Mohon tunggu...
A.Mujib
A.Mujib Mohon Tunggu... -

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN MALIKI MALANG"13

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Pemuda dalam Memaknai 20 Mei Harkitnas

23 Mei 2016   01:21 Diperbarui: 3 Juni 2016   11:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

20 Mei  merupakan hari dimana rakyat indonesia memperingati "hari kebangkitan Nasional". Hari itu ditandai dengan berdirinya salah satu organisasi yang bergerak dalam berbagai bidang ekonomi, sosial, dan budaya yang bernama BUDI OETOMO. yang berdiri pada 20 mei 1908. Tidak hanya itu moment 20 mei merupakan moment bangkitnya persatuan rakyat indonesia. 

Sebagai bentuk refleksi hari ini,  hari kebangkitan Nasional yang seyogyanya membangkitkan kembali semangat Nasionalisme bangsa ini terutama dikalangan pemudanya, Pemuda yang hari ini mulai dipertanyakan eksistensinya sebagai penerus perjuangan dari sang founding father. Hari ini, banyak sekali kalangan-kalangan pemuda yang mulai melupakan sejarah perjuangan bangsanya. Sifat Apatis dan tak mau tau yang semakin mendarah daging sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Pemuda yang dikenal sebagai agen perubahan, sudah dipertanyakan. 

Mengutip Syair seorang Pujangga Arab "sesungguhnya dalam genggaman pemuda itu tergenggam arah suatu bangsa dan dalam derap langkah mereka bergantung mati hidupnya suatu umat", 

Kunci kemajuan suatu negara berada dalam tangan seorang pemuda, nasib suatu umat bergantung Pemudanya, jika generasi muda telah dirusak sejak usia dini, seperti apa nasib bangsanya kedepan.

Adakah kebangkitan Nasional ini telah menyadarkan kita para pemuda? Kontribusi apa yang telah kita berikan untuk ibu pertiwi? Kebanggaan apa yang telah kita berikan untuk ibu pertiwi?.  Masih adakah semangat persatuan dikalangan pemuda bangsa ini?. 

Evaluasi dan sadar diri mungkin itu yang bisa kita lakukan hari ini sebagai salah satu yang katanya kaum intelektual.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun