat, tetapi juga generasi yang akan datang. Palemahan mengajarkan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap bumi yang indah sebagai rumah bersama.

"Konsep ajaran Hindu bahwa kebahagiaan hanya terwujud jika adanya hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Hubungan Manusia dengan Manusia (pawongan) Pawongan merupakan bagian kedua dari Konsep Tri Hita Karana, yang menggambarkan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Hubungan Manusia dengan Tuhan (parhyangan) Parhyangan merupakan bagian pertama dari Konsep Tri Hita Karana, Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan Parhyangan dapat dilihat melalui praktik keagamaan dan spiritualitas. Hubungan Manusia dengan Alam (palemahan) Palemahan merupakan bagian ketiga dari Konsep Tri Hita Karana yang menekankan hubungan manusia dengan alam. Dalam konteks ini, konsep saling menghormati satu sama lain, toleransi, dan gotong royong menjadi kunci dalam menciptakan keharmonisan antarindividu atau pun kelompok. Penerapan Pawongan dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam lingkup keluarga, komunitas, dan juga masyarakat luas. Saat manusia mampu menjaga keharmonisan dengan alam, bukan hanya mereka yang mendapat manfaat, tetapi juga generasi yang akan datang. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan Tri Hita Karana sangat penting untuk menciptakan keseimbangan dan keharmonisan dalam masyarakat. Palemahan mendorong manusia untuk hidup secara seimbang dengan alam, menjaga kelestarian lingkungan, dan menghormati keberadaan semua makhluk hidup. Keberadaan Parhyangan membantu manusia menjalani hidup dengan penuh arti dan memberikan pegangan moral dalam setiap tindakan mereka. Konsep ini mencakup hubungan harmonis antara manusia (pawongan), alam (palemahan), dan Tuhan (parhyangan). Semua yang ada di alam bebas maupun di dunia harus mengikuti aturan dalam pergerakannya. Dalam era modern ini, di mana tantangan lingkungan semakin mendesak, penerapan konsep Palemahan menjadi semakin penting. Alam semesta memiliki aturan/hukum tersendiri dalam pergerakannya yang disebut Rta (hukum alam). Manusia diingatkan untuk menjaga keseimbangan spiritualnya dengan beribadah, merayakan upacara keagamaan, dan menghormati tempat-tempat suci."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun