Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Melestarikan Lingkungan Dimulai dari Menghabiskan Makanan

21 Agustus 2018   01:55 Diperbarui: 21 Agustus 2018   11:33 1727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melestarikan Lingkungan Dimulai dari Menghabiskan Makanan | Sumber gambar : slidemodel dan openclipart (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)

Memulai pagi dengan minum air putih sambil membaca berita adalah salah satu kebiasaan favorit saya. Rasanya kembali segar dan memompa semangat untuk siap bekerja. Namun pagi itu, botol air mineral yang saya minum hampir saja terlepas dari genggaman tangan. Saya dikagetkan oleh sebuah berita.

"Indonesia Juara Memproduksi Sampah", begitu bunyi judul beritanya. Tanpa tunggu lama, saya pun lanjut membaca isinya.

Diberitakan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama dalam urusan menghasilkan sampah, bila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam laporannya yang berjudul Waste Management in ASEAN Countries, kita memproduksi tidak kurang dari 64 juta ton sampah dalam setiap tahunnya. Data tersebut dihimpun sepanjang tahun 2015.

Karena penasaran, saya coba menghitung secara lebih detail. Anggaplah data milik PBB itu benar. Jika kita membagi angka tersebut dengan 250 juta penduduk dan 365 hari, maka hasilnya akan membuat mata terbelalak. Saya dan kalian semua, rata-rata menghasilkan 0,7 kilogram sampah setiap harinya!

Indonesia Juara Produksi Sampah se-ASEAN | Sumber : PBB (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Indonesia Juara Produksi Sampah se-ASEAN | Sumber : PBB (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Hasilnya tambah mencengangkan bila kita mengupas lebih dalam. Sekitar 60% dari total sampah yang dibuang adalah makanan. Artinya, satu orang penduduk Indonesia rata-rata membuang 154 kilogram makanan dalam setiap tahun.

Bahkan, menurut data terkini yang baru saja dikeluarkan oleh lembaga riset asal Inggris, The Economist Intelligence Unit, jumlahnya malah semakin meningkat. Sepanjang tahun 2017, rata-rata jumlah sampah makanan yang dihasilkan oleh satu orang penduduk Indonesia adalah 300 kilogram. Ini mengantarkan Indonesia sebagai negara penghasil sampah makanan terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi (427 kilogram per kapita per tahun).

Ya Tuhan, ternyata banyak sekali makanan yang kita buang sia-sia, pikir saya.

Miris rasanya ketika di sisi lain kita menjumpai fakta bahwa 19,4 juta saudara kita di nusantara menderita kelaparan. Menurut Organisasi Pangan Dunia (FAO), penyebab utamanya adalah kemiskinan. Seandainya makanan yang kita sia-siakan bisa diberikan kepada mereka, pastilah mereka tidak perlu mengencangkan ikat pinggang.

Lagi-lagi karena rasa penasaran, saya mencoba membuktikan. Majalah kesehatan, Asia Fitness Today, menjelaskan bahwa rata-rata kebutuhan asupan makanan dengan gizi yang cukup untuk satu orang dewasa dalam sehari adalah 1,95 kilogram. Mengacu data tersebut, maka seharusnya kita bisa mengentaskan kelaparan, dengan memberikan 60% makanan yang kita sia-siakan pada saudara kita yang kurang beruntung.

Sekitar 60% Makanan yang Terbuang, dapat Membantu Saudara Kita yang Kelaparan | Sumber gambar : antaranews.com (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Sekitar 60% Makanan yang Terbuang, dapat Membantu Saudara Kita yang Kelaparan | Sumber gambar : antaranews.com (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Oke, memang pada praktiknya tidak semudah itu. Banyak faktor yang harus dipikirkan. Misalnya, bagaimana kita mendistribusikan makanan yang berlebih tadi? Sementara makanan memiliki masa kadaluarsa yang relatif singkat.

Terlepas dari itu, rasanya kita harus sepakat untuk lebih menghargai setiap suap makanan yang kita makan. Caranya tentu saja dengan menghabiskan makanan yang kita makan. Atau dengan mengambil makanan secukupnya jika menghadiri acara yang menyajikan hidangan prasmanan. Ya, kan?

Bahaya Sampah Makanan

Ada berbagai manfaat ketika kita menghabiskan makanan. Selain bisa membuat perut kenyang dan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, kita juga telah mendukung upaya pelestarian lingkungan. Mengapa? Karena sampah makanan sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Mungkin kalian bertanya, mengapa sampah makanan bisa berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan? Padahal jika dikelola dengan benar, sampah makanan relatif lebih cepat terurai dibandingkan dengan---misalnya---sampah plastik dan kaca.

Bahaya Sampah Makanan | Sumber gambar : berbagai sumber (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Bahaya Sampah Makanan | Sumber gambar : berbagai sumber (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Setidaknya, ada tiga alasan. Pertama, hanya sekitar 2,2% dari bobot sampah makanan yang bisa diuraikan dengan sempurna oleh mikroba. Jika tidak diolah dan dimanfaatkan kembali, maka sisanya akan menjadi beban pencemaran bagi lingkungan.

Kedua, sampah makanan yang telah membusuk akan menghasilkan gas metana.

Gas ini akan membentuk emisi gas rumah kaca 21 kali lipat dibandingkan dengan karbon dioksida.

Oleh karena itu, jumlah makanan yang terbuang, sangat berkorelasi positif terhadap meningkatnya risiko pemanasan global.

Terakhir, gas metana yang dihasilkan limbah makanan berdampak buruk bagi kesehatan. Orang yang menghirup gas metana akan merasa sakit kepala. Dalam takaran yang lebih tinggi, gas metana bahkan dapat menyebabkan hilangnya ingatan, berkurangnya kualitas penglihatan, gelisah, dan lesu.

Nah, tiga alasan tersebut menyebabkan sampah makanan menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Jadi, sudah siapkah kalian menghabiskan makanan?

Makanan Bernutrisi

Rasanya tidak akan kehabisan ide bila menulis tentang makanan. Selain merupakan sumber energi utama bagi tubuh, makanan juga merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia.

Namun, jangan memilih sembarang makanan. Salah-salah nanti bisa penyakitan.

Agar terhindar dari berbagai macam jenis penyakit, kita dianjurkan untuk memilih makanan yang bernutrisi dan memiliki gizi yang seimbang. Bagi kalian yang masih bingung memilih makanan yang bergizi seimbang, Nutrisi Bangsa memiliki beberapa tips.

Tips Memilih Makanan Bergizi Seimbang | Sumber informasi : Instagram nutrisibangsa (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Tips Memilih Makanan Bergizi Seimbang | Sumber informasi : Instagram nutrisibangsa (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Pertama, perbanyak makan buah dan sayuran. Buah dan sayuran sangat baik bagi tubuh karena memiliki kandungan vitamin dan mineral. Selain itu, buah dan sayur juga mengandung serat yang berfungsi untuk melancarkan pencernaan, mencegah obesitas, serta menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Kedua, konsumsi lauk berprotein tinggi seperti susu, ikan, dan telur. Protein berguna untuk pembentukan tulang dan otot. Selain itu, protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, remaja, serta ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Ketiga, batasi konsumsi makanan manis, asin, dan berlemak. Tubuh memang memerlukan gula, garam, dan lemak. Namun perlu diingat, jumlahnya perlu dibatasi. Kebanyakan mengonsumsi gula dapat menyebabkan risiko diabetes. Garam, dapat menyebabkan darah tinggi. Pun demikian dengan kelebihan lemak, dapat menyebabkan risiko obesitas dan kanker.

Kementerian Kesehatan telah menganjurkan batasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang baik melalui slogan G4G1L5. Artinya, konsumsi maksimal gula, garam, dan lemak yang dianjurkan secara berturut-turut adalah 4, 1, dan 5 sendok teh dalam sehari.

Terakhir, minum air putih yang cukup. Tubuh kita sebagian besar terdiri dari air. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu terhidrasi dengan baik.

Air putih juga memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, antara lain menghilangkan racun, meningkatkan metabolisme, mencegah gangguan pencernaan dan batu ginjal, menjaga kesehatan kulit dan rambut, serta memperkuat imunitas tubuh.

Sebaliknya, kurangnya cairan tubuh atau dehidrasi, dapat berdampak buruk. Antara lain, kurangnya stamina, tidak produktif, serta menurunnya kemampuan berpikir dan berkonsentrasi. Ah, untuk yang terakhir, saya percaya kalian masih ingat makna tagline "Ada Aqua?"

Menjaga Lingkungan

Memilih makanan bergizi seimbang saja tidak cukup. Ingat, kita juga memiliki kewajiban untuk turut menjaga lingkungan. Nah, salah satu faktor utama penyebab terbuangnya makanan saat konsumsi adalah cara kita mengelola makanan.

Oleh karena itu, kita perlu mengetahui cara mengelola makanan dengan benar, supaya tidak menjadi limbah yang akan mencemari lingkungan.

Empat Langkah Menghabiskan Makanan demi Menjaga Kelestarian Lingkungan | Sumber informasi : Instagram aqualestari (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Empat Langkah Menghabiskan Makanan demi Menjaga Kelestarian Lingkungan | Sumber informasi : Instagram aqualestari (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Pertama, membeli makanan secukupnya. Ini sering terjadi ketika kita merasakan 'lapar mata'. Rasanya ingin makan sebakul, eh, baru setengah piring sudah mundur. Alhasil sisanya tidak dimakan dan terbuang sia-sia.

Ingat, membeli makanan secara berlebihan sama saja meningkatkan risiko terbuangnya makanan. Karena belum tentu semua makanan yang kalian beli mampu dihabiskan. Oleh karena itu, belilah makanan secukupnya. Selain menjaga lingkungan, kita juga bisa menghemat pengeluaran.

Selanjutnya, memasak secukupnya. Serupa dengan yang pertama, kita disarankan untuk memasak makanan secukupnya. Bila memasak di rumah, sesuaikan dengan jumlah anggota keluarga. Ketika membuat hajatan, makanan yang dimasak sebaiknya disesuaikan dengan jumlah tamu yang akan hadir.

Ketiga, jangan menyimpan makanan terlalu lama. Setiap makanan memiliki masa kadaluarsa. Ini juga berlaku bagi makanan yang bisa dipanaskan dan disimpan dalam lemari es.

Setelah dikeluarkan dari lemari es, sebaiknya makanan hanya boleh dipanaskan sekali. Karena, semakin sering makanan disimpan dan dipanaskan, kualitas makanan akan menurun dan risiko keracunan makanan akan meningkat.

Terakhir, cermat dalam memilih makanan. Untuk mendapatkan makanan bergizi seimbang, kita dianjurkan untuk memilih bahan makanan yang baik, segar, dan bebas pengawet. Biasanya, tanpa menggunakan kemasan, seperti yang sering kita temukan di pasar tradisional.

Keseringan mengonsumsi makanan dalam kemasan juga bisa menimbulkan efek negatif bagi lingkungan. Makanan dalam kemasan akan menghasilkan limbah kemasan. Oleh karenanya, memilih makanan tanpa kemasan akan jauh lebih baik dibandingkan memilih makanan dalam kemasan.

Kalaupun terpaksa harus mengonsumsi makanan dalam kemasan, maka kita disarankan untuk memilihnya dengan cermat. Apalagi jika berkaitan dengan kemasan plastik, yang membutuhkan waktu 500 tahun untuk terurai.

Contohnya, ketika memilih air mineral dalam kemasan. Seperti saya, pastikan kalian memilih Aqua.

Danone-Aqua telah meluncurkan gerakan #bijakberplastik sejak bulan Juni lalu. Gerakan ini bertujuan untuk mengatasi masalah sampah plastik di Indonesia. Buktinya, saat ini Danone-Aqua telah menyediakan dua per tiga air minum yang diproduksi dari galon yang digunakan kembali.


Selain itu, Danone-Aqua juga berkomitmen untuk membuat 100% seluruh kemasan air minum dapat didaur ulang pada tahun 2025. Sejalan dengan upaya meningkatkan proporsi daur ulang botol plastik, dari 11% menjadi 50% pada tahun 2025. Dengan memilih Aqua sebagai air minum harian, maka kita telah mendukung upaya pelestarian lingkungan.


Akhir kata, malu rasanya ketika negeri kita tercinta diklaim sebagai penghasil sampah yang merusak lingkungan. Sebagai anak bangsa, sudah sepatutnya kita mengambil peran.

Caranya gampang, karena itu jangan terus mencari alasan. Jika tidak dimulai dari saya dan kalian, cita-cita menjaga kelestarian lingkungan pastilah sebatas angan-angan.

Makanya, mulai dari sekarang, yuk kita sukseskan gerakan habiskan makanan. Nyam!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun