Mohon tunggu...
Nova Harahap
Nova Harahap Mohon Tunggu...

dream catcher, abdi negara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melahap: Hitler Mati di Indonesia

15 November 2010   10:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:35 2239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Untuk mengistirahatkan otak dan mata yang sudah bergumul dengan komputer selama 7 jam, saya pun menuju rak buku yang sudah berteman dengan debu-debu yang belum sempat saya bersihkan. Saya menemukan 3 buku yang masih bersih berplastik dan tercemerlang diantara buku-buku yang lain. Baru ingat kalau buku-buku ini sudah 2 bulan terlantar tanpa sentuhan si empunya. Pak Beye dan Istananya, Pak Beye dan Politiknya (maap mas Wisnu belum sempat dibaca), dan Rahasia Yang Terkuak Hitler Mati Di Indonesia (Soeryo Goeritno). Untuk saat ini, saya akan mereview sedikit buku yang menurut Oetoyo Usman, buku ini akan menggemparkan dunia “Hitler Mati Di Indonesia”

Buku “Hitler Mati Di Indonesia” menjawab rahasia yang selama ini tersimpan rapi, mengapa Hitler lari ke Indonesia, mengapa Hitler menjadi muslim, apa hubungan Hitler, Indonesia dan Yahudi, apa saja yang dilakukan Hitler di Indonesia, bagaimana Hitler bisa berada di Indonesia, bagaimana Hitler menyembunyikan identitasnya, dan siapa saja yang mengetahui Hitler di Indonesia. Buku ini membantah versi paling populer yang mengatakan bahwa Hitler bunuh diri setelah minum racun sianida dan juga istrinya Eva Braun. Hitler, Eva, dan anaknya masuk ke Indonesia dari Roma dengan menggunakan nama dr.Poch dan tinggal di Sumbawa Besar. Buku ini juga menyertai foto dokumen-dokumen penting serta foto-foto Hitler ketika di Sumbawa Besar.

Hal menarik dari buku ini adalah adanya saksi hidup yang pernah menikah dan bertemu dengan Hitler ketika menyamar menjadi dr.Poch, yaitu Sulaesih dan dr.Sosro Husodo. Hitler (64 tahun) yang menikah lagi dengan wanita Sunda (Sulaesih, 34 tahun) memeluk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Abdul Kohar. Beliau pun selalu bertanya tentang Islam kepada Sulaesih, bahkan dr.Poch memiliki Al Quran berbahasa Jerman yang dibawanya dari negaranya karena sudah sejak dulu mengenal agama Islam. Malah orangtuanya pun memberikan amanat, jika ingin memilih agama, pilih agama Islam. Hal yang tidak kalah penting dari buku ini adalah terdapat petikan obrolan antara dr.Poch dan Sulaesih ketika dr.Poch mengaku bahwa dia adalah Hitler, dan percakapan singkat antara dr.Susro Husodo, Hitler, dan Eva, serta kesadaran dr.Susro Husodo yang baru menyadari pernah bertemu dengan Hitler setelah bertahun-tahun berikutnya. Selain itu, tentang kekaguman Hitler terhadap Bung Karno yang selalu memuji-muji Bung Karno dan selalu mendengarkan pidato Bung Karno dari radio dan tidak boleh terganggu.

Banyak fakta-fakta baru terungkap dari buku “Hitler Mati Di Indonesia”, adanya saksi hidup, foto dan dokumen, serta buku catatan milik Hitler yang dititipkannya ke Sulaesih, membuat timbul dugaan baru bahwa Hitler tidak mati bunuh diri. Fakta yang menyimpulkan dengan adanya opini dunia yang sengaja atau tidak dihembuskan bahwa Hitler telah meninggal dunia, justru memudahkan Hitler dalam pelariannya. Bukan tidak mungkin jika Hitler memilih Indonesia sebagai tempat terakhirnya..

Sekarang, makam dokter Jerman ini berada di TPU Ngagel Surabaya. Tidak ada yang menyadari bahwa seorang dr.Poch sebagai Kepala Rumah Sakit Umum Kabupaten Sumbawa Besar, NTB adalah Hitler.

Silahkan pikir-pikir..

Salam Indonesia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun