Mohon tunggu...
Nopian Teguh Susyanto
Nopian Teguh Susyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Janji Untuk Sebuah Kehormatan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menertawakan Keputusan Komisi Disiplin PSSI Soal Ricuh Supporter di Laga Arema vs Persib

20 April 2018   10:01 Diperbarui: 20 April 2018   10:14 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laga Arema vs Persib di hari Minggu (15/04) kemarin berjalan panas, bukan hanya di dalam lapangan juga di tribun penonton. Potensi kerusuhan supporter sangat besar melihat rentetan hasil minor dari Arema yang belum meraih kemenangan dan menjadi juru kunci di klasemen sementara. Dan akhirnya prasangka buruk tersebut mulai terbukti setelah gol kedua Persib di menit 77 oleh Ezechiel N'Doussel, sampai akhirnya benar-benar pecah saat Dedik Setiawan dikartu merah setelah melakukan sikutan kepada pemain Persib di depan mata wasit.

Setelah sebelumnya hanya melempar botol, sendal dan sepatu ke arah lapangan, akhirnya supporter Arema "melemparkan" dirinya sendiri masuk ke lapangan untuk melakukan pitch invasion saat laga memasuki menit terakhir tambahan waktu. 

Semua official dan pemain khususnya pemain Persib langsung berlari ke pinggir lapangan dan masuk ke ruang ganti pemain untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Namun sayangnya, pelatih Persib, Mario Gomes yang masuk terakhir ke ruang ganti pemain mendapatkan luka di dahinya setelah terkena lemparan dari tribun penonton. Wow, memalukan sekali kalian Aremania. Seharusnya kalaupun kalian kecewa dengan rentetan hasil minor Arema ya lampiaskan saja kepada pemain dan pelatih kalian sendiri, bukan ke tim lawan.

Setelah kejadian memalukan tersebut, publik sepakbola nasional mencoba memperkirakan hukuman apa yang layak untuk Arema. Ada yang memperkirakan Arema akan dihukum kekalahan Walk Out karena laga selesai sebelum wasit meniup peluitnya, pengurangan poin, denda yang besar, bahkan sampai laga tanpa penonton. Bukan hal yang berlebihan jika publik berpikiran seperti itu, karena memang apa yang dilakukan supporter Arema bisa dikatakan sebagai kerusuhan yang cukup besar.

Rasa penasaran publik-pun terjawab hari Kamis ini, dua buah surat keputusan dari Komisi Disiplin PSSI bernomor 022/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018 dan 023/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018 terbit. Apa isi dari kedua surat tersebut? Arema HANYA dikenakan denda Rp 300.000.000 dan penutupan tribun timur dalam 2 laga kandang kedepan. 

Sebuah keputusan yang membuat saya TERTAWA membacanya, pelemparan kepada pemain, pitch invasion yang membuat laga selesai sebelum waktunya, penyerangan kepada pelatih tim lawan, dan kebodohan-kebodohan lain dari Panitia Pelaksana yang membuat klub tamu tidak nyaman hanya disanksi seperti itu? Tidak ada pengurangan point, tidak ada hukuman denda yang fantastis, tidak ada hukuman laga tanpa penonton yang selama ini diprediksikan oleh publik.

Sanksi 300 juta dan 2 laga pengosongan tribun timur adalah LELUCON, LELUCON yang membuat Komisi Disiplin PSSI terlihat tanpa wibawa saat ini. Saat mereka berani sangat tegas memberi hukuman kepada klub lain yang supporternya melakukan pelemparan 2-3 botol ke lapangan, di lain sisi mereka SANGAT LEMAH saat menghadapi kenyataan ada supporter yang melempar puluhan botol, sendal, sepatu, bahkan sampai melakukan pitch invasion dan penyerangan kepada tim lawan. 

Sanksi pengosongan tribun timur pun sama sekali tidak tegas. Pelatih Persib yang sepanjang laga selalu berada di sisi bagian barat lapangan bagaimana mungkin bisa terkena lemparan supporter dari tribun timur? Padahal jarak tribun timur ke tribun barat itu sekitar 100 m. 

Belum lagi banyaknya foto yang beredar di media saat pemain Persib mendapatkan kekerasan verbal dari supporter Arema yang berada di tribun barat saat akan masuk ke ruang ganti pemain, apakah layak hanya supporter di tribun timur yang disalahkan dan diberi sanksi?

Dengan bukti-bukti dari tayangan langsung yang ditonton oleh publik sepakbola nasional-pun kalian hanya bisa memberikan sanksi seperti ini. Saya jadi khawatir jika kelakuan seperti supporter Arema tersebut terjadi saat pertandingan tidak Live di TV, misalnya saat pertandingan kandang Perseru Serui yang tidak pernah ditayangkan TV, apakah kalian akan memberi sanksi seperti ini juga? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun