Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tingkatkan Kecerdasan Anak "Melalui Liburan Keluarga"

25 Februari 2024   16:10 Diperbarui: 25 Februari 2024   16:16 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penting dipikirkan oleh kedua orang tua untuk mengajak anak-anak liburan bersama dengan keluarga di waktu-waktu libur tanggal merah, liburan sekolah, liburan sabtu/minggu dan di waktu berharga lainnya.

Liburan yang produktif tidak perlu jauh-jauh atau harus menginap "namun cari tempat yang bisa membawa kenyamanan dan ketenangan" bersama keluarga, artinya mencari tempat yang bisa berbaur dengan lingkungan dan masyarakat sosial lainnya.

Healing...healing bersama keluarga faktor utama agar anak-anak bisa beradaptasi dengan kegiatan sosial bersama orang lain, entah itu sedang makan, bernyanyi, bermain, ngobrol dengan keluarga yang lain. Ini berjalan secara otomatis, sengaja maupun tidak sengaja, kita semua memperhatikan orang-orang yang berada di lingkungan.

Cepat atau lambat saat anak-anak diajak jalan, terutama ada tempat bermainnya, itu bagian besar membangkitkan potensi kekuatan anak agar minat belajar di lingkungan yang bisa ngobrol sama teman sebaya atau seumurannya, kemudian terjemahan Anak-anak dapat dikategorikan seumuran  5-13 Tahun.

Menurut Dr. Margot Sunderland, seorang fisioterapis anak dari Amerika Serikat, "liburan keluarga dapat menciptakan lingkungan belajar yang kaya bagi si Kecil, baik secara fisik maupun sosial.

Ketika anak-anak aktif "berlari, loncat-loncatan, tidak bisa diam, ini bagian dari proses pembelajaran untuk tumbuh kembang otak anak, yang endingnya nanti "anak menjadi pemberani bertemu siapa saja" refreshing untuk membangun imajinasi anak sehingga semangat berkreasi lebih tinggi dari pada hanya berdiam diri di rumah.

Orang tua dan anak, harus menjadi teman sejati "tidak hanya jalan-jalan" namun esensinya harus tercipta, artinya sebelum jalan-jalan ajak anak komunikasi ke tempat yang di tuju, sehingga ekspektasi anak bisa membayangkan sebelum tiba ketempat tersebut, ini terlihat sepeleh "tapi harus di persiapkan sebelum berangkat jalan-jalan bersama keluarga".

Mental anak harus dibangun dengan kegiatan sosial, biar berani berhadapan dengan orang lain, bermain bersama anak-anak yang lain dalam kegiatan liburan bersama keluarga. Kedua orang tua, tetap mengontrol saat sedang beradaptasi biar bisa sebagai "mentor" bisa memandu jika melakukan hal yang kurang pantas atau ada kesalahan dalan perilakunya anak.

Sedangkan "Menurut Profesor Jaak Panksepp, seorang peneliti senior di Washington State University, liburan keluarga memiliki efek positif pada fungsi otak. Liburan keluarga dapat merangsang hormon-hormon yang baik dalam tubuh, seperti opioid, oksitosin, dan dopamin".

Tingkat positif bersama keluarga akan mengurangi stres terutama dari suasana rumah ke tempat bermain, baik itu dari sisi canda, tawa, komunikasi, atau kegiatan lainnnya yang bisa saling menghibur "Orang tua dan Anak-anak". Perasaan dan pikiran harus menjadi satu irama dan satu tujuan, untuk kesenangan anak-anak yang sedang menikmati jalan-jalan keluar rumah.

Nah, kebetulan siang ini jalan-jalan bersama keluarga (25/2/2024) di "Umah Madu" sekitaran Bogor dilanjut makan siang bersama dan anak-anak bermain plosotan, berkuda dan melihat mini zoo lainnya. Selain itu, nikmati juga live musik yang disediakan oleh pengelolah Cafe & Resto "Umah Madu" ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun