Mohon tunggu...
Nova Dwiyana
Nova Dwiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1, Departemen Geografi, Universitas Indonesia

Geografi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Masalah Pencemaran Air di Situ Citayam, Depok

29 Desember 2022   15:42 Diperbarui: 29 Desember 2022   15:51 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://jabarekspres.com/berita/2021/03/12/situ-citayam-jadi-wisata-favorit-anak-anak/

Masalah pencemaran lingkungan di kota-kota besar termasuk Depok telah menunjukkan manifestasi yang cukup serius, terutama masalah pencemaran air. Penyebab pencemaran ini bukan hanya limbah industri pabrik yang secara terang-terangan membuang air limbah yang tidak diolah ke sungai dan laut, tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat Depok, baik sengaja maupun tidak. Terutama akibat air limbah domestik yang jumlahnya semakin hari semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan kota Depok.

Situ Citayam dikelilingi oleh pemukiman padat. Kegiatan rumah tangga pemukiman dan kegiatan lainnya berpotensi mencemari Situ Citayam. Pencemaran air di sekitarnya antara lain disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang dapat mempengaruhi kualitas air. Pengelolaan di lokasi harus dilakukan untuk mengurangi beban pencemar yang masuk dan menjaga kelestarian danau untuk mendukung ekosistem Kota. Sumber pencemaran air menurut karakteristik limbah yang dihasilkan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu sumber limbah domestik dan sumber limbah non harian. Sumber sampah domestik adalah sampah yang berasal dari pemukiman penduduk. Adapun sumber limbah non domestik berasal dari kegiatan pertanian, peternakan atau non perumahan.

Selain itu, pencemaran yang terjadi di laut menjadi perhatian semua pihak. Jenis polutan utama yang masuk ke perairan adalah sampah organik dan sampah anorganik. Adanya saluran air limbah domestik yang bermuara langsung ke laut juga dapat mengakibatkan pencemaran air (Hasan, 2013). Pencemaran yang terjadi di perairan dapat disebabkan oleh bahan pencemar organik dan anorganik (Riza et al, 2015). Limbah dari kegiatan industri tergantung dari jenis industri dan bahan yang digunakan dalam proses produksi. Limbah industri meliputi bahan organik terlarut, padatan tersuspensi, lemak, logam berat dan racun organik (Hendrawan, 2008).

Sumber: https://maps.google.com/maps/contrib/110547706331244906759
Sumber: https://maps.google.com/maps/contrib/110547706331244906759

Kegiatan di sekitar Situ Citayam antara lain penginapan, bengkel, laundry, rumah makan, minimarket, rumah makan, bengkel, cuci motor dan lounge. Kegiatan tersebut dapat mempengaruhi kualitas air Situ Citayam, karena limbah padat dan air limbah akan mengalir melalui saluran drainase atau hanyut saat hujan. Air di sekitarnya dipenuhi limbah padat dari aktivitas warga sekitar, namun sebagian limbah tersebut sudah dikeruk agar airnya  sedikit lebih jernih. Kondisi Situ Citayam saat ini belum terpelihara dan terpelihara dengan baik. Hal ini terlihat dari banyaknya sampah yang dibiarkan begitu saja di pinggir jalan, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat sehingga masih membuang sampah sembarangan.

Sumber: https://www.liputan6.com/photo/read/4638230/foto-wisata-alternatif-situ-citayam-di-kala-pandemi
Sumber: https://www.liputan6.com/photo/read/4638230/foto-wisata-alternatif-situ-citayam-di-kala-pandemi

Air limbah dari pemukiman juga dialirkan melalui sejumlah pipa. Air limbah berupa air abu-abu yang tidak diolah. Wilayah terkonsentrasi di sekitar Situ Citayam belum memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) perkotaan. Kondisi tersebut berdampak negatif terhadap kualitas air. Pada dasarnya sebagian masyarakat memanfaatkan kawasan Situ Citayam untuk berbagai kegiatan memancing. Jenis ikan yang ditangkap adalah ikan nila dan lele. Selain itu, Situ Citayam dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat hiburan (Sakti et al, 2021).

Referensi:

Sakti, Hendrawan, & Hadisoebroto. (2021). ANALISIS KUALITAS AIR SITU CITAYAM DAN SITU PLADEN DI KOTA DEPOK MENGGUNAKAN INDEKS PENCEMAR. Jurnal Bhuwana, 15-28.

Yudo, S., & Said, N. I. (2001). MASALAH PENCEMARAN AIR DI JAKARTA, SUMBER DAN ALTERNATIF PENANGGULANGANNYA . Jurnal Teknologi Lingkungan, 199-206

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun