Terusan Kra: Dampak Besar hingga ke Kecamatan di Indonesia
Wacana pembangunan Terusan Kra di Thailand kembali mencuat dan menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia. Jika kanal ini benar-benar dibangun, dampaknya tidak hanya terasa di skala internasional tetapi juga hingga tingkat kecamatan-kecamatan di Indonesia, terutama di daerah pesisir yang bergantung pada jalur perdagangan laut.
Apa Itu Terusan Kra?
Terusan Kra adalah proyek kanal yang diusulkan untuk dibangun di Tanah Genting Kra, Thailand, yang akan menghubungkan Laut Andaman (Samudra Hindia) dengan Teluk Thailand (Samudra Pasifik). Jika terwujud, kanal ini akan menjadi jalur alternatif bagi kapal-kapal yang selama ini melewati Selat Malaka.
Saat ini, Selat Malaka merupakan jalur perdagangan laut tersibuk di dunia, menghubungkan Asia, Timur Tengah, dan Eropa. Sekitar 80% impor minyak Cina dan ribuan kapal dagang melewati jalur ini setiap tahunnya.
Dampak Terusan Kra terhadap Indonesia
1. Menurunnya Aktivitas Pelabuhan di Indonesia
Jika Terusan Kra dibangun, kapal-kapal yang biasa melewati Selat Malaka akan langsung melintasi kanal di Thailand. Akibatnya, pelabuhan di Batam, Medan (Belawan), Dumai, dan sekitarnya bisa mengalami penurunan aktivitas, yang berdampak langsung pada ekonomi daerah tersebut.
Di tingkat kecamatan, dampaknya bisa terasa di berbagai sektor: