Mohon tunggu...
nova mustika
nova mustika Mohon Tunggu... -

sanguin

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Anda Diabet ? Mari Menulis Ekspresif

23 Maret 2015   20:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:11 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penderita DM mengalami banyak perubahan dalam hidupnya, mulai dari pengaturan pola makan, olah raga, kontrol gula darah, dan lain-lain yang harus dilakukan sepanjang hidupnya. Perubahan dalam hidup yang mendadak membuat penderita DM menunjukan beberapa reaksi psikologis yang negatif diantaranya adalah marah, merasa tidak berguna, kecemasan yang meningkat dan depresi. Selain perubahan tersebut jika penderita DM telah mengalami komplikasi maka akan menambah kecemasan pada penderita karena dengan adanya komplikasi akan membuat penderita mengeluarkan lebih banyak biaya, pandangan negatif tentang masa depan,dan lain-lain. (Shahab, 2006).

Kondisi kecemasan yang dialami oleh pasien diabetes berpengaruh terhadap kondisi fisiologis. Kecemasan yang dialami pasien juga akan berpengaruh terhadap kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus. kesehatan psikologis dan fisik dari efek menulis ekspresif sama seperti manfaat mendapatkan intervensi psikologi, yang diantaranya banyak yang terlibat, memakan waktu, dan mahal

Menulis ekspresif sendiri merupakan kegiatan menuliskan perasaan dan pikiran yang paling mendalam dari peristiwa yang dialami, baik pengalaman yang menyedihkan maupun pengalaman menyenangkan melalui tulisan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Smyth, Baikie dan Wilhelm, Terapi ini antara lain dapat meningkatkan dan memperbaiki suasana hati (mood), fungsi sistem imun (kekebalan tubuh), memperbaiki fungsi paru-paru (terkhusus penderita asma), kesehatan fisik dan nyeri (terutama pada penderita kanker), fungsi hati, menurunkan tekanan darah, mengurangi ketegangan, mengurangi gejala-gejala depresi, mengurangi dampak negatif setelah trauma(Anurogo, 2013).

Sumber : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/7565/7325

by : Choirunnisa Ema Melathy, Tri Puji Astuti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun