Mohon tunggu...
Ara
Ara Mohon Tunggu... Buruh - Pengembara

Belajar menulis :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Stigma Politik

7 September 2018   14:42 Diperbarui: 7 September 2018   14:49 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berbicara terkait politik, setidaknya kita sudah mengetahui definisi politik itu sendiri sebelum berpendapat apa itu politik. Banyak dari masyarakat awam yang memarginalkan kata "politik" dalam hidupnya. Seolah-olah mereka menganggap politik itu adalah sesuatu yang kotor, bahkan najis.

Apalagi akhir-akhir ini banyak permasalahan yang diketahui masyarakat berkenaan dengan politik. Yangmana permasalahan tersebut merugikan masyarakat secara khususnya. Hal ini sangat disayangkan jika mereka tidak mengetahui makna dan seberapa penting politik untuk masyarakat sendiri.

Apabila mendengar kata "politik", pasti banyak definisi menurut masing-masing pendengar. Ada yang mengatakan bahwa politik itu adalah terkait pemerintah dan partai-partai. Mereka semua bertindak sebagai subjek politik, sedangkan objeknya adalah politik itu sendiri.

Pendapat seperti itu tak meluluh salah. Lebih kompleksnya, dalam karyanya Peter Von Oertzen yang mengatakan bahwa politik adalah tindakan yang dijalankan menurut suatu rencana tertentu, terarah, yang secara tekun berusaha menghasilkan, mempertahankan atau merubah susunan kemasyarakatan. Pendapat ini dapat dipahami jika politik itu sebagai fasilitator agar tercapainya suatu keinginan. Baik dan buruknya fasilitator ditentukan oleh para subjek yang terkait.  

Setelah mengetahui makna politik, kita bisa berpendapat bahwa sejatinya politik itu bukanlah sesuatu hal yang buruk. Bahkan tidak mungkin kita sebagai makhluk sosial hidup tanpa berpolitik. Dalam berpolitik kita juga harus tetap memperhatikan etika berpolitik, yaitu tetap sesuai dengan aturan yang ada.

Bukan hanya demi keinginan tercapai lantas meninggalkan aturan begitu saja. Karena kita sebagai warga negara harus tunduk pada aturan atau hukum. Bukan hukum atau aturan yang harus tunduk pada kita. Kita hanya sebagai subjek dari hukum yang berlaku dan disepakati sejak awal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun