Mohon tunggu...
Nova Andhiska Putri Wibowo
Nova Andhiska Putri Wibowo Mohon Tunggu... Lainnya - S1 Keperawata

Universitas Aisyiah Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Efek Samping Vaksin AstraZeneca

5 Mei 2024   07:29 Diperbarui: 5 Mei 2024   07:49 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nova Andhiska Putri Winowo

202313005/2A

 

Abstrak 

Dampak samping yang paling umum dari vaksinasi booster AstraZeneca adalah nyeri di tempat suntikan, diikuti oleh pegal di tempat suntikan dengan persentase yang sama. Selain itu, dampak samping sistemik juga terjadi, meskipun dengan frekuensi yang lebih rendah, seperti nyeri otot seluruh tubuh (28,5%), demam (27%), dan kepala pusing (25,2%). Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dampak samping lokal dan sistemik, dengan nilai probabilitas yang sangat rendah, yaitu 0,001, yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (0,05). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa dampak samping lokal, khususnya nyeri di tempat suntikan, lebih umum terjadi daripada dampak samping sistemik pada vaksinasi booster AstraZeneca.

Kata Kunci:  AstraZeneca, COVID-19, efek samping, vaksin

Pembahasan

Efikasi vaksin AstraZeneca selalu menjadi poin yang penting dalam pembahasan mengenai efek sampingnya. Efikasi adalah kemampuan vaksin untuk melawan penyakit atau virus tertentu. Tujuan dari penekanan ini adalah untuk memberitahu masyarakat bahwa meskipun vaksin dapat menimbulkan efek samping, manfaat besar dari efikasi vaksin AstraZeneca dalam menangkal penyakit atau virus sangat signifikan. Pernyataan Penny K Lukito, Kepala BPOM RI, menegaskan bahwa efikasi vaksin AstraZeneca dengan dua dosis standar, yang dihitung setelah 15 hari pemberian dosis kedua hingga pemantauan sekitar 2 bulan, mencapai 62,1 persen. Angka ini sesuai dengan persyaratan efikasi minimal 50 persen yang ditetapkan oleh WHO untuk penerimaan darurat.

Dalam menyelesaikan masalah terkait efek samping vaksin AstraZeneca, disarankan agar masyarakat yang mengalami efek samping yang mengganggu segera mengonsumsi obat parasetamol atau berkonsultasi dengan dokter. Penting juga untuk menghimbau masyarakat agar tidak khawatir dan tidak memilih-milih jenis vaksin, karena semua vaksin COVID-19 telah melalui proses penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu sebelum diberikan kepada masyarakat. Sebagaimana diungkapkan sebelumnya, hampir semua berita di Kompas.com mengikuti konsep framing yang mencakup pendefinisian masalah, evaluasi, penjelasan, dan rekomendasi.

Ketika vaksin AstraZeneca pertama kali tiba di Indonesia, BPOM menjadi narasumber utama Detik.com untuk memberikan informasi bahwa vaksin AstraZeneca telah menerima persetujuan penggunaan darurat dari BPOM. Pernyataan dari Penny K Lukito, Kepala BPOM RI, menegaskan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) pada tanggal 22 Februari 2021 dengan nomor EUA2158100143A1 untuk vaksin ini, yang dikemas dalam dua dus berisi masing-masing 10 vial dengan volume 5 ml. Ini menunjukkan upaya Detik.com untuk memastikan keakuratan dan keandalan informasi yang disampaikan kepada masyarakat, serta penggunaan sumber yang kredibel dalam melaporkan berita terkait vaksin AstraZeneca.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dilaporkan oleh warga Sulawesi Utara setelah menerima vaksin AstraZeneca. Meskipun memberikan informasi tentang efek samping, Pernyataan dari Dr. Erlina Burhan, seorang Dokter Spesialis Paru dari RSUP Persahabatan, menegaskan bahwa penelitian di beberapa negara menunjukkan efikasi vaksin AstraZeneca bervariasi antara 60-90%, yang sudah memenuhi rekomendasi WHO yang menetapkan minimal 50%. Dr. Erlina juga menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca telah melewati uji klinis fase 3 dan mendapatkan izin dari WHO, sehingga keamanannya sudah dapat dipastikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun