Keputusan untuk menerima investasi asing selalu memiliki dua sisi. Di satu sisi, ini bisa membawa peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Namun, di sisi lain, tanpa regulasi yang kuat, kita bisa saja terjebak dalam ketergantungan yang sulit dihindari. Kita sudah melihat bagaimana beberapa negara kehilangan kendali atas aset-aset strategisnya karena terlalu mengandalkan modal asing.
Tony Blair adalah nama yang memiliki dampak global. Tetapi di Indonesia, ia bukan sekadar tokoh asing. Ia melambangkan sistem yang telah lama memengaruhi kebijakan ekonomi negara-negara berkembang. Jika kita tidak berhati-hati, kita bisa saja mengikuti pola yang sama, di mana infrastruktur utama, kebijakan ekonomi, dan bahkan keputusan strategis negara ini tidak lagi sepenuhnya berada di tangan kita.
Jadi, pertanyaannya adalah: apakah kita benar-benar sedang membangun masa depan yang lebih mandiri, atau justru sedang mengulangi kesalahan yang telah terjadi di banyak negara lain? Apakah kita mengendalikan arah investasi ini, atau kita hanya mengikuti arus tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya? Inilah saatnya bagi kita untuk berpikir lebih dalam dan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil benar-benar untuk kepentingan bangsa, bukan hanya keuntungan sesaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI