Ternyata masyarakat tidak sepenuhnya terbelah antara yang pro Jokowi dan pro Prabowo. Buktinya dalam polling yang dilakukan salah satu netizen dengan akun @Ranabaja menunjukkan fakta menarik, dan membuka mata kita tentang siapa pilihan masyarakat di Pilpres mendatang.
Cuitan Rachland Nashidik tersebut menyebutkan pemilu 2019 tinggal 2 tahun, harapan andak, kontestasi nanti diisi figur lama atau Indonesia perlu figur pemimpin baru?.
Pilihan yang disampaikan ada tiga; pertama Saya masih Jokowi, kedua saya Prabowo dan ketiga mau tokoh baru. Dalam hitungan jam polling ini cukup menyedot perhatian publik.
Polling yang diikuti 18.929 voter tersebut menunjukkan fakta kalau publik ingin figur baru. Tidak tanggung-tanggung, 54 persen menginginkan adanya tokoh selain Jokowi dan Prabowo.
Pilihan saya masih Prabowo menempati posisi kedua dengan raihan 26 persen. Sedangkan saya masih Jokowi berada diposisi buncit dengan posisi 20 persen.
Memang ini hanya polling tanpa metodoli ilmiah, tapi dapat dijadikan gambaran kalau yang terjadi ditengah masyarakat tidak melulu soal Jokowi versus Prabowo menuju 2019.
Mungkin saja publik merasa jengah, karena perseteruan kedua kubu diatas membuat kondisi bangsa ini menjadi tidak kondusif. Terlalu banyak kebencian antara kedua belah pihak. Dan itu bisa saja jadi alasan publik untuk memilih kandidat lain.
Lalu siapa yang disebut tokoh baru?. Kemungkinannya banyak, ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gatot Nurmantyo, Zulkifli Hasan, Tuan Guru Bajang, Puan Maharani dan Yusril Ihza Mahendra.
Dan jika Pilpres sesuai dengan prediksi Mendagri bakal diikuti tiga pasang, maka tidak tertutup kemungkinan Jokowi dan Prabowo kalah seperti dalam polling.
Kepada pendukung Jokowi dan Prabowo jangan baper. Ini hanya polling, bisa saja meleset dan tidak tertutup kemungkinan itu jadi kenyataan
