Mohon tunggu...
Nova Nur Fadhillah
Nova Nur Fadhillah Mohon Tunggu... Mahasiswi Pendidikan Guru Madasah Ibtidaiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswi Pendidikan Guru Madasah Ibtidaiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. NIM : 22104080051 Hobi saya adalah membaca dan editing.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dari Main Bersama di Halaman Rumah Hingga Jadi Sahabat Seumur Hidup

5 April 2025   19:30 Diperbarui: 5 April 2025   19:21 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Idul Fitri 2025 (Sumber : Nova ))

Pertemanan adalah salah satu aspek yang memperkaya hidup kita, dan tidak jarang hubungan pertemanan dimulai dari lingkungan yang paling dekat dengan kita---tetangga. Dalam perjalanan hidup, pertemanan yang dimulai sejak Taman Kanak-Kanak (TK) atau bahkan sejak kecil dengan tetangga bisa menjadi hubungan yang sangat berarti dan bertahan lama, bahkan hingga usia dewasa. Dari bermain bersama di halaman rumah hingga berbagi pengalaman hidup saat sudah dewasa, perjalanan pertemanan ini penuh warna dan makna.

Saat masih kecil, pertemanan dengan tetangga biasanya dimulai dari interaksi yang sederhana dan spontan. Pada masa TK, kita sering bermain dengan anak-anak tetangga tanpa banyak pertimbangan. Entah itu bermain gobak sodor, sepeda, atau hanya bermain petak umpet, aktivitas-aktivitas sederhana ini menjadi cara bagi kita untuk membangun ikatan dengan teman-teman sebayanya. Karena usia yang masih muda dan belum terlalu mengenal kompleksitas hubungan sosial, pertemanan di usia ini bisa terasa sangat alami. Tidak ada syarat atau ekspektasi tinggi dalam pertemanan; yang ada hanyalah kebersamaan dan kegembiraan dalam bermain.

(Idul Fitri 2024 (Sumber : Nova ))
(Idul Fitri 2024 (Sumber : Nova ))

Seiring bertambahnya usia, pertemanan dengan tetangga sering kali mulai berkembang seiring dengan perubahan lingkungan dan kegiatan yang dilakukan. Saat memasuki sekolah dasar, kita mungkin masih tetap bermain bersama dengan tetangga, namun kini kita mulai mengenal dunia sekolah yang lebih besar. Kita mulai berbicara lebih banyak tentang sekolah, pelajaran, atau hal-hal yang kita alami di luar rumah. Pertemanan yang dulunya hanya sebatas bermain bersama, kini mulai melibatkan cerita-cerita pribadi, seperti kesulitan belajar atau kegembiraan saat mendapat nilai bagus. Persaingan di sekolah mungkin mulai muncul, tetapi pertemanan tetap terjalin erat, terutama karena adanya kedekatan yang sudah terbangun sejak kecil.

Masuk ke masa remaja, ketika kehidupan mulai lebih kompleks dengan tantangan yang lebih besar---baik itu mengenai pertemanan di sekolah atau masalah pribadi---teman-teman dari tetangga bisa menjadi sumber dukungan yang sangat penting. Mereka adalah teman-teman yang telah melewati banyak momen bersama kita sejak kecil, sehingga mereka lebih memahami latar belakang kita. Kadang-kadang, pertemanan dengan tetangga menjadi lebih intens karena kita bisa berbagi cerita tentang perasaan yang tidak bisa kita ceritakan kepada orang lain. Misalnya, berbagi cerita tentang masalah keluarga, persahabatan, atau bahkan percintaan remaja yang sering membuat kita bingung.

(Idul Fitri 2023 (Sumber : Nova ))
(Idul Fitri 2023 (Sumber : Nova ))

Di usia dewasa, pertemanan dengan tetangga tidak jarang berlanjut dengan bentuk yang lebih dewasa dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan hidup yang lebih besar. Teman-teman lama ini tidak hanya menjadi teman curhat, tetapi juga menjadi jaringan dukungan yang sangat berarti. Saat kita memasuki perguruan tinggi atau memulai karier, mereka seringkali menjadi tempat kita kembali untuk berbagi kebahagiaan, kegagalan, atau bahkan tantangan hidup yang baru. Ada ikatan emosional yang terbangun kuat dengan tetangga yang sudah lama dikenal, karena kita sudah bersama-sama melalui banyak fase kehidupan.

Namun, perjalanan pertemanan dengan tetangga ini tidak selalu mulus. Terkadang, perubahan dalam kehidupan masing-masing bisa menyebabkan jarak fisik atau emosional. Misalnya, salah satu dari kita mungkin pindah ke kota lain, atau mulai sibuk dengan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Tetapi meskipun demikian, pertemanan yang sudah terjalin sejak lama sering kali tetap bertahan meskipun dengan komunikasi yang lebih terbatas. Pertemanan seperti ini tetap bisa terjaga meski jarang bertemu, karena fondasi yang sudah kuat sejak kecil. Bahkan, sering kali pertemuan setelah waktu yang lama terasa sangat berarti dan penuh kebahagiaan, karena kita tahu bahwa meskipun banyak yang berubah, ikatan pertemanan itu tetap ada.

(Idul Fitri 2022 (Sumber : Nova ))
(Idul Fitri 2022 (Sumber : Nova ))

Kini, di usia dewasa, hubungan dengan tetangga yang dulunya teman bermain bisa menjadi sumber kebahagiaan dan dukungan di tengah kehidupan yang semakin sibuk. Dalam dunia yang serba cepat ini, memiliki teman yang sudah dikenal lama---yang tahu siapa kita, dari mana asal kita, dan bagaimana kita tumbuh---merupakan hal yang sangat berharga. Selain itu, pertemanan dengan tetangga juga sering kali melibatkan rasa saling peduli, seperti membantu mereka saat kesulitan atau merayakan momen-momen penting bersama.

Pertemanan yang dimulai sejak TK hingga usia dewasa menunjukkan bahwa ikatan yang dibangun dalam kebersamaan sejak kecil bisa bertahan lama dan berkembang menjadi hubungan yang lebih kuat dan bermakna. Dari tetangga yang awalnya hanya teman bermain, bisa menjadi sahabat yang selalu ada di saat kita membutuhkan dukungan atau bahkan sekadar berbagi tawa. Keberadaan mereka dalam perjalanan hidup kita sangatlah berharga, dan memberikan warna tersendiri dalam kehidupan yang terus berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun