Pada hari Sabtu (7/24), Kelompok 8 KKN MIT DR XII UIN Walisongo Semarang yang di komandoi oleh Koordinator Kelompok Nur Muwachid, telah sukses menyemarakkan toleransi beragama bagi milenial di era disrupsi.
Searah dengan tujuannya, kelompok ini memilih tema yang menjadi kebutuhan milenial dalam berbangsa dan bernegara. Suksesnya acara tersebut ditandai dengan terdaftarnya 225 peserta dari berbagai golongan, ras, suku, dan agama.
“Pada awalnya saya pikir tema ini hanya diminati oleh sedikit kaum muda, tetapi perskeptif ini ternyata salah, kaum milenial ternyata sangat rindu akan kebersamaan dalam bingkai sila kedua dan tiga kita” ujar Nur Muwachid dalam rapat terbatas evaluasi webinar tersebut
Pendapat ini searah dengan dengan KAPUS PPM LP2M UIN Walisongo M. Rikza Chamami M.Si. dalam mengisi sambutan webinar tersebut
“… Inilah pada hari ini kita semua bisa berbagi semangat informasi, berbagi semangat kebersamaan, berbagi kemajuan, yang itu semuanya yang sampai dengan kemajuan ini bangsa jangan dirusak hanya soal perbedaan agama…”
Lebih lanjut ada hal yang unik dalam acara ini, dimana para mahasiswa lebih memilih mengundang Prof. Syamsyul Maarif selaku ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, dimana memiliki Amanah khusus kampanye moderasi beragama dengan tujuan menghancurkan bibit ideologi radikalisme dan intoleransi yang berimbas kepada terorisme.
Selain Prof. Syamsyul Maarif, para mahasiswa KKN kelompok 8 juga mengundang KH Taslim Syahlan, M.Si. yang terkenal dengan aksi-aksi turun secara langsung kepada masyarakat lintas agama dengan mengkampanyekan hidup rukun dan bersama membangun bangsa.
Webinar yang luar biasa ini memperlihatkan implementasi ajaran para Walisongo terutama Raden Mas Syahid atau Sunan Kalijaga yang memilih berdakwah melalui budaya dan kerukunan kepada mereka yang dimarjinalisasi oleh sistem budaya feodal.