Mohon tunggu...
Nofita hidayati
Nofita hidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Madura

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesenian Hadrah di Pamekasan

19 Januari 2022   14:00 Diperbarui: 19 Januari 2022   14:04 2781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesenian Hadrah di Pamekasan

Pamekasan merupakan salah satu wilayah yang memiliki banyak tradisi dan kebudayaan, sehingga memiliki kebudayaan yang beranekaragam. Salah satu Keanekaragaman kebudayaan yang ada di Pamekasan tidak terlepas dari adanya kesenian, salah satunya kesenian Hadrah atau dikenal dengan Terbang. Kesenian Hadrah merupakan satu diantara kesenian tradisional di daerah Pamekasan yang masih melekat sampai sekarang, dimana Hadrah ini dilaksanakan secara berkelompok.


Hadrah merupakan kensenian islam yang di dalamnya berisi shalawat kepada Nabi Muhammad saw. Kesenian Hadrah tersebut tidak hanya terdapat disatu  daerah saja namun, terdapat diberbagai daerah.kesenian ini juga dinilai mampu menyatukan masyarakat dalam hal keagamaan dimana pada kesenian ini masyarakat yang hadir atau berada tengah-tengah kegiatan ini dapat melakukan ritual keislaman yaitu dengan berswalawat bersama. Terbang atau Hadrah ini merupakan nyanyian islami atau shalawatan yang diiringi dengan permainan beberapa alat musik. Kesenian hadrah ini berawal dari alat musik rabana, katepong, gendang, tamboring, beduk dll. Tetapi, dengan seiringnya waktu pada zaman  sekarang alat musik yang digunakan kini bertambah seperti gitar, piano, penari, kerincing dll. Selain itu, tidak hanya dari segi alat musik pada kesenian ini ada hal penting yang harus di perhatikan yaitu kostum. Kostum pda kesenian ini sangat berpengaruh terhadap penampilan saat pementas berada di depan penonton, Biasanya kostum yang digunakan yaitu pakaian bermotif koko untuk penabuh pria dan syar’i untuk penabuh wanita. Dalam setiap penampilan kostum harus senada sesuai dengan kesepakatan bersama.
 

Musik Terbang atau Hadrah termasuk permainan musik terbang yang sederhana, karena untuk memainkan alat ini pemain hanya perlu memukul sebuah rebana dan pemain mengikuti musik maupun syair atau lagunya. Sedangkan dalam penyampaian lagu-lagu terbang hadrah ini bervariasi seperti menggunakan bahasa arab, bahasa Indonesia, dan bahasa Madura ( bagi orang Madura) serta bahasa jawa.
Hadrah atau Terbang  ini juga sudah banyak dilakukan masyarakat Islam untuk   menghibur dan mengabadikan hadrah yg sudah dari dulu di terapkan agar tidak punah atau hilang begitu saja . Variasi pukulan Hadrah sangatlah kaya, Hadrah cocok dimainkan oleh siapapun untuk mengiringi nyanyian sholawat yang bertemakan pesan-pesan agama dan juga pesan-pesan sosial budaya. Lantunan atau nyanyian sholawat itu bukan hanya sekedar sholawatan, tetapi membaca khatam Syaraful anam dan Diwanul Hadrah.

Dalam kekompakan irama musik serta lagunya mampu menentramkan hati dan mendamaikan jiwa karena Hadrah merupakan pengungkapan rasa cinta kita terhadap Allah swt dan Rasullullah saw. Selain itu, dengan berkembangnya digital terbang Hadrah bisa juga dijadikan sebagai hiburan untuk masyarakat mengingat keberadaan teknologi yang semakin canggih di era seperti sekarang masyarakat yang ingin mendengarkan hadrah bisa membeli sebuah kaset dan vcd. Adapun terdapat nilai-nilai yang terkandung di dalam kesenian Hadrah, antara lain nilai keindahan, moral dan religius.

Nilai keindahan dari kesenian hadrah dapat dilihat dari syair lagu yang dilantunkan dan dapat dilihat dari pukulun pada rebana yang dimainkan. Dalam kesenian hadrah ini yang menggunakan syair atau lagu yang tidak luput dari agamis atau islamiah yang memiliki makna yang luar biasa.
Selain itu,nilai moral yang terkandung dalam hadrah bertujuan untuk memberikan pengajaran kepada manusia agar mengenal dan menerapkan nilai-nilai etika dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Kesenian hadrah ini biasanya di laksanakan pada acara Maulid Nabi Muhammad saw. Selain itu bisa di laksanakan pada acara pernikahan, Tasyakuran kelahiran anak, dan pengajian. Selain itu kesenian hadrah ini dapat di gelar di setiap acara hari besar islam yang lain.

Tidak hanya itu, kesenian Hadrah juga bisa dijadikan sebagai sarana dakwah, yang menyampaikan pesan untuk mengajak masyarakat untuk berperilaku sesuai ajaran agama. Dan juga, kesenian Hadrah bisa di jadikan sebagai sarana pendidikan dan sebagai sarana ekonomi, karena untuk menambah penghasilan pemain Hadrah.

Nilai  religius  dapat dilihat  dari  gerakan dan syair lagu yang di lantunkan dalam kesenian Hadrah ini. Pada  dasarnya  dalam  segala  kegiatan  yang dilakukan  oleh  manusia  hendaknya  selalu berhubungan  dengan Tuhan.  Dalam  kesenian ini  wujud  nilai  religus  meliputi  taqwa, menyembah dan bersyukur kepada Allah SWT. Dan melaksanakan perintah Allah SWT. dan menjauhi larangan Allah SWT.

Kesenian Hadrah ini dapat membawa dampak positif bagi anak-anak penerus bangsa untuk memperdalam ilmu agama dan membumikan shalawat serta menuntun pada kebaikan. Sehingga dengan membuminya sholawat bisa mengurangi tontonan yang kurang bermanfaat bagi anak-anak.
Selain itu, dampak positif dari seni Hadrah dapat memperlancar peredaran darah karena para pemain memainkannya dengan cara memukul dengan tangan kosong. Sedangkan Dampak negatif dari seni Hadrah Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal terutama kesenian Hadrah sekarang ini masih terbilang minim.
           

Mengetahui dampak negatif dari kesenian Hadrah, kita sebagai masyarakat harus memiliki kesadaran dan memiliki kewajiban untuk melestarikan budaya lokal salah satunya yaitu kesenian Hadrah.  Melestarikan atau mengembangkan kesenian Hadrah merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kita. Dalam melestarikan kesenian Hadrah ini kita sebagai masyarakat harus memahami budaya diri sendiri. Dengan kita memahami budaya diri sendiri, kita bisa melestarikan dengan baik dan benar. Selain itu, bisa juga memperkenalkan budaya yang ada di daerah kita masing- masing kepada daerah lain.
           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun