Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Tenaga Pendidik

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Dinamika Politik Indonesia: Perubahan Cepat Pasca-Deklarasi Anies Baswedan-Cak Imin

9 September 2023   07:50 Diperbarui: 9 September 2023   07:52 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan Capres dan Cawapres 2024, Anies-Cak Imin, Foto: Detiknews

Perubahan dinamika politik Indonesia belakangan ini mengalami perubahan sangat cepat. Semua berubah dalam sekejap setelah deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Kota Pahlawan, Surabaya. Perubahan ini mempengaruhi tatanan politik yang telah terjadi selama setahun belakangan.

Oh iya, mendadak PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) kemarin pindah dukungannya dari Prabowo Subianto ke Anies Baswedan. Ini agak mengagetkan sebenarnya, karena PKB memiliki ideologi yang berbeda dengan PKS (Partai Keadilan Sejahtera), partai yang mendukung Anies. 

Apakah Anda yakin kedua partai ini akan bertahan dalam satu koalisi yang sama. Ataukah kemungkinan besar PKS akan pindah merapat ke Prabowo, terutama karena Prabowo dan PKS memiliki hubungan yang kuat sejak Pilpres 2014.

Tindakan PKB ini juga dikuatkan dengan fakta bahwa PKS tidak hadir dalam acara deklarasi Anies dan Cak Imin di Surabaya. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksepakatan dalam koalisi mereka. 

Dalam beberapa waktu terakhir, ketegangan dalam koalisi ini sudah terlihat, terutama sejak Golkar dan PAN (Partai Amanat Nasional) masuk dalam barisan pendukung Prabowo. Cak Imin, yang biasanya menjadi pemegang kunci dalam koalisi, sekarang tersingkir perlahan-lahan.

Saya juga cukup terkejut ketika Cak Imin akhirnya menjadi calon wakil presiden Anies. Awalnya, saya tidak berpikir bahwa PKB akan bersama Anies, tetapi tampaknya tidak ada yang tidak mungkin bagi Cak Imin. 

Terutama karena ini terkait dengan mimpinya menjadi calon wakil presiden sejak lama. Ingatlah Pilpres 2019, Cak Imin sangat ingin menjadi calon wakil presiden Jokowi, meskipun akhirnya tidak terpilih. Ini mungkin alasan mengapa dia keluar dari koalisi pendukung Prabowo.

Bayangkan kalau Anda menjadi Cak Imin, apakah Anda juga akan keluar dari koalisi? Sebabnya kan Anda yang memulai, Anda yang berjuang, tetapi setelah itu Golkar dan PAN datang dan meminta jatah yang lebih besar dari Anda. 

Dan Prabowonya oke lagi, ya sudah, tidak ada jalan lain kecuali keluar. Saya kira PKB akan bergabung dengan PDI Perjuangan karena keduanya memiliki platform ideologi yang mirip. Namun, ternyata Cak Imin melakukan langkah yang tidak terduga dengan menjadi calon wakil presiden Anies dan Surya Paloh.

Momen Anies-Cak Imin-Surya Paloh Duduk Satu Meja di Lokasi Deklarasi (istimewa), Foto: Detikjabar
Momen Anies-Cak Imin-Surya Paloh Duduk Satu Meja di Lokasi Deklarasi (istimewa), Foto: Detikjabar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun