Mohon tunggu...
Non Syafriafdi
Non Syafriafdi Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan, Kepala Sekolah, Dosen

Dr. Non Syafriafdi, S.Pd., M.Pd

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Covid-19 dan Orang Tua Hebat

25 Juli 2020   06:52 Diperbarui: 25 Juli 2020   07:13 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dr. Non Syafriafdi, S.Pd.,M.Pd

Kepala SDN 010 Tembilahan Hulu & Dosen STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Adanya pandemi covid 19 ini memang sudah menimbulkan berbagai pergeseran dan perubahan dalam berbagai sektor. Satu diantaranya adalah sektor pendidikan khususnya pembelajaran.  Hal ini ditandai dengan adanya pembelajaran yang biasanya dilangsungkan secara tatap muka di satuan pendidikan maka saat ini pola pembelajarannya beralih kepada daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan).

Dengan adanya perubahan pola pembelajaran seperti ini, mau tidak mau, suka tidak suka agar pembelajaran tersebut bisa juga berlangsung secara efektif dan efesien tentu saja perlu didukung  oleh berbagai pihak satu diantaranya adalah orang tua.

Kedudukan orang tua dalam pembelajaran selama ini tentu saja juga sangat diperlukan dan dituntut, tetapi dengan adanya pandemi covid 19 saat ini maka keterlibatan dan dukungan orang tua tentu saja dituntut lebih ekstra lagi. Kenapa tidak? Karena dengan dirumahkannya anak saat ini akibat belum dibolehkannya pembelajaran secara tatap muka di sebagian besar satuan pendidikan di Negara ini, maka keberadaan anak tentu saja intensitasnya berada di rumah saat ini tentu  semakin lebih banyak.

Karena itulah posisi dan kedudukan serta peran dan tanggungjawab orang tua dituntut lebih baik lagi, agar pembelajaran anak juga dapat berlangsung dengan baik dan lancar.

Dengan pembelajaran pola daring dan luring tersebut, orang tua dituntut untuk bisa memantau dan mendampingi anak dalam pembelajaran. Orang tua tentu harus mampu membagi waktu dan menyesuaikan dengan kondisi pekerjaannya dalam membimbing, memotivasi dan memfasilitasi pembelajaran anak.

Anak tentu saja tidak hanya dibiarkan sendiri, tanpa keterlibatan orang tua. Apatah lagi dengan memanfaatkan teknologi, tentu saja pemberian pemahaman dan pengertian akan dampak teknologi juga harus dibekali kepada anak, walaupun tentu saja juga guru juga menyampaikan hal tersebut di sekolah atau satuan pendidikan lainnya. Karena teknologi itu sesungguhnya memiliki dua sisi penilaian, yakni bisa bernilai positif dan juga bisa bernilai negatif.

Teknologi akan bernilai positif jika user atau penggunanya betul-betul orang yang bermental positif. Maka keberadaan teknologi itu akan dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi dirinya, mengasah pengetahuan, menambah wawasan, meningkatkan keterampilan dan lain sebagainya. Tetapi ketika usernya  atau penggunanya bermental negatif, maka keberadaan teknologi itu bagi dirinya isinya adalah hal negatif saja, seperti pornografi, kekerasan dan lain sebagainya. Apatah lagi ini bagi anak yang dalam tahap pembelajaran maka tentu saja pemberian pemahaman ini tentu sangat diperlukan agar keberadaan teknologi tersebut bisa dimaknai dalam artian positif bukan sebaliknya negatif.

Orang tua hebat tentu saja tidak akan mengingikan dengan adanya pola pembelajaran sekarang ini akan semakin menjauhkan anak dari nilai-nilai positif dan spiritual, tetapi harus semakin mendekatkan mereka dengan nilai-nilai positif dan spiritual. Jika ini dapat diberikan kepada anak, tentu saja pembelajaran akan berlangsung dengan baik.

Intinya adalah orang tua dengan guru harus saling bahu membahu, harus saling bersinergi bukan saling menyalahkan satu dengan lainnya. Jika ada hal yang perlu didiskusikan dengan guru maka orang tua bisa menyampaikan kepada guru, dan sebaliknya guru jika ada yang ingin disampaikan juga bisa berkomunikasi dengan orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun