Mohon tunggu...
Nova Bayu
Nova Bayu Mohon Tunggu... Administrasi - memberi makan jiwa dengan membaca dan menulis

orang teknik yang belajar ekonomi dan menyukai sastra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gue Beda, Mbak

20 November 2017   11:36 Diperbarui: 20 November 2017   11:41 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa tahun yang lalu saya selalu menggunakan bis umum untuk bepergian dari satu kota ke kota lain dengan waktu tempuh kira-kira 3,5 jam perjalanan. Bis umum tanpa AC dengan harga yang relatif murah dan tentu saja dengan pengalaman yang jauh lebih bervariasi dibandingkan bis Patas.

Salah satu yang selalu saya ingat adalah bermacam-macam musisi jalanan (mengutip istilah dalam lirik lagu KLA Project yang berjudul Yogyakarta) yang kerap saya temui. Gaya mereka bermacam-macam. Begitu pula jenis musik yang mereka nyanyikan. Cara menyanyikannya ada yang ala kadarnya hanya menyanyi, ada yang menggunakan alat sekenanya untuk membentuk ketukan nada, ada yang sambil bermain gitar dan ada pula yang membawa sekotak musik dan speaker menjadi karaoke berjalan. Penampilan mereka juga bermacam-macam. Ada yang ala grup rock, ada yang sangat lusuh, ada pula yang berdandan serba berlebihan. Suara mereka? Hm, sebagian besar jauh dari enak didengar. Cara mereka meminta uang juga bermacam-macam. Ada yang meminta dengan sopan, ada yang protes ketika saya tidak memberikan uang, menyindir bahwa saya hanya pura-pura tidur. Padahal sungguh, saya memang tertidur saat itu.

Ada sepasang anak muda, laki-laki dan perempuan yang beberapa kali saya temui. Mereka ini berbeda di mata saya sehingga saya selalu mengingat mereka. Si pria berpakaian sopan membawa kotak karaoke mereka. Dia tidak menyanyi. Tugasnya semacam menyiapkan lagu dan setelah si gadis selesai menyanyi, dia yang akan berkeliling meminta uang. Cara si pria meminta sangat sopan. Lagu-lagu yang mereka bawakan kadang campursari dan kadang dangdut. Si gadis selalu berpakaian sederhana dan sopan. Hanya celana jins dan kaos-kaos sederhana. Wajahnya juga hanya dipoles sedikit bedak dan lipstik. Tapi sungguh dia justru terlihat menarik dalam kesederhanaannya itu. Suaranya menurut saya cukup enak didengar. Gaya menyanyinya yang sederhana juga enak dilihat. Tidak goyang seronok, tidak bertingkah genit berlebihan.

Suatu ketika kursi di sebelah saya kosong dan kebetulan gadis itu berdiri menyanyi di dekat saya. Setelah selesai menyanyi dia nampak kelelahan. Sementara si pria berkeliling meminta uang, saya menawarkan pada si gadis untuk duduk di sebelah saya. Dia terlihat pucat. Segera saya sodorkan KayuPutihAroma Cap Lang yang saya miliki. Dia segera mengoleskannya di leher dan dahinya. Kemudian dengan masih membuka tutupnya dia mencium baunya. Dia mengatakan bahwa dia menyukai baunya. "Enak ya Mbak, wangi. Pasti mahal", ujarnya polos. Sesaat kemudian dia terlihat segar kembali. Dia bercerita bahwa sejak berangkat dia sudah merasa kurang sehat, tetapi dia tidak mau pakai balsem. Takut bau emak-emak. Saya jelaskan padanya bahwa KayuPutihAroma Cap Lang berbeda.  Ada variasi aroma yang dapat kita pilih seperti Lavender, Rose, Eucalyptus ataupun Green Tea. Harganya juga tidak mahal, apalagi jika dilihat dari manfaatnya.

Sepertinya si pria masih diam di belakang, sehingga saya punya lebih banyak waktu mencari tahu tentangnya. Dia bercerita bahwa dia baru saja tamat SMU tetapi tidak punya uang untuk melanjutkan kuliah. Dia berasal dari desa dimana anak mudanya merasa tamat SMU sudah bagus dan tidak perlu kuliah. Tapi dia beda. "GueBeda, Mbak", begitu katanya menirukan gaya lu gue seperti di sinetron-sinetron. Hanya saja dengan logat Jawa yang medok. Siang hari dia bekerja menjaga toko kecil di pasar dan sore hingga malam hari bersama kakaknya (si pria) mengamen bersama. Dia tahu biaya kuliah sangat mahal, tapi dia bertekad terus mengumpulkan uang untuk suatu hari nanti melanjutkan kuliah.

Kemudian kakaknya datang dan gadis itu berpamitan dengan saya. Saya memberikan KayuPutihAroma Cap Lang saya untuknya. Dia amat berterima kasih untuk itu. Saya amat suka padanya. Dia benar-benar berani beda. Dia bisa saja pasrah pada nasibnya, tapi dia memilih untuk tidak menyerah. Semoga saja dengan bantuan KayuPutihAroma Cap Lang dia sehat selalu dan dapat bekerja keras demi masa depannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun