Mohon tunggu...
Nola CyntiaPradina
Nola CyntiaPradina Mohon Tunggu... Mahasiswa PG PAUD FKIP UAD

Saya memiliki hobi melukis dan berkeinginan ingin menjadi tenaga pendidik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Keyakinan Ke Tindakan: Menggali MKCH Muhammadiyah

19 Mei 2025   19:30 Diperbarui: 19 Mei 2025   19:34 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap individu maupun organisasi membutuhkan pedoman hidup yang dapat digunakan untuk menata dan menjalani kehidupan. Pedoman ini tidak hanya menjelaskan keyakinan, tetapi juga memberikan tujuan dan cita-cita. Pedoman sangat penting dalam keagamaan, terutama islam, agar orang-orang tidak sekedar beribadah secara ritual, tetapi juga berfungsi dalam kehidupan sosial. Kehidupan sosial tentu menuntut untuk hidup secara terarah karena segala hal yang akan dituju akan berimbas bagi lingkungan sekitarnya.

Sebagai salah satu organisasi islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, menggunakan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH) sebagai landasan ideologis dan spiritual untuk perjuangannya. Dokumen ini mencakup pokok-pokok keyakinan keislaman serta garis besar cita-cita hidup yang ingin dicapai Muhammadiyah. MKCH tidak hanya berlaku bagi orang Muhammadiyah, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi semua umat islam untuk menghayati nilai-nilai islam yang bebas, murni, dan menyeluruh.

MKCH lahir karena kebutuhan mendasar untuk mendefinisikan ideologi Muhammadiyah dan perjuangannya ditengah tantangan sosial-keagamaan dan perubahan zaman. Dokumen ini disahkan pada Tanwir Muhammadiyah di Ponorogo pada tahun 1969. Pada tahun itu, Indonesia mengalami pergeseran ideologis dan sosial yang signifikan, mulai dari paham sekuler-materialistik hingga paham yang bertentangan dengan ajaran islam. Muhammadiyah, sebagai gerakan islam yang berorientasi pada tajdid (pembaruan), merasa perlu membuat pedoman resmi yang menjelaskan dasar keyakinannya. Pedoman ini juga harus menetapkan arah perjuangan dan cita-cita hidup umat islam menurut perspektif  Muhammadiyah. MKCH hadir sebagai jawaban, memberikan pedoman untuk warga Muhammadiyah dalam memahami islam, menjalani hidup, dan membangun masyarakat yang sesuai dengan aturan Ilahi.

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH) memuat dasar-dasar keimanan yang menjadi fondasi pemikiran dan gerakan Muhammadiyah. Islam dipandang sebagai agama yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta bersifat menyeluruh (kaffah), yang mencakup seluruh aspek kehidupan, baik secara individu maupun sosial. Inti dari ajaran islam menurut MKCH adalah tauhid, yaitu keyakinan dan keesaan Allah yang tidak hanya diucapkan secara lisan, tetapi harus tercermin dalam tindakan sehari-hari. Hal ini meliputi upaya membersihkan diri dari segala bentuk kesyirikan, serta menegakkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab dalam kehidupan.

Selain itu, MKCH menegaskan posisi manusia sebagai hamba Allah sekaligus khalifah di muka bumi yang memiliki amanah untuk memakmurkan dan menjaga kehidupan sesuai dengan kehendak-Nya. Kesadaran akan adanya hari akhir dan kehidupan setelah mati menjadi motivasi penting agar setiap individu hidup secara bertanggung jawab dan berbuat baik di dunia. Dengan keyakinan ini, MKCH membentuk pribadi muslim yang tidak hanya beriman secara teoritis, tetapi juga aktif dan produktif dalam membangun kehidupan yang lebih baik sebagai bekal menuju kehidupan akhirat. Dengan demikian, keyakinan yang terkandung dalam MKCH bersifat aplikatif dan menjadi pedoman hidup yang holistik bagi setiap anggota Muhammadiyah.

Setelah menegaskan landasan keyakinan, MKCH merumuskan visi praktis yang menjadi arah gerakan Muhammadiyah. Salah satu cita-cita utamanya adalah mewujudkan “Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya”, yaitu kondisi sosial dimana niali tauhid, keadilan, dan kemakmuran benar-benar terwujud. Hal ini diukur dari terpenuhinya hak dasar manusia serta tegaknya kejujuran dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, MKCH menekankan pentingnya amar ma’ruf munkar serta tajdid, dimana setiap muslim didorong untuk aktif menyeru kebaikan, mencegah kemungkaran, dan terus memperbarui cara berpikir dan bertindak agar ajaran islam selalu relevan dengan perkembangan zaman.

Visi Muhammadiyah juga sangat menekankan pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai instrumen utama kemajuan umat. Berdasarkan itu, Muhammadiyah mendirikan berbagai sekolah, pesantren modern, dan perguruan tinggi sebagai sarana pembinaan intelektual. Tidak kalah penting, aspek kesehatan dan kesejahteraan sosial juga mendapat perhatian serius dengan berdirinya rumah sakit, klinik, panti asuhan, dan lembaga penanggulangan bencana dibawah naungan Muhammadiyah. Lebih jauh, warga Muhammadiyah diajak untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan menjalin kerja sama lintas agama demi mewujudkan kedamaian dunia. Kelima pokok ini menyatukan dimensi ibadah, intelektual, sosial, dan kemanusiaan global dalam satu agenda aksi yang terus bergerak maju.

Pada tingkat pribadi, MKCH menanamkan kesadaran tauhid yang menumbuhkan integritas, mendorong etos belajar tinggi, dan menumbuhkan optimisme bahwa usaha duniawi bernilai ibadah dan mendapat balasan ukhrawi. Pada tingkat sosial, MKCH mendorong kepedulian kepada kelompok yang rentan, menjadi kompas etika di ranah publik, dan memperkuat solidaritas kebangsaan dan persaudaraan kemanusiaan universal. Dengan demikian, orang Muhammadiyah diharapkan untuk tampil sebagai muslim yang taat ritual, cerdas, dan peduli sosial, yang merupakan kombinasi yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Sebagai penutup, dapat ditegaskan kembali bahwa seluruh pembahasan mengenai lahirnya, ruh, dan gerak MKCH bermuara pada satu hal yaitu menjadi tauhid bukan sekedar teori teoritis, melainkan fondasi praksis yang menata diri, masyarakat, dan peradaban. MKCH menautkan nilai spiritual dengan aksi, mengajak setiap warga Muhammadiyah dan siapapun yang terinspirasi untuk berpikir maju, beramal nyata, serta terus memperbarui cara-cara dakwah agar islam selalu hadir sebagai solusi atas tantangan zaman. Dengan menghidupkan semangat amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, MKCH memandu lahirnya pribadi muslim yang saleh, cendekia, serta peduli terhadap sesama sehingga mampu mencerminkan profil yang dibutuhkan Indonesia untuk menatap masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun