Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

5 Hal yang Dirindukan Anak Rantau dari Kota Bandar Lampung

25 April 2023   23:46 Diperbarui: 25 April 2023   23:48 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kehidupan memaksa kita untuk hijrah dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan jarak yang cukup jauh, tentunya ada hal-hal yang hilang dan menjadi kenangan serta ingatan untuk diulang kembali meski semua itu tidak akan pernah sama namun membekas dalam ingatan. Sama halnya ketika saya merantau ke Jakarta dan Bekasi. Mudik adalah momen yang paling ditunggu untuk bisa merasakan kembali segala suasana, makanan, handai taulan maupun tempat-tempat yang ingin dituju. 

Meski saat ini teknologi sudah sedemikian maju, ketika kita bisa terhubung ke banyak tempat maupun orang hanya dengan satu ketukan pada media dan gadget yang dimiliki meski dengan jarak yang sangat jauh namun tetap saja pertemuan secara langsung akan lebih mengobati rasa rindu. Makanan misalnya, meskipun kita bisa membeli Coto Makassar saat sedang berada di Jakarta, bolu meranti dari Medan saat kita sedang berada di Bekasi, namun tetap saja merasakan makanan daerah saat berada di tempatnya dapat melepaskan dahaga rindu yang selama ini dirasakan. Meski teknologi zoom meeting, video call maupun google meet dapat mempertemukan setiap orang di dunia maya secara langsung, juga tetap saja akan terasa berbeda ketika kita dapat bertemu secara langsung dengan orang yang ingin kita temui. 

Sejauh mana pun kita melangkah mencari penghidupan dan kehidupan, sejauh apa pun tempat kita merantau untuk memenuhi kebutuhan kita, Kampung halaman akan selalu menjadi tempat terindah untuk pulang, dan selalu dirindukan kala kita jauh. Paling tidak, setahun sekali kita pulang melepas kerinduan itu melalui momen hari raya lebaran ataupun tahun baru misalnya.

Ketika saya merantau ke Bekasi selama kurang lebih 20 tahun, sebagai orang asli Lampung meskipun bukan bersuku asli Lampung, selalu ada hal-hal yang membuat saya rindu untuk selalu pulang dan menikmati suasana yang selalu membuat saya ingin kembali. Apa sajakah itu? Yuk disimak....mungkin akan sama dengan kalian yang juga merantau jauh dari Kota Bandar Lampung, Lampung. 

1. Suasana Rumah dan kehangatan keluarga

Ketika hujan membasahi bumi, bau harum kebun kopi akan naik ke permukaan bumi menembus jendela rumah dan tercium dengan wanginya. Dahulu saat masih dikampung halaman, aroma ini merupakan suatu hal yang biasa dan tidak ada yang istimewa.  Ketika merantau ke kota besar, momen seperti ini seperti menyeruak dan sangat dirindukan. 

Suara panggilan ibu ketika membangunkan kita di pagi hari untuk mandi dan Shalat subuh juga sangat dirindukan dan terkadang membuat ingin menangis ketika telah ditinggalkan. Merantau dan hidup sendiri jauh di tempat orang, memang akan sangat berbeda rasanya dibanding saat-saat kita tinggal di rumah bersama keluarga. Terkadang keributan bersama kakak atau adik malah menjadi momen yang lucu untuk diingat. Dan tanpa terasa justru merindukan saat-saat itu. 

Dokpri
Dokpri

2. Makanan Khas di Lampung

Sebenarnya makanan asli khas Lampung adalah seruit. Seruit adalah sambal hasil perpaduan tempoyak, sambal terasi, pindang ikan, dan ditambah sedikit air jeruk  (air aren yang digunakan untuk membuat gula aren yang tidak jadi). Bagi masyarakat Lampung
nyeruit atau muju yang artinya makan bersama-sama teman, saudara, atau keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun