Mohon tunggu...
Nofika Shafira
Nofika Shafira Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

7 Permainan yang Dapat Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini

26 November 2020   21:41 Diperbarui: 26 November 2020   22:06 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Belajar melalui outbond merupakan suatu hal yang paling digemari. Tak hanya bagi kita bagi anak usia dini pun pembelajaran oubond tetap menjadi metode pembelajaran yang paling menarik perhatian anak dan tak terlupakan para ibu-ibu yang setiap harinya menunggui anak didepan kelas saat belajar disekolah saat itupun dapat merasakan menunggui anak saat belajar tapi saat ini beda situasi yaitu dengan berlibur yang mungkin juga dapat menghibur dan mengurangi beban-beban yang ada difikiran mereka hehe

Pada saat tersebar berita belajar melalui outbond tersebut para ibu-ibu mulai asyik dengan pembahasannya yang mengenai bekal makanan, baju dan apalah semua itu yang menurutnya penting untuk dibawa, namun mereka semua mungkin lupa bahwa satu bekal yang sangat penting untuk dibawa dari bekal-bekal lainnya yakni mempersiapkan media-media bagi anak untuk mengembangkan kreativitasnya saat melakukan kegiatan tersebut.

Hari yang di nanti-nanti itupun datang dengan sangat senang hati semua melakukan perjalanan yang lumayan agak jauh mungkin sekitar 2 jaman dari sekolah. Dengan mengendarai kereta Tayo (sebutan kereta dirumahku, kereta yang di sewa untuk pergi ke wisata-wisata tertentu di daerahku).  

Anak-anak pun bernyanyi supaya mereka tidak merasakan perjalanan yang terasa lumayan jauh itu. Sempat kuterfikir apakah mereka bener-bener telah mengetahui apa yang sebenernya akan mereka lakukan?  apa yang mereka tahu mereka hanya bermain-main seperti bermain yang biasanya mereka lakukan dirumah? Tapi ah sudahlah pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari otakku tersebut menurutku hanya mengganggu keceriaanku saja yang akan membimbing anak-anak supaya tetap ceria dan bahagia.

"guru TK harus memiliki kreativitas"

Mengingat  Titin Faridatun Nisa dan Yulias Wulani Fajar dalam sebuah jurnalnya yang berjudul "Strategi Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini" mereka menuturkan bahwa tingkat kreativitas seorang guru memiliki pengaruh yang sangat signifikan bagi perkembangan kreativitas anak. 

Dengan kekreativitasan yang dimiliki oleh guru dapat dimanfaatkannya dengan cara memberi contoh kepada murid-muridnya dalam berbagai kegiatan. Kreativitas yang dimiliki oleh guru merupakan sumber peluang bagi anak didik dalam pengembangan kreativitas mereka. Dan sebaliknya, apabila seorang guru TK tidak memiliki kreativitas justru bisa juga dapat mematikan kreativitas anak didik.

 Sesampai di lokasi semuanya langsung ditujukan pada sebuah gazebo yang lumayan cukup muat untuk ditempati rombongan kita semua. Kita bersiap-siap untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan kreativitas anak usia dini, adapun kegiatan-kegiatan tersebut yaitu;

1. Anak-anak akan dikenalkan dengan sebuah lilin yang awalnya menyala, namun ketika lilin menyala tersebutu ditutup oleh gelas lilin tersebut langsung padam karena tidak ada udara. Dari sini  anak akan belajar mengenai hukum sebab-akibat. Pembelajaran seperti inilah yang disebut dengan kooperatif.

2. Selanjutnya anak akan dibawa ke lapangan lalu ibu guru membawakan balon, ibu guru menghimbau agar anak melepas genggamannya pada balon tersebut ketika telah diperintahkan untuk melepasnya, ketika telah diperintah untuk melepaskan genggamannya balon-balon itupun terbang lepas keudara terbawa angin. Dari sini anak mengetahui sesuatu yang ringan akan dapat terbawa terbang oleh angin

3.Permainan yang dapat mengembangkan kreativitas anak yang ketiga yaitu dengan cara bermain balok kayu, balok kayu yang berbentuk geometri disusun dan digabungkan hingga membentuk bangun-bangun yang dikehendaki oleh anak. Permainan ini sering disebut dengan permainan konstruktif dimana anak secara aktif membangun sesuatu dengan menggunakan bahan atau material yang sudah tersedia dengan pengetahuan yang telah mereka miliki.

4.Selanjutnya anak dibawa ke kolam renang anak disuruh mengamati setiap orang yang melompat kedalam kolam renang. Ketika orang itu meloncat ke kolam renang maka sebagian airpun akan muncrat ke atas. Dari sini anak dapat mengamati bahwa benda berat yang dijatuhkan ke dalam air akan mengakibatkan air naik ke atas.

5.Setelah dari kolam renang anak dibawa ke wahana-wahana bermain misalnya ke wahana padang pasir. Disana anak disuguhkan media-media untuk membuat bentuk apapun dari pasir tersebut sesuai dengan kekreativitas mereka masing-masing.

Selanjutnya anak diberi waktu untuk sekedar meredakan rasa lapar dengan memakan bekal makanan yang telah dibawakan oleh ibu dari rumah.  Semua anggota group berjalan menuju gazebo terdekat dan makan bersama.

Dari setiap gerak-gerik anak yang bermain tadi tatapan mataku terfokus pada santi. Sepertinya dia lumayan tidak nyaman dengan kegiatan ini. dari awal kegiatan dia hanya berdiam diri tidak menunjukkan ekspresi apapun yang ia miliki, ia hanya diam dan menutup rapat bibirnya seperti enggan untuk berkata. Akupun menghampirinya dan menanyainya tentang permainan yang dilakukan tadi.

"hay santi makan yang banyak biar lebih semangat lagi mainnya" ujarku.

"bunda katanya mau bermain mau jalan-jalan tapi kok mainnya di suruh-suruh kan katanya mau liburan" jawab santi

Dari sini aku berfikir bahwa menunjukkan dahulu apa yang akan dilakukan kepada anak adahal yang sangat penting mengenai mood anak yang gambar berubah-ubah. Mungkin dia merasa kecewa dia menganggap bahwa dia bisa bermain sepuasnya namun kenyataan memang kita sedang melakukan outbond belajar sambil melakukan eksperimen.

Namun setelah aku ingat-ingat kembali pihak pendidik sudah memberi himbauan kepada para ibu untuk mempersiapkan semuanya termasuk anaknya untuk mengikuti oubond belajar melalui eksperimen ini.  Mungkin dalam hal ini masing-masing orangtua mempunyai hal yang berbeda dalam penyampaiannya kepada anaknya. Dan kurasa disini mungkin orangtua santi yang sedikit keliru ketika mengajak santi.

Setelah semua selesai makan, dilanjutkan dengan bermain lembar bola.

6.Bermain lempar bola disini maksudnya adalah menghimbau anak untuk melemparkan bolanya pada objeknya. Dan jika lemparan tersebut masih meleset atau kurang tepat bisa di ulang lagi lemparannya hingga bola mengenai objek tersebut. Dari permainan ini mengandung pesan yakni jika kita mempunyai cita-cita atau harapan kita harus berusaha untuk menggapainya, jika kita meleset kita harus mampu bangun dan mencoba berusaha lagi hingga kita mampu meraih apa yang kita inginkan tersebut.

7.Sebagai permainan penutup disini disajikan dengan kegiatan menyiram bunga. Semua anak mendapat kesempatan untuk menyirami bunga. Dari sini anak mengetahui bahwa tanaman harus dirawat supaya mereka tidak mati.

Semua kegiatan pun sudah selesai, semua anak dibariskan untuk memasuki bis satu persatu dan berjalan pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun