Mohon tunggu...
Noval Adianto
Noval Adianto Mohon Tunggu... -

Pembaca yang baik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Zulkifli Hasan Ketua MPR dan Fahira Idris: Soal Zaskia Gotik

28 Maret 2016   13:27 Diperbarui: 28 Maret 2016   13:37 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melihat wajah Zaskia gotik di sejumlah Media TV, setelah ucapan pelecehannya terhadap Lambang Negara dan tampil bersama para pengacaranya, seperti tanpa beban, memang  mengucapkan Permohoinan maaf tetapi tanpa makna dan raut wajah yang datar, Apalagi setelah konprensi pers ketawa ketawa seolah tidak ada beban yang membuat dia harus prihatin. [ sebagai seorang pelakon ya mbok sandiwara gitu biar yang lihat kelihatan benar anda ada penyesalan ], Tapi itulah mungkin kepolosan Zaskia Gotik dia tidak merasa ada beban karena mungkin merasa sebagai publik figur , pasti banyak yang membela , bahkan dia mungkin merasa tidak akan dikenakan hukuman.

Berkaitan dengan kasus ucapan atau tindakan pelecehan yang dilakukan oleh Zaski Gotik itu, banyak pihak yang bereaksi , baik Tokoh , maupun masyarakat umum serta LSM dan disisi lain banyak juga yang membelanya dan bahkan ada juga yang tidak perduli.Tetapi kelihatannya  aparat penegak hukum [ polisi ] juga sudah mengambil langkah untuk menindak lanjutinya dengan memanggil beberapa artis yang diduga mengetahui kejadian itu.

Salah satu tokoh nasional yang merasa prihatin karena Lambang Negara dilecehkan adalah Zulkifli Hasan Ketua MPR . Kapasitasnya sebagai Ketua MPR Zulkifli Hasan  pada pembukaan Seminar Pembangunan Karakter Bangsa melalui pemahaman Empat pilar kehidupan berbangsa, dibogor Senin tanggal 28 Maret 2016 menyampaikan dan mengatakan ," Prihatin Simbol Negara dijadikan Lelucon " Symbol symbol negara dilecehkan dan malah dijadikan lelucon atas kejadian itu tentunya kita menyesalkan dan prihatin dan kondisi seperti itu tidak bisa kita biarkan dan terjadi lagi".

Selanjutnya Fahira Idris seorang Senator anggota Dewan Perwakilan Daerah pemilihan DKI, dengan keras mengecam pelecehan yang dilakukan oleh Zaskia Gotik itu. Fahira Idris mengatakan " Ini sangat merisaukan dan harus diproses secara hukum, karena telah melakukan pelecehan terhadap lambang negara , Candaan atau lelucon yang bodoh . Lambang Negara bukan untuk dipermainkan apalagi dilecehkan [ CCN Indonesia 18 - 3 - 2016 ].  Fahira Idris menambahkan Penghinaan terhadap Lambang Negara adalah pelanggaran hukum berat , maka si pelaku harus mendapat ganjaran agar ada efek jera.

Dua Tokoh yang mempermasalahkan pelecehan yang dilakukan oleh Zaskia Gotik itu, ingin agar kejadian  serupa tidak terulang lagi, Harapan kedua tokoh itu dan juga harapan masyarakat tentu harus menjadi perhatian aparat penegak Hukum. Kalau memang terbukti dan datanya lengkap proses secara hukum, biar ada efek jera [ rasanya tidak ada alasan Polisi mengatakan kasus ini sulit, karena datanya lengkap bertebaran, saksi juga banyak, rekaman TV ada dll ] Kita sepakat hukum harus ditegakkan apapun kasusnya biar menjadi pelajaran. . Menghukum Zaski Gotik bukan tujuan, tetapi agar polah tinggah serupa tidak dilakukan  masyarakat, terutama generasi muda apalagi dia berperan sebagai publik figur agar jangan melakukan lontaran yang dapat berdampak buruk dan ditiru orang lain.

Tinggal menungu apa yang dihasilkan oleh aparat penegak hukum terhadap kasus pelecehan Lambang Negara ini, apakah seperti kasus kasus yang lain ? Selalu heboh dan rame dipermukaan lalu menghilang ? Sebaiknya kita percaya kepada Polisi, mereka  akan melakukan tugasnya dengan cara yang terbaik dalam penegakan hukum. bahwa kasus ini akan diproses secara hukum sekalipun Zaskia Gotik telah melakukan permintaan maaf bukan berarti hukum tidak bekerja.

 Secara pribadi saya bangga dengan upaya Senator Fahira Idris yang gigih mengawal kasus ini , dengan tegas Fahira minta kasus ini agar diproses,  sikapnya jelas  dan tegas.agar diproses secara benar dan hukum harus ditegakkan. Berbeda dengan Zulkifli Hasan Ketua MPR.mengatakan  prihatin dan hanya menyesalkan . Saya yakin Fahira Idris akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas.

Seharusnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR yang lagi gencar menegakkan Empat Pilar kehidupan dan berbangsa tidak cukup hanya berkata prihatin dan dan penyesalannya. Sebagai Ketua MPR punya kapasitas mengatakan, " Harus diproses secara hukum, dan saya akan mengikuti prosesnya." ucapan seperti akan memberikan dampak terhadap penangan kasus itu.

Lha kalau tidak ada tindakan hukum bagi pelaku pelecehan lambang negara untuk apa Ketua MPR dan anggotanya sibuk sibuk sosialisasi menegakkan Empat pilar itu? , sementara ada yang melecehkan salah satu pilar malah dibiarkan. Apa sosialisasi itu hanya untuk menghabiskan uang rakyat ? Ketua MPR dan Anggotanya Sosialisasi Empat pilar, tapi disisi lain ada yang melecehkan empat pilar yang disosialisasikan itu dan tidak diambil tindakan,.Itu namanya Ketua MPR dan anggotanya melakukan pekarjaan yang sia2.pekerjaan yang tidak berdampak kepada perubahan mental.kalau tidak ada tindakan tegas terhadap pelaku pelecehan Lambang Negara. Sementara Undang Undang  tegas mengatakan penghinaan terhadap lambang negara dapat dihukum.

Buat sebagian orang mungkin kasus pelecehan seperti yang dilakukan oleh Zaskia Gotik ini adalah kasus kecil dibanding kasus korupsi atau kasus2 lainnya, tapi bagi yang memahami arti sebuah symbol dan sejarah pengorbanan yang dilakukan untuk menegakkan symbol itu akan berpendapat lain. Ada ribuan nyawa manusia dan korban harta benda untuk menegakkan symbol itu.Jadi bagi yang punya penghayatan terhadap pengorbanan, akan mengatakan Zaskia Gotik layak mendapat ganjaran.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun