Mohon tunggu...
Nor Qomariyah
Nor Qomariyah Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar stakeholder engagement, safeguard dan pegiat CSR

Senang melakukan kegiatan positif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Citayam Fashion Week: Kerinduan Inklusifitas di Ruang Publik

16 Juli 2022   17:30 Diperbarui: 18 Juli 2022   14:33 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Citayam Fashion Week Ala Remaja SCBD Digelar di Dukuh Atas pada Minggu (17/7/2022) malam(KOMPAS.com/ANNISA RAMADANI SIREGAR)

Suara alunan lagu 'back to the bone' begitu terdengar jelas. Meski hanya diiringi gitar dan 1 sound system, terasa begitu syahdu. Sang penyanyi jalanan, dengan jacket jeans biru, begitu bersemangat menyanyikan lagu yang tenar di tahun 2019 lalu dalam album Flying Solo milik Pamungkas.

Kontan saja, jalanan lampu merah, perempatan jalan Laksda Adi Sucipto, Papringan, Catur Tunggal, Depok ini menjadi ramai oleh suara merdu sang penyanyi berpadu dengan mesin motor dan mobil yang akan melintas.

Pada sudut lain, terlihat seorang pemuda dengan t-shirt putih dan celana hitam lengkap topi hitam bersama riasan wajah putih, sedang berpantomim, yang juga harus beradu dengan suara jalanan yang mengalahkan ekspresi sang 'pantomimer'.

Kagum, senang dan menikmati, itu yang bisa dirasakan ditengah macetnya jalan saat mengendarai motor melewati jalan perempatan sudut Laksda Adi Sucipto.

Kekhasan yang ditampilkan sungguh membuatku tidak jenuh, dan malah beberapa pengedara lain kemudian mengambil langkah cepat, meminggirkan kendaraan dan memvideokan aktivitas para 'seniman jalanan' ini.

Tampil memukau dan sukarela dengan apa yang didapatkan. 'Kepuasan' dengan kebebasan berekspresi, tampil di ruang publik, dilihat orang lain, adalah bagian yang memang dicari oleh para seniman yang menampilkan karyanya.

Yogyakarta, memang merupakan salah satu kota yang sibuk dengan berbagai aktivitas masyarakatnya, tak ketinggalan aktivitas para wisatawan yang sengaja menikmati jalanannya, ataupun ruang publik yang selalu penuh sesak, terutama di hari akhir minggu. Kita akan menemukan berbagai sudut kota dipenuhi dengan wisatawan berada di jalanan kota Yogyakarta.

Pun tak ketinggalan para 'content creator' yang turut serta meramaikan kota ini. Mulai dari memotret aktivitas komunitas skateboard dan scooter Yogyakarta, keramaian warung kopi klothok, berbagai street fashion style yang dikenakan para wisatawan hingga keunikan bangunan kota Yogyakarta sebagai kota budaya di jalan Malioboro dan sekitarnya.

Jika melihat lebih jauh, tak hanya Yogyakarta dengan fenomena yang sama. Baru-baru ini, jika kita simak media, pun ramai dengan pemberitaan yang cukup viral oleh 'Citayam Fashion Week'nya anak-anak muda SCBD (Sekitar Citayam, Bekasi (Bojong Gede), Depok).

Saking viralnya, beberapa pengamat fashion, membandingkannya dengan Harajuku style di Jepang dan La Sape di Afrika. Adu gaya kekinian, dengan menampilkan identitas sebagai 'anak muda jaman now' mampu mendobrak 'kelas sosial' yang selama ini hanya dimiliki oleh kalangan 'strata ekonomi kelas elite', melalui jalur utama jalan Sudirman Central Business District (SCBD).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun