Mohon tunggu...
Norma Dani Risdiandita
Norma Dani Risdiandita Mohon Tunggu... CTO at Widya Wicara

Saya hobi menulis kode dan menulis artikel teknologi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Deteksi Perilaku Berbahaya dengan Kecerdasan Buatan

12 Oktober 2025   07:01 Diperbarui: 12 Oktober 2025   07:01 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Deteksi Perilaku Berbahaya dengan Kecerdasan Buatan

Dalam dunia yang semakin terhubung,

deteksi perilaku berbahaya atau unsafe behavior detection menggunakan AI telah menjadi salah satu fokus utama bagi kami di Widya Robotics. Teknologi ini memainkan peran penting dalam meningkatkan keselamatan kerja dan publik. Dengan menerapkan computer vision yang canggih, kami mampu mendeteksi dan merespons potensi ancaman sebelum mereka menyebabkan kerugian yang signifikan.

Pentingnya Deteksi Perilaku Berbahaya

Deteksi perilaku berbahaya dengan AI tidak hanya bertujuan untuk menjaga keselamatan individu, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi operasional di berbagai industri.

  • Keselamatan Kerja: Mencegah kecelakaan di tempat kerja dengan deteksi perilaku yang mencurigakan.
  • Kepatuhan: Memastikan standar keselamatan diikuti dengan tepat.
  • Penghematan Biaya: Mengurangi biaya akibat kecelakaan dan insiden yang merugikan.

Teknologi di Balik Deteksi Perilaku Berbahaya

Kami menggunakan teknologi computer vision untuk memantau berbagai perilaku di lingkungan kerja. Ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

  • Pemantauan penggunaan alat pelindung diri (APD)
  • Deteksi aktivitas yang mencurigakan dengan model deep learning
  • Automasi dalam surveilans keselamatan publik

Studi Kasus dan Survei

Implementasi Keselamatan di Industri

Studi terbaru menunjukkan bahwa penggunaaan AI dan Computer Vision dapat mengurangi insiden kecelakaan kerja serta meningkatkan kepatuhan terhadap keselamatan. Hendrik, My approach leads to a safer construction site; this is our goal," ungkap Tri Yunianta, CTO Widya Robotics.

Hasil riset ini menunjukkan bahwa:

  • Lebih dari 70% pengurangan insiden kecelakaan dalam tahun pertama penerapan.
  • Kepuasan karyawan dalam hal keselamatan meningkat sebesar 40%.

Tantangan dalam Deteksi Unsafe Behavior

Meskipun banyak keuntungan yang ditawarkan, kami juga menghadapi beberapa tantangan:

  1. Akurasi Deteksi: Meningkatkan algoritma untuk mengurangi kesalahan deteksi.
  2. Isu Privasi: Memastikan bahwa teknologi digunakan secara etis.
  3. Standarisasi: Membutuhkan data dan hasil yang konsisten untuk kredibilitas.

Kesimpulan

Deteksi perilaku berbahaya menggunakan AI dan computer vision merupakan langkah inovatif dalam meningkatkan keselamatan di lingkungan kerja. Dengan berbagai studi dan penerapan yang menunjukkan hasil positif, kita percaya bahwa masa depan teknologi ini akan semakin cerah.

Takeaways

  • AI dan computer vision efektif dalam deteksi perilaku berbahaya.
  • Penerapan teknologi ini mengurangi insiden kecelakaan dan meningkatkan kepatuhan keselamatan.
  • Tantangan yang dihadapi mencakup akurasi, isu privasi, dan standarisasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun