Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi dan akal) yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama dan diwariskan dari waktu ke waktu dan diwariskan secara genetis seperti adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, dan karya seni. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Suatu budaya dapat meningkatkan nasionalisme setiap orang yang memilikinya, budaya dapat menciptakan rasa toleransi dan empati dalam masyarakat. Orang-orang dapat saling menghargai antar perbedaan budaya, bisa saling menjalin sosialisasi. Kita bisa menggunakan budaya sebagai sarana untuk pembelajaran dan berkembang. Dengan adanya perbedaan dalam budaya dapat membuat keindahan didalamnya.
Dengan masuknya budaya baru sangat berdampak terhadap psikologis setiap orang terutama terhadap remaja yang notabennya remaja mudah bingung, terkesan moody, dan rentan terhadap pengaruh budaya luar sehingga perubahan-perubahan fisik dan perubahan budaya yang begitu cepat menyebabkan goncangan emosi yang drastis.
Faktor-faktor masuknya budaya asing ke Indonesia, yakni:
- Adanya kerjasama antar negara. Agar negara terus maju dan berkembang perlu adanya kerjasama internasional dan dalam proses tersebut terjadilah pertukaran budaya antar negara.
- Peperangan dengan negara lain. Seperti yang kita ketahui mengenai peperangan dengan berbagai negara asing di masa lampau, hal itu sangat berpengaruh terhadap masuknya budaya asing ke Indonesia. Dan mengakibatkan terjadinya perubahan budaya.
- Masuknya teknologi asing. Dengan masuknya teknologi ke Indonesia dan semakin berkembang pesat dengan tambahan internet, semua kegiatan dapat dilakukan dengan mudah. Dan beberapa orang mulai menyalahgunakan alat tersebut untuk menonton situs porno dan lain sebagainya.
- Adanya perpindahan kewarganegaraan. Ada beberapa alasan orang-orang melakukan perpindahan kewarganegaraan seperti meminta perlindungan ataupun memang ada alasan tertentu lainnya.
- Adanya media komunikasi. Dengan kemajuan media untuk berkomunikasi seperti smartphone, televisi, komputer. Kita dapat dengan mudah melihat film luar, dan kita bisa melihat kebudayaannya kemudian secara tidak langsung kita mencontohnya dan menggunakannya dalam keseharian kita.
Ada berbagai dampak positif dari masuknya budaya asing ke Indonesia, yakni:
- Kemudahan dalam memperoleh informasi terbaru.
- Kemudahan dalam berkomunikasi jarak jauh bahkan hingga komunikasi internasional.
- Mempermudah dalam mengenalkan budaya dalam negeri ke luar negeri.
- Teknologi yang semakin maju.
- Kemudahan dalam mempelajari ilmu dan banyak hal baru.
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
- Mengembangkan perindustrian.
Selain pengaruh positif, ada berbagai pengaruh negatif dari masuknya budaya asing ke Indonesia dari berbagai kalangan, yakni:
- Pengaruh Kebudayaan Asing terhadap Bangsa Indonesia adalah dengan adanya masyarakat yang memulai bisnis makanan, minuman ataupun lainnya yang merupakan khas dari negara barat sehingga masyarakat mulai melupakan produk dalam negeri.
- Pengaruh Masuknya Budaya Asing terhadap Perilaku Gaya Hidup dan Mentalitas Remaja. Mereka akan memiliki kepribadian yang mudah merasa gengsi karena tidak bisa mengikuti perkembangan tren pada zaman tersebut meskipun hal itu bertentangan dengan nilai ajaran agama dan budayanya. Dan dengan adanya budaya barat ini, lifestyle masyarakat Indonesia mulai mengikuti orang-orang bule seperti berpakaian terbuka dan mini, melakukan sex bebas yang tentunya itu menyalahi norma agama, kesopanan, dan kasusilaan.
Diperlukan berbagai pihak perlu ikut serta dalam membentengi pengaruh negatif dari masuknya budaya asing ke Indonesia. Upaya mengatasi dampak negatif budaya asing yang masuk ke Indonesia adalah sebagai berikut:
- Peran pemerintah. Pemerintah dapat memberikan berbagai macam strategi pembelajaran di setiap sekolah seperti memberikan seminar mengenai dampak buruk dari pergaulan bebas, memberikan motivasi agar lebih giat untuk menggapai cita-cita sehingga bisa membanggakan bangsa Indonesia dan tidak fokus terhadap globalisasi yang semakin marak. Mengadakan kegiatan keagamaan dan memberikan kajian-kajian agama karena kurang cukup jika hanya ada pelajaran agama yang mungkin hanya ada sekali seminggu. Dan pemerintah bisa memberikan sanksi yang lebih berat terhadap perilaku menyimpang akibat pengaruh budaya asing.
- Peran tokoh keagamaan dan kebudayaan. Dengan adanya para tokoh keagamaan seperti para ulama, kita bisa melibatkan beliau berada dalam suatu program seperti ceramah atau rohis untuk mengarahkan para generasi muda untuk mempertahankan kebudaayan lokal yang berhubungan dengan norma agama. Begitu pula dengan para tokoh kebudayaan yang bisa membuat sanggar sehingga bisa masyarakat bisa mengembangkan potensi, seperti sanggar tari lokal. Dengan sanggar yang memiliki khas sendiri sehingga dapat menarik minat dan menimbulkan cara berfikir bahwa budaya lokal sangat mengesankan.
- Peran orang tua dan keluarga. Peran orang tua ataupun keluarga sangat penting terhadap mentalitas seorang anak, karena orang tua bisa secara langsung ikut terlibat dalam membangun kualitas perilaku dan akhlak anak. Orang tua sangat bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anaknya sehingga orang tua harus memberikan contoh positif sehingga anak-anaknya bisa mencontoh hal baik tersebut ke masa depannya nanti. Apalagi dengan keadaan masyarakat yang semakin tak terarah, orang tua dan keluarga harus memberikan benteng agar anak-anak tahu apa yang terbaik untuknya sehingga tidak merusak masa depannya nanti. Dari didikan orang tua lah akan terlihat bagaimana anak akan berperilaku, memberikan sikap, berkeyakinan terhadap lingkungan sekitarnya.
- Peran dari diri sendiri. Bukan hanya peran dari pemerintah, para tokoh, dan orang tua saja upaya untuk melindungi bangsa Indonesia dari dampak masuknya budaya asing, tetapi juga dari diri sendiri. Jika diri sendiri mau untuk membangun mentalitas pribadi dengan prinsip yang kuat untuk mencintai budaya dalam negeri dan ingin menjaganya ataupun dengan menanamkan pada diri sendiri bahwa sudah menjadi tanggung jawab para generasi muda untuk membanggakan bangsa Indonesia.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh para generasi muda untuk mengembangkan dan memperluas kebudayaan lokal agar dapat mengurangi budaya negatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan cara sebagai berikut:
- Mempelajari budaya-budaya yang ada di Indonesia. Sebagai seorang penerus generasi kita memiliki keinginan untuk membanggakan bangsa kita dengan cara yang mampu kita lakukan. Salah satu contohnya adalah dengan menekuni tarian tradisional daerah dan memperkenalkannya ke negara asing dengan cara-cara yang unik seperti street dance atau yang lain sebagainya.
- Mementingkan pembekalan ilmu dalam diri. Bekal ilmu dalam diri kita bertujuan untuk membentuk kepribadian kita agar menjadi lebih baik dan patriotis. Dan dengan adanya pembekalan nilai-nilai maka kita dapat menempatkan batas aturan hal negatif dan positif. Sehigga kita juga bisa mewariskan ilmu kita kepada generasi selanjutnya.
- Mempelajari dan melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. Dengan mempelajari dan mengamalkan agama yang dianutnya akan menetralisir hal buruk dilakukan, karena semua agama mengajarkan kita untuk menjauhi hal buruk dan mendekati perbuatan baik.
- Tidak melanggar peraturan hukum yang ada di Indonesia. Sebagai warga Indonesia yang baik kita harus menjauhi perbuatan yang melanggar norma-norma yang ada di Indonesia karena bukan hanya merugikan diri sendiri namun juga akan merugikan bangsa kita.
- Selektif terhadap masuknya pengaruh globalisasi. Remaja harus dapat memilah dan menyaring perkembangan budaya pada masa ini dan tidak menelannya mentah-mentah, karena apa yang dianggap biasa dan lumrah oleh negara lain belum tentu baik untuk negara kita. Dan jikalau kita selektif terhadap pengaruh budaya asing ini, kita bisa menjadikannya sebagai ilmu yang bermanfaat dan dapat membanggakan bangsa Indonesia dengan bakat yang kita miliki.