Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki Berkaca Mata

27 Maret 2020   09:35 Diperbarui: 27 Maret 2020   10:57 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku pura-pura membuka halaman lain ketika sepasang mata lelaki di balik kaca mata tiba-tiba menengadahkan wajahnya dan tatapan matanya sejurus menatap diriku yang sudah memilih tempat duduk agak di sudut.

Sengaja aku selalu memilih tempat duduk yang agak di sudut agar dia tidak tahu kalau aku selalu memeperhatikan dirinya yang selalu asik dengan buku yang ada di tangannya.

Ah aku benar-benar mengagumi lelaki berkaca mata yang entah siapa namanya dan hampir sebulan ini aku hanya berani menatapnya dari tempat duduk ujung yang lebih dekat dengan balkon menghadap taman.

Setiap Jumat sore sehabis pulang kerja aku memang suka melepas penat kerja di sini, sebuah perpustakaan umum di pinggir kota yang tertata dengan sangat rapi susunan beraneka ragam buku, fasilitas wi-fi, ada sebuah cafe kecil yang menyediakan minuman dan cemilan bila pembacanya lapar dan juga kedai kopi kecil dimana kita bisa pesan kopi panas.

Aku langsung jatuh cinta sejak pertama kali menginjakan tempat ini, rasanya aku seperti mengulang saat-saat sekolah dimana perpustakaan selalu menjadi tempat favoritku untuk melampiaskan segala kegemaran membaca.

Kedatangan kamu tiba-tiba mengusik aku, di suatu sore aku tengah menyecap kopi panas yang mengepul di tanganku tengah aku baca Selingkuh karangan Paulo Coelho. Kamu datang dengan santai masih resmi dengan kemeja eksekutif dan celana hitam licin dan rapi, sepatu kerja hitam. Hmmm kamu seperti tokoh Superman jadul yang tampan tapi aku suka, klasik soalnya.

Aku langsung menutup wajahku agar tidak tampak oleh kamu dan aku bisa leluasa terus menatap kamu sampai-sampai novel penulis favoritku hanya sebagai penutup wajah agar aku tidak ketahuan tengah mengagumi dirimu yang sangat tampan.

Hampir dua jam dan kamu sangat menikmati sebuah buku yang sepertinya membuat kamu larut di dalamnya. Dan tiba-tiba kamu lepas kaca matamu lalu sejenak kamu nikmati coklat hangat yang sepertinya mulai mendingin karena kamu biarkan dengan keasikanmu.

Sesaat sepertinya kamu mentapaku, tapi aku yakintanpa kaca mata mana bisa kamu melihat aku jelas. Dan aku memilih untuk kembali membaca tulisan sang author Paulo Coelho.

Aku berharap Jumat depan bisa menikmati wajah tampan berkaca mata ... kalau boleh jujur kamu sangat tampan tanpa kaca mata yang menghalanagi kedua mata elangmu. Tapi sepertinya kaca mata kamu cukup tebal karena kamu memang kutu buku.

Sepertinya Tuhan mendengar doaku kamu muncul lagi masih dengan tampilan yang sama kemeja eksekutif kali ini biru dongker dan celana hitam licin, tetap klasik. But you so handsome!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun