Mohon tunggu...
Novachristianihappydaytambunan
Novachristianihappydaytambunan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kerja sambil Kuliah

Sangat menyukai baksoo,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyuluhan Metode Deskiptif kepada Kelompok Tani Tri Manu dalam Produktifitas Emping

10 April 2019   00:31 Diperbarui: 15 April 2019   15:12 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebelum kita mendalami artikel ini ada baiknya kita menggenal kelompok Tani Wanita  Tri Manu.

Kelompok tani Tri Manu ( Tri Manunggal ) dibentuk melalui potensi dari daerah yang ada dikecamatan pajangan. Kelompok ini dibantu oleh Dinas Penyuluhan berupa bantuan alat guna untuk membuat produksi emping, keikutsertaan kelompok tani ini dalam program pemerintah yang dinamakan One Village One Product. 

Metode deskiptif yang dimaksud adalah metode purposive yakni pengurus, anggota yang menguasai informasi dalam kelompok. Ketua kelompok mencari bantuan yang mendapat beberapa mitra yang salah satunya Universitas Widya Mataram. 

Dalam program One Village One Product dimana kecamatan pajangan memiliki potensi jangung sehingga dilakukan penambahan nilai tambah dari produk jagung. Yang dimana pemerintah melihat kecamatan pajangan yang memiliki potensi jasa dan perdagangan dan masuk dalam program pemerintah yakni One Village One Product. Program ini berkaitan tentang penguatan perdangangan dan jasa melalui potensi jasa yang dimiliki kecamatan pajangan.

Tujuan dibentuknya Tri Manunggal untuk meningkatkan nilai tambah dan harga jual jagung dikarenakan produksi jagung yang berlebihan dan melebihi tingkat konsumsi masyarakat itu sendiri. Semakin lama anggota tersebut terlibat semakin banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapat dari kegiatan Tri Manunggal. 

Usia  yang telah bergabung dalam keanggotaan kelompok tani  sekitar 5 -- 10 tahun sebanyak 60 % dan yang baru bergabung atau baru 5 tahun sekitar 40%. Program Kelompok Wanita Tani Tri Manunggal ada 2 yaitu pertemuan kelompok yang dilakukan setiap 2 minggu sekali dan kegiatan produksi yang dilakukan setiap hari seperti pembutan emping oleh anggota dan pengurus kelompok.

Profil dari anggota kelompok tani kebanyakan lebih dari 40 sekitar 60 % dan sisa nya diatas 40. Kebanyakan dalam kelompok tani ini adalah wanita namun tidak menutup kemungkinan adanya laki -- laki yang membantu proses dalam perebusan, pemilihan jagung, dan penjemuran jagung. 

Tingkat pendidikan kelompok tani hanya SD dan SMP ada yang sarjana hanya untuk ketua kelompok, guna pendidikan tinggi bagi ketua kelompok agar mampu mengajak anggotanya dan untuk pemasaran produk. Mayoritas anggota kelompok tani adalah ibu rumah tangga atau keluarga tani yang menjadi buruh musiman yang membantu dalam hal penanaman, pemeliharaan dan pemanena jagung. 

Dinamika kelompok merupakan kekuatan yang ada dalam kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya, sehingga membawa kelompok tersebut pada pencapaian tujuan dengan efektif.

Pembinaan dan pengembangan kelompok tani melibatkan pemerintah, penyuluh dan kelompok itu sendiri. Kekompakan kelompok tani didasari dengan kertertarikan anggota kelompok, motifasi anggota seperti mengisi waktu luang, dan kerja sama anggota yang sangat baik. 

Factor yang mempengaruhi dinamika kelompok yaitu factor eksternal dan internal. Factor eksternal yang pertama adalah bantuan alat dan modal yang dimana dengan mendapat bantuan tersebuat akan meningkatkan peoduksi emping jaguang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun